Punakawan

Penulis

Senin, 10 Oktober 2011 00:00 WIB

Sehabis sebuah guncangan, datang gurau. Dalam wayang kulit, humor dipentaskan sehabis gorogorosetelah bumi terguncang dan langit bergetar hingga bintang nyaris padam dan gunung dan hutan tampak seakan-akan terbang. Adegan kalang-kabut itu segera diikuti bagian punakawan: Petruk, Gareng, Bagong, dan Semar muncul.

Dalam King Lear, Shakespeare juga menampilkan "the Fool" setelah raja tua itu secara dramatis meninggalkan istana dan hidup di padang rumput yang dingin. Atau si penggali kubur dalam Hamlet setelah Ophelia yang malang itu bunuh diri. Atau si penjaga pintu dalam Macbeth setelah Raja ditikam di kamar tamu.

Seperti para punakawan, tokoh-tokoh itu juga sering disamakan dengan badut. Tapi tak tepat. Ada yang tersirat lebih jauh dalam gurau mereka, setelah chaos dan destruksi: mereka tak cuma ingin disambut ketawa. Jan Kott, penelaah Shakespeare yang termasyhur itu, benar ketika ia mengatakan bahwa "the Fool", si Bodor dalam King Lear, hadir dalam tragedi itu sebagai penolakan terhadap semua yang lahiriah, hukum dan tatanan moral. Dengan kata lain, penolakan terhadap semua hal yang dikukuhkan raja-raja; si Bodor telah menyaksikan yang brutal dan didera nafsu di lingkungan istana. Maka baginya Lear, raja tua yang terusir itu, menggelikan; jauh di keluasan padang yang muram itu ia masih hendak menegakkan aura kekuasaannya yang fiktif. "Si Bodor tahu," tulis Kott, "satu-satunya kegilaan yang sejati adalah mengenali dunia sebagai sesuatu yang rasional."

Dengan kata lain orang akan lebih selamat bila tahu kehidupan di dunia adalah sesuatu yang tak rasionalsebuah pandangan yang mengandung protes dan kritik dari lapisan paling bawah. Sebab tatanan selamanya ditegakkan dengan cara membagi-bagi hal-ihwal di dunia, sementara hal-ihwal itu sebenarnya terus-menerus berubah, bergeser, bercampur. Ada yang dipaksakan dalam tiap tatanan; apa saja yang berbeda dianggap sesat atau kurang. Yang "normal" menyingkirkan yang "abnormal"padahal sesuatu dianggap "normal" hanya karena adanya yang "abnormal".

Petruk, Gareng, Bagong, dan Semar adalah tokoh-tokoh yang abnormal. Tubuh dan wajah mereka grotesk. Hidung Petruk panjang seperti lobak, hidung Gareng seperti sarung tinju, dan rahang Bagong seperti roda becak yang ketabrak. Semar yang berkuncungia sering dikatakan "bukan-pria-bukan-wanita"punya pantat yang menggelembung seperti balon yang gagal naik.

Advertising
Advertising

Kita tak pernah tahu asal-usul mereka. Yang pasti, mereka tak ada dalam Mahabharata. Yang pasti, mereka pengacau: mereka, seperti si Bodor menurut Kott, adalah sebuah penolakan. Yang mereka tolak, dan sekaligus mereka kacaukan, adalah rezim estetika yang berlaku. Mereka sebuah interupsi yang mengganggu apa yang disebut Ranciere sebagai "le partage du sensible": konsensus atau tatanan yang memisahkan dan membagi-bagi sesama (manusia, makhluk, hal-ihwal) dalam klasifikasi berdasarkan kemampuan berpikir, selera, dan sikaptentu saja sebagai bagian keinginan yang berkuasa.

Dalam rezim estetika itu, yang "halus" ditaruh di tempat yang diunggulkan. Yang "halus" ditandai keapikan aristokratik: anggun, gemulai, rapi, ramping (bukan kurus kering)tanda fisik dan kejiwaan orang yang tak harus bekerja di lingkungan yang keras dan kotor, cukup punya waktu senggang dan kekuasaan hingga tak perlu menyampaikan kehendak dengan suara tak sabar. Mereka juga orang-orang yang cukup gizi hingga biasa makan dengan kalem, tak tampak gelojoh.

Adapun mereka yang tak punya ciri-ciri itu dianggap hina, bahkan sebagai musuh: orang seberang, raksasa, atau Kurawa.

Jelas rezim estetik itu terkait dengan kekuatan dan posisi politik. Mahabharata adalah epos para pangeran di sebuah masyarakat yang ditata dengan klasifikasi yang yakin. Ketika epos itu berkembang di Jawa (mungkin di abad ke-7), klasifikasi dari India itu tak sepenuhnya diterima.

Mungkin para dalang, yang umumnya berasal dari luar pagar para bangsawan, menyusupkan sebuah protes. Wujudnya Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong, makhluk yang tak elegan tapi perlu. Di tiap pagelaran dalang akan mengisyaratkan tak stabilnya rezim dan konsensus; gorogoro selalu terjadidan sejarah Jawa memang tak asing dengan guncangan-guncangan politik yang besar.

Sehabis gorogoro: gurau. Gurau sebenarnya sebuah interupsi, bahkan pengacauan, dalam bentuk lain. Sifatnya bertentangan dan sebab itu tak bisa dijinakkan. Ada yang agresif, ketika gurau itu menjadikan orang lain sasaran untuk ditertawai; tapi ada juga solidaritas, hingga orang bisa ketawa bersama-sama. Ada yang anarkistis dalam lelucon, tapi juga ada kehendak untuk memulihkan keadaan, misalnya dengan menghibur.

Dengan paradoks itulah gurau para punakawan berperan. Bahkan sesekali diciptakan kisah dengan satire yang radikal: dalam lakon Taliputro-Taliputri, Petruk dan Gareng mengalahkan para dewa.

Tentu saja akhirnya para demos itu kembali ke bawah. Sebuah gurauan hanya efektif bila tak berkepanjangan. Tiap penonton wayang tahu, para punakawan tak berencana mengubah nasib. Tak ada seruan pembebasan dari dan untuk para Petruk. Bahkan tiap kali Semar akan memulihkan keadaan; ia akan menghentikan pengacauan mereka dengan petuah-petuah. Bukankah ia dewa Ismaya yang mengambil wujud manusia yang mengabdi: sang penegak tata itu juga pelayan tata?

Tapi mungkin inilah "hiburan": sebuah emansipasi sejenak. Saat-saat egaliter terjadi ketika si hamba tampil tak terkait pada rezim apa pun, bahkan mengolok-olok si majikan. Siapa tahu yang sejenak itu bisa juga memberi inspirasi.

Goenawan Mohamad

Berita terkait

Klasemen Piala Thomas dan Piala Uber 2024: Tim Putra Indonesia di Puncak Usai Kalahkan Inggris 5-0

8 menit lalu

Klasemen Piala Thomas dan Piala Uber 2024: Tim Putra Indonesia di Puncak Usai Kalahkan Inggris 5-0

Tim bulu tangkis Indonesia memuncaki klasemen sementara Grup C Piala Thomas dan Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Hari Ini 75 Tahun Kepergian Chairil Anwar, Sastrawan Pelopor Angkatan 45

9 menit lalu

Hari Ini 75 Tahun Kepergian Chairil Anwar, Sastrawan Pelopor Angkatan 45

Menurut Abdul Hadi WM dalam ceramahnya Peringatan 30 Tahun Wafatnya Penyair Chairil Anwar mengatakan penamaan Angkatan 45 datang dari Chairil Anwar.

Baca Selengkapnya

Tanpa Diautopsi, Jenazah Polisi yang Diduga Bunuh Diri dalam Alphard Dimakamkan di Manado Hari Ini

17 menit lalu

Tanpa Diautopsi, Jenazah Polisi yang Diduga Bunuh Diri dalam Alphard Dimakamkan di Manado Hari Ini

Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi, polisi yang diduga bunuh diri di dalam mobil Alphard di Mampang dimakamkan di Manado. Tidak diautopsi.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra soal Keinginan PKS Dikunjungi Prabowo seperti PKB dan NasDem

33 menit lalu

Respons Gerindra soal Keinginan PKS Dikunjungi Prabowo seperti PKB dan NasDem

Dasco mengatakan Gerindra terbuka untuk melakukan dialog mengenai keinginan PKS bergabung ke kubu Prabowo.

Baca Selengkapnya

Promo Gajian di Yoshinoya, Pepper Lunch, dan HokBen: Diskon 50 Persen hingga Beli 1 Gratis 1

34 menit lalu

Promo Gajian di Yoshinoya, Pepper Lunch, dan HokBen: Diskon 50 Persen hingga Beli 1 Gratis 1

Sejumlah merchant makanan menawarkan ragam promo di pekan terakhir April 2024. Cek daftar lengkap promo tersebut berikut ini.

Baca Selengkapnya

Soal Peluang PKS Gabung Kubu Prabowo, Politikus PAN Mengaku Senang

43 menit lalu

Soal Peluang PKS Gabung Kubu Prabowo, Politikus PAN Mengaku Senang

Viva Yoga mengatakan PAN tidak keberatan jika nantinya PKS benar akan bergabung.

Baca Selengkapnya

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

48 menit lalu

Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

Salah satu Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Timur kini tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Baca Selengkapnya

Menteri hingga Panglima TNI Dijadwalkan Hadir di Halalbihalal PBNU

59 menit lalu

Menteri hingga Panglima TNI Dijadwalkan Hadir di Halalbihalal PBNU

Halalbihalal PBNU juga akan dihadiri duta besar negara sahabat.

Baca Selengkapnya

11 Kereta Dihentikan Sementara saat Gempa Garut

1 jam lalu

11 Kereta Dihentikan Sementara saat Gempa Garut

Sebanyak 11 kereta diminta berhenti sementara saat gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 23.29 WIB.

Baca Selengkapnya

Prediksi Tottenham Hotspur vs Arsenal di Liga Inggris: Jadwal, H2H, Berita Terkini Tim, Perkiraan Formasi

1 jam lalu

Prediksi Tottenham Hotspur vs Arsenal di Liga Inggris: Jadwal, H2H, Berita Terkini Tim, Perkiraan Formasi

Duel Tottenham Hotspur vs Arsenal akan tersaji pada pekan ke-35 Liga Inggris 2023-2024. The Gunners butuh kemenangan untuk jaga peluang.

Baca Selengkapnya