Mengembalikan Martabat Rupiah

Penulis

Senin, 31 Agustus 2015 01:26 WIB

Arfanda Siregar, Dosen Manajemen Industri Politeknik Negeri Medan

Pemerintah berteori bahwa kejatuhan nilai rupiah adalah akibat devaluasi yuan yang dilakukan Cina. Devaluasi yuan memicu perang kurs, khususnya dengan dolar AS yang belakangan ini menguat akibat bank sentral AS akan menaikkan suku bunganya.

Cina melakukan hal itu agar daya saingnya kembali stabil. Upah buruh dan harga tanah di sana terus melonjak belakangan ini sehingga ekspornya melemah. Nilai yuan dilemahkan agar tingkat ekspor dari Cina meningkat, termasuk ke Indonesia. Inilah penyebab utama martabat rupiah terus-menerus terempas belakangan ini. Adakah upaya mengembalikan harkat martabat rupiah di tengah devaluasi yuan?

Indonesia merupakan salah satu negara utama yang menjadi sasaran pasar produk mereka. Bukan hanya karena secara kuantitas rakyat Indonesia tergolong besar, terlebih lagi adalah lantaran budaya konsumerisme pun tumbuh subur di tengah rakyat. Cina sangat memahami itu, sehingga terus menggenjot produknya memasuki Indonesia. Akibatnya, defisit perdagangan Indonesia terhadap Cina terus melebar dan membuat rupiah terkena sentimen negatif.

Rendahnya kualitas produk dalam negeri menjadi pemicu rendahnya daya saing bangsa terhadap barang dari Cina. Produk mereka mampu memuaskan dahaga konsumen Indonesia yang terkenal lapar akan barang impor. Bayangkan saja, harga sekilogram apel Fuji yang ranum dan berwarna menawan itu lebih murah dibanding harga sekilo jeruk Berastagi yang berwarna kusam.

Hal inilah yang membuat konsumen Indonesia tergoda membeli produk mereka. Hampir semua produk Cina menguasai pasar indonesia. Mulai dari yang remeh temeh, seperti baju bekas, jarum, peniti, pakaian, buah-buahan, hingga yang mahal, seperti smartphone, komputer, hingga kereta api supercepat yang saat ini sedang getol ditawarkan ke Indonesia.

Besarnya permintaan konsumen atas barang yang berasal dari Cina menyebabkan biaya yang harus dikeluarkan negara cukup membebani. Sampai sejauh ini masyarakat memang tidak sadar bahwa potensi krisis juga bersumber dari konsumerisme laten masyarakat Indonesia terhadap produk impor, khususnya dari Cina.

Melarang masuk produk Cina ke Indonesia juga tidak mungkin. Globalisasi membawa konsekuensi perdagangan bebas antarnegara. Apalagi Indonesia pun termasuk anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan ASEAN Economic Community (AEC). Kalau sudah menjadi anggota, Indonesia harus siap diserbu barang buatan negara anggota organisasi perdagangan dunia tersebut.

Cara yang paling ampuh, mudah, dan murah mengembalikan martabat rupiah adalah dengan memboikot produk impor, terutama yang berasal dari Cina. Nafsu menggebu konsumen Indonesia yang terus memberontak ingin menggunakan barang Cina harus segera dimusnahkan.

Seluruh elemen bangsa dapat mempertahankan kedaulatan rupiah dengan menahan diri untuk tak membeli produk impor, khususnya yang berasal dari Cina. Kehancuran nilai rupiah yang telah melebihi level psikologis jangan dianggap remeh. Krisis ekonomi tahun 1998 harus menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk mencintai produk dalam negeri, meskipun berkualitas lebih rendah daripada produk bangsa lain, khususnya dari serbuan produk Cina. Inilah cara ampuh mempertahankan marwah rupiah di tengah devaluasi yuan.


Berita terkait

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

6 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

10 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

10 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

12 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

12 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

12 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

13 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

1 Desember 2023

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

Ari Dwipayana menyebut semua pihak termasuk Presiden Jokowi berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalankan fungsinya dengan baik.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

27 Oktober 2023

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika bisa menguntungkan para eksportir.

Baca Selengkapnya

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

26 Oktober 2023

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

Presiden Jokowi dikabarkan kembali akan reshuffle kabinet pada pekan depan. Siapa saja yang bakal diganti?

Baca Selengkapnya