Mencegah Ledakan Diabetes

Penulis

Senin, 11 April 2016 22:23 WIB

Penyuluhan mengenai deteksi dini diabetes harus menjadi salah satu prioritas Kementerian Kesehatan. Berbagai survei lembaga kesehatan di Hari Kesehatan Internasional yang jatuh pada April ini menempatkan Indonesia dalam kelompok negara dengan jumlah penderita diabetes tertinggi.

Pada 2011, Indonesia masih berada di peringkat ke-10 dunia untuk masalah diabetes. Pada tahun itu, Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) telah memperingatkan bahwa Indonesia sudah memasuki epidemi diabetes melitus. Seandainya peringatan itu diperhatikan, mungkin penderita diabetes di Indonesia tidak akan meningkat secepat saat ini. Pada kenyataannya, jumlah penderita diabetes Indonesia kini sudah berada di peringkat ke-5 dunia.

Hanya dalam satu tahun, jumlah penderita diabetes di Indonesia melonjak 600 ribu orang menjadi 9,1 juta orang pada 2014. Diperkirakan, pada 2035 nanti, ada sekitar 14,1 juta penduduk Indonesia yang menderita diabetes. Risiko kematian bagi para penderita itu juga tinggi. Diabetes Country Profile 2016 Indonesia yang dikeluarkan WHO menyatakan angka kematian warga Indonesia berusia 30-69 tahun sekitar 48.300 orang.

Pertumbuhan jumlah penderita diabetes di Indonesia bisa sangat cepat karena banyak orang tak sadar sudah terkena penyakit ini. Rata-rata orang Indonesia memandang remeh penyakit ini lantaran kemunculannya tanpa gejala menyakitkan: "hanya" sering haus, sering buang air kecil, dan berat badan turun tanpa disertai penyebab jelas. Padahal risiko penyakit ini sangat tinggi.

Diabetes sejauh ini diyakini sulit disembuhkan dan cenderung akan makin parah dari tahun ke tahun. Penderitanya akan sangat bergantung pada obat-obatan dan suntikan insulin untuk mencegah penyakitnya semakin parah. Diabetes juga akan memicu penyakit lain, seperti ginjal, tekanan darah tinggi, dan jantung.

Advertising
Advertising

Kebanyakan korban diabetes Indonesia muncul karena terlambatnya diagnosis. Sesungguhnya diabetes adalah penyakit yang dapat dicegah. Diabetes, terlebih tipe 2, pada umumnya disebabkan oleh gaya hidup tak sehat, terutama dalam hal makanan dan minuman. Perubahan gaya hidup ini merupakan akibat dari perbaikan ekonomi masyarakat Indonesia. Pada gilirannya, perbaikan ekonomi ini telah memicu berbagai penyakit, termasuk diabetes.

Pada titik ini, Kementerian Kesehatan sebetulnya bisa mencegah bertambahnya jumlah penderita diabetes dengan sosialisasi, edukasi, dan langkah pencegahan dini terpadu kepada masyarakat umum. Sosialisasi dan edukasi harus diberikan, baik kepada orang tua maupun para siswa di sekolah. Pencegahan merupakan salah satu metode terbaik untuk menurunkan jumlah penderita diabetes.

Kementerian juga harus memasukkan hal-ihwal diabetes ke program senasional Posbindu PTM (Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tak Menular). Dengan berbagai langkah itu, Indonesia bisa mengurangi jumlah penderita diabetes.

Berita terkait

Cegah Sindikat Joki UTBK SNBT, UPN Jatim Perketat Pengawasan dengan Cara Ini

12 menit lalu

Cegah Sindikat Joki UTBK SNBT, UPN Jatim Perketat Pengawasan dengan Cara Ini

Cara UPN Jatim tangkal joki UTBK.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

18 menit lalu

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

Menteri BUMN, Erick Thohir menyiapkan rancangan cetak biru BUMN hingga 2034 Mencakup rencana integrasi sektor pupuk dan pangan

Baca Selengkapnya

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

18 menit lalu

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023

Baca Selengkapnya

Peluang Gencatan Senjata antara Israel dan Hamas Masih Tipis

18 menit lalu

Peluang Gencatan Senjata antara Israel dan Hamas Masih Tipis

Peluang untuk terjadinya gencatan senjata antara Israel dan Hamas masih jauh dari harapan karena kedua belah pihak masih bersikukuh pada pendirian

Baca Selengkapnya

Kemenag Rilis Jadwal Pemberangkatan dan Pemulangan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei

42 menit lalu

Kemenag Rilis Jadwal Pemberangkatan dan Pemulangan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei

Kementerian Agama atau Kemenag hari ini merilis jadwal pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

48 menit lalu

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

Demokrat menilai perlu ada partai yang menjadi oposisi di pemerintahan baru agar terjadi mekanisme checks and balances.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

53 menit lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan jemput paksa terhadap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor tak perlu harus menunggu pemanggilan ketiga.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

1 jam lalu

Prediksi Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Pagi, Siang, dan Malam Ini

Prediksi cuaca BMKG menyebutkan Jakarta cerah berawan Senin pagi ini, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Hilangkan Praktik Calo SIM, Satlantas Polres Metro Depok Imbau Masyarakat Ikuti Prosedur

1 jam lalu

Hilangkan Praktik Calo SIM, Satlantas Polres Metro Depok Imbau Masyarakat Ikuti Prosedur

Kasatlantas Polres Metro Depok mengimbau masyarakat percaya kemampuan sendiri dan ikut prosedur dan tidak meminta bantuan ke calo SIM.

Baca Selengkapnya

Kementerian BUMN Lakukan Perbaikan Keuangan di PT Indofarma Tbk

1 jam lalu

Kementerian BUMN Lakukan Perbaikan Keuangan di PT Indofarma Tbk

Kementerian BUMN melakukan rasionalisasi dan perbaikan terhadap keuangan PT Indofarma Tbk untuk meningkatkan kinerja perusahaan

Baca Selengkapnya