Havel

Penulis

Senin, 26 Desember 2011 00:00 WIB

Sastrawan Cekoslovakia (lahir 1936, wafat 2011), Presiden Republik Cekoslovakia (1989-1992), Presiden Republik Cek (1993-2003)

Havel adalah saksi yang langka. Padanya puisi dan kekuasaan bisa bertaut sebentar di abad politik yang gemuruh, abad ke-20. Ya, sebentarjauh lebih ringkas ketimbang umurnya yang berakhir pekan lalu, pada tahun ke-75.

Pertama-tama, puisi: percakapan yang tumbuh dengan bahasa yang datang dari dalam diri, kalimat-kalimat yang muncul tanpa dijinakkan kamus dan tata yang berlaku. Puisi tak membuat tenteram kekuasaan: yang tak bisa dijinakkan bisa mengacaukan wacana yang dikendalikan oleh kuasa dan doktrin yang merasa benar selamanya. Sejak Havel remaja, di Cekoslovakia, seperti halnya di seluruh Eropa Timur, kuasa itu Partai Komunis.

Di bawah sensornya tumbuh percakapan lain.

Sastrawan Polandia pemenang Nobel, Czeslaw Milosz, yang merasa dicekik doktrin Marxisme-Leninisme negerinya, memperkenalkan istilah "Ketman". Kata ini diambil dari sejarah kekuasaan Islam di Timur Tengah: "Ketman" adalah strategi verbal orang-orang yang takut. Dengan "Ketman" orang hanya mengutarakan pikiran yang dibentuk oleh bahasa resmidan dalam kasus Polandia, oleh frasa-frasa yang disusun karena ngeri melanggar akidah Partai. Dengan "Ketman", orang menyensor diri dan memasang topeng kata-kata. Tak jarang, dalam proses ketakutan yang panjang topeng itu menyatu dengan wajah, dan wajah pun berubah.

Advertising
Advertising

Havel, yang menulis esai dan lakon, melukiskan situasi itu di atas panggung. Karya pentasnya akrab dengan "teater absurd" ala Ionesco, dramawan Rumania yang lari ke Paris: teater yang menghadirkan "bahasa otomatik"bahasa yang keluar dari mulut begitu saja tanpa makna, karena makna bukan bagian yang hidup dalam diri mereka. Tokoh lakon Havel, "Pesta Kebun" (Zahradni slavnost, 1963), adalah Hugo Pladek: pecatur muda yang beroleh jabatan penting setelah menyerap bahasa birokratikdengan 1.000 slogan dan 1.000 klise. Di babak IV, bahasa itu mengubah dirinya. Orang tuanya tak mengenal Hugo lagi.

Selama hidupnya, Havel mencoba melawan situasi yang absurd seperti itu. Ia mengusahakan hidup yang tanpa kalimat palsu.

Mungkin karena ia sejak mula menulis puisi dan belajar dari penyair yang menjauhi petunjuk resmi dan sebab itu disingkirkan. Dalam umur 20-an, pada 1956, di sebuah pertemuan pengarang, Havel yang pemalu itu nekat menyerang doktrin "realisme sosialis" yang meletakkan kesusastraan di bawah komando Partai. Para hadirin kaget, tapi dengan berbisik dan kata yang bercadar mereka mengakui anak muda itu benar.

Berbeda dengan mereka, Havel terbebas dari "Ketman". Ia lepas dari ketakutan di hadapan bahasa resmi. Maka ia bisa membaca apa yang salah di Cekoslovakia, terutama sejak gerakan reformasi (yang terkenal sebagai "Musim Semi Praha" 1968) dihentikan oleh kekuatan militer Uni Soviet. Kecuali seorang mahasiswa filsafat yang memprotes membakar diri, Jan Palach, Cekoslovakia merunduk.

Tapi tak takluk. Havel, waktu itu 32 tahun, mengirim surat ke perdana menteri, menggugat. Ia dipenjarakan. Lakon-lakonnya dilarang dipentaskan.

Tapi ia tak bisa dipisahkan dari Teater Di Balustrada. Di gedung di sisi timur Sungai Vitava, Praha, itu Laterna Magika berpentas. Ruang bawah teater itu kemudian jadi tempat rapat gelap. Di sanalah dibentuk Obcanske Forum, forum yang menyatakan diri mewakili warga yang menentang rezim komunis, lingkaran 200-an orang yang berembuk dengan dukungan ribuan pemuda yang tak sabar.

Di situ, Havel adalah suara moral; ia pemandu.

Akhirnya: kekuasaan datang. Pada 1998, setelah sederet demonstrasi besar, rezim Komunis jatuh. Obcanske Forum menangtanpa kekerasan: sebuah "Revolusi Beludru" yang mirip lakon romantik Laterna Magika. Memang ada yang "magika" saat itu: sang pemimpin moral bermetamorfosis jadi pemimpin politik. Havel jadi presiden.

Sekian tahun kemudian ia turun. Ditengoknya kembali jalan hidupnya. Dirinya telah terkena "jerat setan", katanya, meski dengan tambahan secercah humor: "Hanya dalam semalam, saya dilontarkan ke dunia dongeng."

Kemudian terbukti bahwa "dunia tak distruktur seperti dongeng". Sang presiden segera dibenturkan dengan sederet keniscayaan. Ia mengutarakannya dengan agak melankolis: "Untuk menapak di jalan nalar, perdamaian dan keadilan, perlu banyak kerja keras, sikap mengabaikan diri, sabar dan kesediaan untuk disalahpahami."

Ia sering disalahpahamidan berbuat salah. Havel menunjukkan kebesaran hati yang jarang: ia tak menjebloskan para pejabat Komunis yang dulu menganiaya ke penjara; ia memilih rekonsiliasi. Meski seorang warga Praha berbisik kagum kepada saya, "Ia seperti orang suci," banyak bekas korban rezim lama yang mengecamnya.

Tapi memang Havel tak selalu suci: di bawah kepresidenannya, Cek mendukung serbuan Amerika ke Irak dengan dalih yang bohong.

Sementara itu, kapitalisme mendera. Havel tak tampak gigih melawannya. Mungkin ia naif. Yang jelas, iayang keluar dari sel seorang pembangkang dan langsung masuk istanatak pernah mengalami rumit (dan kotornya) proses politik kepartaian dalam demokrasi. Ia berada di atas partai: bersih, tapi tak punya radar di kaki.

Akhirnya ia tetap di haribaan puisi. Dan itulah posisinya: genting, di antara politik sebagai kiat mencapai yang mungkin dan sebagai hasrat menggapai yang tak mungkin. Tapi Havel tahu impian dan batasnya: "Suara peringatan seorang penyair harus didengarkan mungkin dengan lebih serius ketimbang suara bankir dan pialang saham. Tapi juga kita tak bisa mengharap duniadi tangan penyairakan berubah seketika jadi sebuah sajak."

Goenawan Mohamad

Berita terkait

Jadwal Championship Series Liga 1 2023-2024 Sudah Ditetapkan, Dimulai 14 Mei

37 menit lalu

Jadwal Championship Series Liga 1 2023-2024 Sudah Ditetapkan, Dimulai 14 Mei

Jadwal Championships Series Liga 1 2023-2024 sudah dirilis. Leg pertama digelar 14 dan 15 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

1 jam lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

1 jam lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

1 jam lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

1 jam lalu

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Unjuk Kemampuan Bahasa Indonesia, Xikers Tuai Antusias Penonton Sejak Pertama Muncul

2 jam lalu

Unjuk Kemampuan Bahasa Indonesia, Xikers Tuai Antusias Penonton Sejak Pertama Muncul

Anggota grup asuhan KQ Entertainmet itu lalu menyapa roady, sebutan penggemar xikers, dengan Bahasa Indonesia.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

2 jam lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Diskusi film itu ditujukan untuk merespons program pemerintah yang masif mendorong kendaraan listrik (EV) beserta sisi gelap hilirisasi nikel.

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

2 jam lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Terlibat Tambang Timah Ilegal, Pimpinan Media Online di Bangka Belitung Ditahan Polisi

2 jam lalu

Terlibat Tambang Timah Ilegal, Pimpinan Media Online di Bangka Belitung Ditahan Polisi

Polda Kepulauan Bangka Belitung menahan pimpinan salah satu media online terkait dalam kasus penambangan timah ilegal.

Baca Selengkapnya

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

2 jam lalu

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

Berikut tips yang dapat diterapkan demi terhindar dari dehidrasi hingga heat stroke atau serangan panas saat cuaca panas.

Baca Selengkapnya