Mengerikan

Penulis

Minggu, 19 Juni 2011 00:05 WIB

  • Putu Setia

    Mengerikan adalah perasaan yang membuat kita takut. Pengacara kondang O.C. Kaligis menyebutkan, kalau Nazaruddin diperlakukan sebagai sampah dan dijadikan tersangka dalam kasus suap Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga, ia akan membongkar kasus itu seluas-luasnya. Dan hal itu mengerikan, karena banyak tokoh terlibat.

    Saya tersentak, dan saya ingin Nazaruddin pulang segera. Namun saya tidak ngeri. Justru kalau Nazaruddin tak mau balik ke Jakarta, saya lebih ngeri karena kasus ini akan berhenti di tengah jalan. Nazaruddin, lewat Kaligis, jelas mau nantang, mau buka-bukaan apa tidak? Dan jawabannya akan mudah diketahui publik, apakah Nazaruddin akan di-Nunun-kan alias tak berhasil dibawa pulang, atau dijadikan sampah dengan risiko yang mengerikan--versi Kaligis--itu.

    Tapi saya tak ingin bicara soal Nazaruddin. Kasihan Partai Demokrat, yang sudah begitu terpuruk. Saya hanya ingin mengatakan bahwa kata ngeri sudah lama menguap dari batin saya. Jumat pekan lalu, misalnya, tokoh-tokoh nasional plus tokoh lintas agama berkumpul di gedung Muhammadiyah, Jakarta. Dan Kwik Kian Gie menjelaskan, pertemuan ini menyimpulkan negeri ini sudah bangkrut--bukan lagi di ambang bangkrut. Bukankah ini seharusnya mengerikan?

    Sejumlah aktivis juga berkumpul di aula Mahkamah Konstitusi, mendeklarasikan pentingnya menyuarakan kejujuran. Kegiatan ini mengapresiasi langkah sederhana Ibu Siami di Surabaya, yang membocorkan aksi menyontek massal dalam ujian nasional sekolah dasar. Jujur itu hebat, demikian slogan yang dibuat. Kata hebat itu dipakai, mungkin karena Siami menerima risiko pengusiran dari warga karena menyuarakan kejujuran. Sesungguhnya ini pun mengerikan, karena bersikap jujur saja--sebuah sikap yang sederhana--tiba-tiba menjadi hebat.

    Kalau toh semua itu masih mengerikan, ada tokoh penting terlibat korupsi, ada negeri bangkrut, ada sikap sederhana yang tiba-tiba hilang, yakni kejujuran, lalu apa langkah kita? Hanya melahirkan deklarasi, membacakan pernyataan sikap, menyuarakan keprihatinan? Atau masih ditambah dengan mengumpat pemerintah, yang tak becus menangani masalah? Apakah masalahnya selesai di situ, apakah ini bukan berarti mengatasi masalah dengan melahirkan masalah? Mungkin kita perlu bertanya kepada nurani sendiri, apakah betul kita jujur dalam masalah ini dan jujur pula memihak kepentingan seluruh rakyat, bukan kepentingan yang sempit?

    Banyak sekali gerakan yang merespons masalah sosial di masyarakat, namun napasnya tak panjang dan hanya menghasilkan arsip. Padahal rakyat tak perlu arsip.

    Menjelang Pemilu 2009, sekelompok tokoh mendeklarasikan Komite Bangkit Indonesia. Gerakan ini jelas ingin menjegal Susilo Bambang Yudhoyono, yang maju lagi menjadi presiden untuk masa jabatan kedua. Ke mana gaung gerakan ini sekarang?

    Oke, itu terlalu jauh ke belakang. Januari tahun ini, para tokoh lintas agama membentuk Badan Pekerja Gerakan Tokoh Lintas Agama Melawan Kebohongan. Badan ini mendeklarasikan dan membuka "Rumah Pengaduan Kebohongan Publik". Sudah berapa karung kebohongan dikantongi gerakan ini, lalu diapakan kebohongan itu?

    Pekan lalu, tokoh lintas agama ini memperluas forumnya dan menyimpulkan Indonesia sudah bangkrut. Kalau sudah tahu bangkrut, apa yang dilakukan? Begitu pula deklarasi Jujur itu hebat, sejauh mana melahirkan orang-orang hebat? Jangan-jangan nasibnya akan sama dengan warung kejujuran yang pernah dipopulerkan dan kini sudah hampir bangkrut.

    Kita perlu langkah nyata, dan bukan malah kengerian itu kita jadikan sebagai ancaman.

  • Berita terkait

    Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

    1 menit lalu

    Fakta tentang Gustavo Petro, Presiden Kolombia, Pembela Hak-hak Palestina

    Kolombia pernah berhubungan akrab dengan Israel, tetapi Gustavo Petro, sang presiden, tidak pernah menahan diri untuk mengkritik negara Zionis itu.

    Baca Selengkapnya

    Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

    2 menit lalu

    Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

    Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

    Baca Selengkapnya

    Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

    5 menit lalu

    Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

    Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

    Baca Selengkapnya

    Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

    5 menit lalu

    Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

    Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

    Baca Selengkapnya

    Telkom dan F5 Perkuat Cybersecurity Indonesia

    5 menit lalu

    Telkom dan F5 Perkuat Cybersecurity Indonesia

    PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menjalin kerja sama strategis dengan F5, perusahaan penyedia produk dan layanan keamanan siber (cybersecurity) multicloud application security and delivery berskala global.

    Baca Selengkapnya

    Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

    6 menit lalu

    Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

    Perjanjian pranikah atau perjanjian pisah harta dilakukan kedua pasangan memiliki pendapatan atau bisnis sendiri masing-masing.

    Baca Selengkapnya

    Gejolak Demo Mahasiswa di Amerika Serikat: Begini Bentrok Pro-Palestina dan Pro-Israel

    8 menit lalu

    Gejolak Demo Mahasiswa di Amerika Serikat: Begini Bentrok Pro-Palestina dan Pro-Israel

    Berulang, bentrok demo mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel. Terbaru di UCLA. Apa yang terjadi?

    Baca Selengkapnya

    Prabowo-Gibran Ajukan Permohonan Intervensi Gugatan PDIP di PTUN

    11 menit lalu

    Prabowo-Gibran Ajukan Permohonan Intervensi Gugatan PDIP di PTUN

    Tim Hukum PDIP diketahui menggugat KPU karena diduga melakukan perbuatan melawan hukum atas penerimaan pendaftaran Gibran sebagai cawapres.

    Baca Selengkapnya

    Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

    11 menit lalu

    Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

    Digitalisasi menjadi salah satu langkah untuk memperluas akses masyarakat terhadap perbankan demi mencapai pertumbuhan ekonomi nasional.

    Baca Selengkapnya

    Ketahui 6 Perbedaan Smart TV dan Android TV Sebelum Membeli

    12 menit lalu

    Ketahui 6 Perbedaan Smart TV dan Android TV Sebelum Membeli

    Jika Anda bingung memilih antara Smart TV dan Android TV, ketahui perbedaan Smart TV dan Android TV sebelum memutuskan membeli.

    Baca Selengkapnya