Pembebasan Sandera Belum Selesai

Penulis

Selasa, 3 Mei 2016 00:46 WIB

Pembebasan 10 awak kapal warga negara Indonesia dari penyanderaan kelompok Abu Sayyaf di Filipina merupakan keberhasilan yang layak diapresiasi. Apalagi jika benar proses itu berlangsung tanpa uang tebusan dan tak sampai menimbulkan pertumpahan darah. Kita tak boleh takluk kepada ancaman para penculik, apalagi menukar nyawa dengan uang.

Meski begitu, terlalu dini untuk menganggap persoalan selesai. Terlalu pagi untuk menepuk dada dan merayakan pembebasan itu. Para pejabat sebaiknya menahan diri dari memberi pernyataan yang tak perlu. Kegembiraan atas kembalinya 10 sandera ada baiknya tak diungkapkan berlebihan. Sebab, masih ada empat warga Indonesia dan beberapa orang lain yang menunggu dibebaskan dari penyanderaan Abu Sayyaf.

Para negosiator dan penghubung di Filipina Selatan saat ini masih bekerja untuk hal itu. Jangan sampai pernyataan dan pemberitaan yang kurang bijaksana atas peristiwa pembebasan itu justru mengganggu proses yang sedang berjalan dan membahayakan para sandera. Kita berharap diplomasi dan komunikasi yang baik mampu melunakkan sikap kelompok gerilyawan itu sehingga bersedia melepas para tawanan tanpa syarat.

Hal lain yang masih menjadi pekerjaan rumah aparat keamanan dan pemerintah adalah mencari tahu apa persisnya yang terjadi di balik penyerangan kapal-kapal tongkang itu. Sinyalemen bahwa pengusaha pemilik kapal membayar tebusan agar sandera dibebaskan-seperti diungkapkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri-selayaknya cepat diklarifikasi.

Pemerintah sepatutnya pula memastikan peristiwa serupa tidak terulang. Penyerangan dan penyanderaan ini membuktikan bahwa kawasan tersebut amat rawan.

Advertising
Advertising

Itu berarti kita memerlukan peningkatan kerja sama keamanan yang lebih erat dengan negeri-negeri tetangga. Patroli bersama serta bentuk-bentuk lain pengamanan dan operasi intelijen harus lebih intensif.

Kita tahu, kelompok Abu Sayyaf di bagian selatan Filipina itu punya kaitan kuat dengan organisasi teroris di Indonesia. Dengan membantu Filipina membangun stabilitas di wilayah ini, berarti kita juga memastikan keamanan bagi Indonesia. Kepentingan kita sangat nyata di sana. Dalam jangka menengah dan panjang, usaha penyelesaian lebih permanen di kawasan konflik itu juga penting dipikirkan.

Sekali lagi, siapa pun yang terlibat dan punya kontribusi dalam proses tersebut patut mendapat penghargaan dan ucapan terima kasih. Tak penting benar mengukur besar-kecil sumbangan itu, karena operasi pembebasan ini hanya bisa berjalan jika ada dukungan banyak pihak, baik dari dalam negeri maupun yang ada di Filipina. Karena itu pula, kurang elok apabila ada pihak-pihak yang merasa paling berjasa. Saling berebut klaim itu sungguh tindakan memalukan.

Berita terkait

Jadwal Championship Series Liga 1 2023-2024 Sudah Ditetapkan, Dimulai 14 Mei

39 menit lalu

Jadwal Championship Series Liga 1 2023-2024 Sudah Ditetapkan, Dimulai 14 Mei

Jadwal Championships Series Liga 1 2023-2024 sudah dirilis. Leg pertama digelar 14 dan 15 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

1 jam lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

1 jam lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

1 jam lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

2 jam lalu

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Unjuk Kemampuan Bahasa Indonesia, Xikers Tuai Antusias Penonton Sejak Pertama Muncul

2 jam lalu

Unjuk Kemampuan Bahasa Indonesia, Xikers Tuai Antusias Penonton Sejak Pertama Muncul

Anggota grup asuhan KQ Entertainmet itu lalu menyapa roady, sebutan penggemar xikers, dengan Bahasa Indonesia.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

2 jam lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Diskusi film itu ditujukan untuk merespons program pemerintah yang masif mendorong kendaraan listrik (EV) beserta sisi gelap hilirisasi nikel.

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

2 jam lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Terlibat Tambang Timah Ilegal, Pimpinan Media Online di Bangka Belitung Ditahan Polisi

2 jam lalu

Terlibat Tambang Timah Ilegal, Pimpinan Media Online di Bangka Belitung Ditahan Polisi

Polda Kepulauan Bangka Belitung menahan pimpinan salah satu media online terkait dalam kasus penambangan timah ilegal.

Baca Selengkapnya

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

2 jam lalu

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

Berikut tips yang dapat diterapkan demi terhindar dari dehidrasi hingga heat stroke atau serangan panas saat cuaca panas.

Baca Selengkapnya