Kemacetan yang Terus Berulang

Penulis

Minggu, 8 Mei 2016 22:47 WIB

Pemerintah lagi-lagi tak mengantisipasi liburan panjang pekan lalu. Akibatnya, kemacetan terjadi di mana-mana. Bukan hanya di jalan tol Cikampek atau tol Jagorawi, tapi bahkan di dalam kota. Rabu malam lalu, misalnya, untuk menempuh jarak dari Slipi menuju Cawang sekitar sepuluh kilometer, para pengguna kendaraan memerlukan waktu sampai hampir tiga jam.

Data dari PT Jasa Marga sudah menunjukkan peningkatan volume kendaraan jika hari libur. Saat kondisi normal, misalnya, jumlah kendaraan yang melintas di tol Ciawi menuju Puncak sekitar 28 ribu kendaraan. Di akhir pekan, angka ini melonjak menjadi sekitar 69.300 kendaraan. Adapun jalur tol Cikampek pada hari normal dilintasi sekitar 77.770 kendaraan, sedangkan pada akhir pekan menjadi sekitar 192.310 kendaraan.

Dengan adanya hari libur panjang empat hari pekan lalu, sebenarnya sudah bisa diprediksi bagaimana gegap-gempitanya kendaraan dari Jakarta "menyerbu" dua jalan tol tersebut. Menurut PT Jasa Marga, kendaraan yang "terjebak" kemacetan pada Kamis-Jumat hingga akhir pekan lalu di jalan tol Jakarta-Cikampek ada sekitar 192.310 kendaraan.

Pemerintah seperti tak belajar dari "tragedi libur Natal" tahun lalu. Saat itu, Kementerian Perhubungan tak mengantisipasi dengan mengeluarkan larangan kendaraan berat keluar di hari-hari libur menjelang Natal tersebut. Truk-truk kontainer, antara lain dari Pelabuhan Tanjung Priok, tetap jalan seperti biasa. Akibatnya, kemacetan luar biasa terjadi di mana-mana. Kemudian, Kementerian ketika itu mengeluarkan larangan kendaraan berat untuk jalan, tapi terlambat.

Karena itu, semestinya pemerintah sejak jauh hari mengeluarkan larangan bagi kendaraan berat untuk beroperasi selama libur panjang kemarin. Jika pun larangan empat hari dirasa terlalu lama, setidaknya larangan diberlakukan untuk libur hari Kamis dan hari terakhir saat arus balik kendaraan. Dengan hari dan tanggal yang jelas, pengusaha angkutan bisa mengantisipasinya sejak jauh hari. Misalnya, mengirim barang mereka beberapa hari sebelumnya dengan volume lebih banyak.

Advertising
Advertising

Sumber kemacetan lain adalah gerbang tol. Transaksi dan pemberian uang kembalian yang lamban berimbas kendaraan yang menumpuk. Kita tahu para petugas tiket jalan tol tentu sudah bekerja keras. Tapi jam kerja yang panjang tentu sangat melelahkan. Untuk mengantisipasi hal inikarena pembayaran tunai tetap terbanyakpara pengelola tol semestinya mengganti petugas loket setiap tiga atau empat jam agar mereka tetap gesit bekerja.

Imbas kemacetan tidak hanya merugikan pemilik kendaraan, tapi juga negara. Kemacetan membuat konsumsi bahan bakar minyak lebih boros. Dengan kemacetan berjam-jam, bahan bakar yang terpakai bisa bertambah 50 persen untuk jarak tempuh yang sama. Sementara dalam kondisi normal dibutuhkan 10 liter bensin untuk melaju di tol Jakarta-Cikampek yang panjangnya 75 kilometer, saat macet BBM yang terpakai bisa hingga 15 liter. Kita berharap di masa mendatang pemerintah sudi belajar dari tragedi libur panjang seperti ini.

Berita terkait

Film Horor Psikologis Possession: Kerasukan Tayang 8 Mei, Produser Berharap Dapat Jadi Bahan Diskusi

3 menit lalu

Film Horor Psikologis Possession: Kerasukan Tayang 8 Mei, Produser Berharap Dapat Jadi Bahan Diskusi

Possession: Kerasukan memakai atribut horor Indonesia, yaitu pocong yang dipresentasikan bantal-guling lantaran dekat dengan keseharian masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa itu Pelat Khusus ZZ?

4 menit lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa itu Pelat Khusus ZZ?

Apa itu pelat khusus ZZ yang disebut tak kebal aturan ganjil-genap di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

11 menit lalu

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

Jika sudah menjalin hubungan dengan seseorang dan sangat ingin tahu apakah dia adalah belahan jiwa, berikut beberapa tandanya.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

21 menit lalu

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

Solo Great Sale 2024 (SGS 2024) diharapkan menjadi sarana para pelaku UMKM memasarkan produknya.

Baca Selengkapnya

Sule: Mahalini akan Pindah Agama dan Menikah dengan Rizky Febian secara Islam

24 menit lalu

Sule: Mahalini akan Pindah Agama dan Menikah dengan Rizky Febian secara Islam

Sule menjelaskan bahwa Mahalini akan menjadi mualaf sebelum menikah dengan Rizky Febian secara Islam di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Inggris: Chelsea Kalahkan West Ham United 5-0, Nicolas Jackson Bikin Brace

25 menit lalu

Hasil Liga Inggris: Chelsea Kalahkan West Ham United 5-0, Nicolas Jackson Bikin Brace

Chelsea berpesta gol di gawang West Ham United dan mengalahkan lawannya itu dengan skor 5-0 dalam pertandingan Liga Inggris.

Baca Selengkapnya

Kado Hari Pendidikan Nasional: UKT Naik di Berbagai Kampus Negeri

33 menit lalu

Kado Hari Pendidikan Nasional: UKT Naik di Berbagai Kampus Negeri

UKT naik di berbagai kampus, buah dari penerapan Keputusan Mendikbudristek

Baca Selengkapnya

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

35 menit lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

42 menit lalu

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

Tiga karyawan PT Wanatiara Persada, perusahaan tambang nikel di Halmahera Selatan dipecat usai melakukan aksi Hari Buruh.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

53 menit lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya