Khaos

Penulis

Senin, 23 Mei 2011 00:00 WIB

SEBELUM turun tahta menjelang pertengahan Februari 2011, Husni Mubarak mengatakan, akan terjadi 'khaos' di Mesir jika ia tak ada. Ia bukan meramal. Mungkin ia mengutuk. Tapi mungkin juga ia menyatakan sesuatu yang logis.

Orang malah bisa mengatakan: Mubarak benar.

Di pekan pertama Mei 2011, di distrik Imbaba di Kairo, beberapa orang Muslim mencoba memaksa masuk ke dalam gereja umat Koptik setempat. Mereka menuntut agar seorang perempuan bernama Abir dibebaskan. Mereka yakin, Abir disekap di Gereja Santo Mina itu oleh orang-orang Koptik; wanita itu dikabarkan dicegah masuk Islam.

Dengan mudah desas-desus (yang beredar melalui Twitter) beredar, dan dengan mudah pula kekerasan meledak. Abir bukannya masuk Islam dan ditahan orang Koptik; ia ternyata ada di tahanan tentara, dengan tuduhan melakukan poliandri. Sebelum Abir, Camilla juga dikabarkan masuk Islam dan juga disekap kalangan Koptik. Tapi Camilla ternyata muncul di TV membantah desas-desus yang diedarkan kelompok Salafi tentang dirinya.

Tapi hanya dengan kabar bohong, dua gereja dibakar, 15 orang tewas dan sekitar 240 luka-luka. Kekerasan tak hanya datang dari satu arah. Yasmin el Rashidi menulis laporan dan analisisnya dalam The New York Review of Books edisi 17 Mei 2011 mengisahkan bagaimana serombongan orang Islam dari gerakan Salafi dan beberapa preman mendatangi gereja dengan membawa tongkat dan pedang sambil berseru 'Allahu Akbar'. Di tengah ancaman yan gaduh itu, dari sebuah kafe dekat situ, seorang Koptik mengeluarkan bedil dan menembaki kerumunan orang Islam yang berteriak-teriak itu. Para tetangganya meniru. Tak ayal, perang pun terjadi.

Advertising
Advertising

Ledakan itu bukan yang pertama kalinya. Sebelumnya, di awal Maret, sebuah gereja dibuldoser para preman bersenjata, dengan alasan: ada seorang laki-laki Koptik yang berzinah dengan seorang perempuan Muslim. Diambrukkannya gereja itu membuka jalan bagi bentrokan yang ganas. Korban: 13 mati, 140 luka-luka.

Kekerasan seperti itu menyebabkan orang mempersenjatai diri. Kini jual beli gada pemukul banyak ditemukan di sudut-sidit Kairo. 'Di beberapa malam, saya tidur dengan diiringi suara tembakan', tulis Yasmine el Rashidi. Esoknya ia 'bangun dengan suratkabar pagi yang memasang headline tentang kejahatan yang bengis.'

Tapi adakah ini sebuah khaos? Saya punya teori bahwa yang berlangsung justru bukan khaos, melainkan konfrontasi, dan hasrat akan kekuasaan yang utuh, yang membentuk sebagian masyarakat Kairo ke dalam sikap tegas memihak - kalau perlu dengan kekerasan.

Itu sebabnya penguasa militer tampaknya tak hendak membereskan persoalan. Mungkin Marsekal Tantawi, perwira tinggi yang kini memegang kekuasaan negara, membiarkan kekacauan berlanjut. Dengan demikian akan ada alasan dia dan militer dibutuhkan. Ia akan jadi Leviathan yang dahsyat kekuasannnya - Leviathan yang akan dirindukan oleh mereka yang jemu dengan khaos.

Tapi tidak mungkinkah tatanan yang demokratis lahir, karena orang Mesir melihatnya sebagai alternatif hidup bagi kekerasan? Juga alternatif bagi perlunya Leviathan?

Ada satu titik di mana militer dan kaum beragama yang militan bertemu: kedua-duanya menyimpan ketakutan akan hal yang tak terduga-duga, keduanya dirundung kecemasan akan runtuhnya pegangan bersama untuk menegakkan tertib. Maka militer gemar menyodorkan senjata sebagai penjaga, dan sementara itu kaum beragama yang militan menawarkan fiqih dan sanksi Tuhan.

Tapi sejarah membuktikan, bedil yang melahirkan kekuasaan belum tentu bisa efektif mempertahankannya. Kekuasaan tak sekedar membutuhkan kepatuhan sosial yang disebabkan oleh takut. Kekuasaan membutuhkan sejenis iman. Tapi untuk 'iman' itu kaum beragama sering memperlakukan Tuhan dan agama sebagai sarana paling agung bagi tertib masyarakat. Tuhan pun jadi Tuhannya orang-orang yang praktis.

Penyair Jerman Heinrich Heine pernah menulis dengan jenaka tentang Kant, sang filosof. Ia gambarkan Kant berjalan bersama pembantunya di tanah kosong yang luas setelah menulis Kritik der Reinen Vernunft. Dalam buku ini, ditunjukkan bahwa manusia tak tahu apakah Tuhan ada atau tidak.

Sesaat, kata sahibul hikayat, setelah buku itu, Kant pun melihat ke arah pembantunya - dan ia jadi iba: apa jadinya orang ini jika Tuhan tidak ada? Karena belas kasihan itulah Kant pun menulis buku kedua, Kritik der praktischen Vernunft. Di situ ia kembalikan Tuhan dengan memberi-Nya peran sosial. Biarpun kita tak tahu pasti Tuhan itu ada, kita bisa bekerja yang baik dengan menjadikan-Nya 'pembimbing'.

Manusia takut menemukan hal yang tak terduga-duga. Ia waswas memikirkan bahwa Tuhan jangan-jangan sebenarnya sudah mati. Syahdan, seperti dikutip di atas, Mubarak mengatakan bahwa khaos selalu menunggu, jika ia tak ada, baik karena ia pergi atau mati. Tapi ia mungkin tak menyadari, khaos selalu akan tersembul, seandainya pun presiden itu tetap berkuasa.

Maka kehidupan politik yang berhasil agaknya harus bermula dari itu: bukan mengharapkan datangnya Sang Leviathan, tapi mencoba menghargai khaos. Khaos tak bisa disamakan dengan kekerasan. Seperti terjadi di Mesir, justru kekerasan dijalankan oleh orang-orang yang jelas garis demarkasinya. Khaos meniadakan garis demarkasi, berlangsung dengan apa yang tak terduga-duga. Khaos adalah bagian sah dari kehidupan - betapapun anda risau akan dia.

Semoga Tuhan bersama khaos.

Goenawan Mohamad

Berita terkait

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

1 menit lalu

Surya Paloh Tegaskan Dukungan ke Prabowo, Singgung Sportivitas NasDem

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menegaskan posisi partainya yang mendukung pemerintahan baru Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Baca Selengkapnya

Jadwal dan Link Live Streaming Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Piala Asia U-23 2024

3 menit lalu

Jadwal dan Link Live Streaming Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Piala Asia U-23 2024

Berikut jadwal dan link live streaming timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 pda perebutan perinkat ketiga Piala Asia U-23 2024 pada Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

9 menit lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders

Baca Selengkapnya

Menpora Bakal Kebut Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven, Bisa Main di Kuaifikasi Piala Dunia 2026?

15 menit lalu

Menpora Bakal Kebut Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven, Bisa Main di Kuaifikasi Piala Dunia 2026?

Menpora Dito Ariotedjo berbicara soal peluang Calvin Verdonk dan Jens Raven tampil bersama Timnas Indonesia pada kualifikasi Piala Dunia 2026 Juni mendatang.

Baca Selengkapnya

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

17 menit lalu

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

Arab Saudi mengundang pelancong menjelajahi budaya, sejarah, dan petualangan di luar perjalanan keagamaan seperti haji dan umrah.

Baca Selengkapnya

Nikita Willy dan Indra Priawan Bertualang di Dubai, Nikmati Wisata Budaya hingga Uji Nyali

18 menit lalu

Nikita Willy dan Indra Priawan Bertualang di Dubai, Nikmati Wisata Budaya hingga Uji Nyali

Nikita Willy dan Indra Priawan menjelajahi kekayaan budaya Emirati hingga menjajal Edge Walk dalam kampanye baru pariwisata Dubai.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Berikut Profil 4 Tokoh Aktivis Buruh Indonesia dari Marsinah hingga Muchtar Pakpahan

18 menit lalu

Hari Buruh Internasional, Berikut Profil 4 Tokoh Aktivis Buruh Indonesia dari Marsinah hingga Muchtar Pakpahan

Berikut profil dari 4 tokoh hari buruh: Marsinah, Muchtar Pakpahan, Widji Thukul, dan Jacob Nuwa Wea

Baca Selengkapnya

Wedding Anniversary BaekHong Queen of Tears, Bikin Netizen Gagal Move On

21 menit lalu

Wedding Anniversary BaekHong Queen of Tears, Bikin Netizen Gagal Move On

Setelah episode terakhir Queen of Tears, beberapa foto romantis Baek Hyun Woo dan Hong Hae In dirilis

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

24 menit lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Isi UU Desa Terbaru: Calon Tunggal Bisa Menang Pilkades Tanpa Pemilihan

25 menit lalu

Isi UU Desa Terbaru: Calon Tunggal Bisa Menang Pilkades Tanpa Pemilihan

Dalam UU Desa yang baru terdapat perubahan mengenai mekanisme Pilkades.

Baca Selengkapnya