Surat untuk Romo

Penulis

Sabtu, 25 Februari 2012 22:35 WIB

Putu Setia

Yang mulia Romo Imam. Saya kehilangan Romo setelah Romo balik ke Karanganyar, menetap di padepokan yang asri di Dusun Kemuning, di bukit teh Gunung Lawu. Dengan berat hati surat ini saya tulis setelah subuh, seperti kebiasaan kita berbincang di waktu lalu. Mau apa lagi, untuk BBM-an tak mungkin, saya tak punya BlackBerry.

Lagi pula saya rindu menulis surat. Terpikir tadinya menulis surat untuk Presiden, tapi saya ragu apakah saya benar-benar tidak kehilangan Presiden, saat ini? Kalaupun Bapak Presiden itu ternyata tak hilang dari memori saya, pastilah beliau sangat sibuk. Sibuk memikirkan partainya, partai idola kita--dulu, empat tahun lalu.

Yang mulia Romo. Saya sedang kena penyakit lupa, penyakit yang mewabah sekarang ini. Kadang lupa kalau negeri ini masih punya presiden--begitu banyak masalah kok seperti tak ada yang mengurus. Juga lupa apakah sebelum ini Ibu Megawati, Bapak Jusuf Kalla, Prabowo, Wiranto, sudah pernah jadi presiden atau belum? Atau hanya jadi calon presiden, lalu kalah? Saya lupa, apakah Ical Bakrie dan Hatta Rajasa masih ketua umum partai? Yang saya ingat, tokoh-tokoh itu tetap digadang-gadang untuk bertarung dalam pemilu dua tahun lagi. Yang menggadangnya adalah pebisnis survei.

Romo yang mulia. Saya sebut pebisnis survei karena, kalau namanya tak dimasukkan dalam pertanyaan, bagaimana responden memilihnya? Saya mungkin salah, karena mudah dibantah: bukankah sebelumnya masyarakat yang disuruh memasukkan namanya? Ya, betul. Tapi kalau diberi catatan "jangan pilih nama-nama itu karena sudah kedaluwarsa", misalnya, kan juga tak apa-apa. Ya, saya pasti salah lagi, karena itu menyimpang dari metode survei yang harus "apa adanya". Oke, saya mengaku salah. Karena itu, saya tak berminat membuat lembaga survei.

Romo yang mulia, bukankah partai saat ini lagi dijauhi oleh masyarakat? Bukankah partai telah gagal total membangun negeri ini, apalagi mensejahterakan rakyat? Partai Demokrat terjun bebas karena gonjang-ganjing di dalam. Partai lain yang mencoba mencari untung dari gonjang-ganjing itu ternyata tak dilirik. Artinya, semua partai sami mawon, tak ada satu pun partai yang diuntungkan oleh jebloknya Demokrat. Bahkan, semakin bernafsu partai lain memanfaatkan gonjang-ganjing Demokrat, semakin kentara pula bahwa partai itu juga tak beres. Seperti para lawyer yang berkumpul setiap minggu. Semakin mereka berdebat membela kliennya plus memojokkan lawannya, semakin telanjang mereka membuka aib tentang profesi kepengacaraannya.

Advertising
Advertising

Di saat partai tak lagi diminati masyarakat, bagaimana mungkin pucuk pimpinan partai itu dipilih oleh masyarakat untuk bertanding dalam Pemilu 2014? Secara akademis tentu tak aneh, karena yang berhak menjadi presiden di negeri ini adalah orang partai atau orang bukan partai tetapi dicalonkan oleh partai, meskipun akhirnya rakyat pula yang memilih--suka atau benci kepada partai. Ini susahnya jadi rakyat.

Celakanya, masyarakat lupa akan "jasa-jasa" yang pernah dihasilkan oleh tokoh-tokoh yang digadang-gadang untuk bertarung dalam Pemilu 2014 itu. Misalnya, ada yang "berjasa" dalam bidang keamanan dengan menangkap sejumlah aktivis, ada yang "berjasa" mengeluarkan lumpur di perut bumi Sidoarjo, ada yang "berjasa" karena memang tak berbuat apa-apa. Sudah tahu ingatan masyarakat itu pendek, metode survei tak juga memberi alternatif, selain kepopuleran tokoh.

Itu sebabnya saya tak paham, Romo. Apakah ada kemajuan di negeri ini setelah reformasi yang dibanggakan itu, selain kita mudah lupa dan pintar berdusta?

Berita terkait

Jadwal Proliga 2024 Jumat 3 Mei: 3 Laga Live, Termasuk Aksi Megawati Hangestri Bersama Jakarta BIN

4 menit lalu

Jadwal Proliga 2024 Jumat 3 Mei: 3 Laga Live, Termasuk Aksi Megawati Hangestri Bersama Jakarta BIN

Jadwal bola voli Proliga 2024 Jumat, 3 Mei, akan menampilkan 3 pertandingan, termasuk aksi Megawati Hangestri bersama Jakarta BIN.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

14 menit lalu

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

Insan media yang terlibat dalam kontestasi atau menjadi tim sukses pada Pilkada 2024 diminta mengundurkan diri sebagai wartawan

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat di Kosan Depok, Kepala Tertutup Bantal di Atas Kloset

14 menit lalu

Penemuan Mayat di Kosan Depok, Kepala Tertutup Bantal di Atas Kloset

Polisi telah mengamankan TKP, mencari dan menggali informasi penemuan mayat tersebut.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

17 menit lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Lagu MAESTRO SEVENTEEN Versi Orkestra Bakal Dirilis Hari Ini

30 menit lalu

Lagu MAESTRO SEVENTEEN Versi Orkestra Bakal Dirilis Hari Ini

Lagu MAESTRO SEVENTEEN versi aslinya bergenre dance R&B, versi orkestra ini akan lebih megah

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

31 menit lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

KKP Berkomitmen Tingkatkan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

34 menit lalu

KKP Berkomitmen Tingkatkan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP berkomitmen meningkatkan jangkauan pasar tuna Indonesia.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia Kalah dalam Perebutan Posisi Ke-3, Shin Tae-yong Ungkap Kunci Kemenangan Irak

42 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia Kalah dalam Perebutan Posisi Ke-3, Shin Tae-yong Ungkap Kunci Kemenangan Irak

Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong, mengungkap satu hal yang menjadi faktor kunci kemenangan Irak.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

42 menit lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

44 menit lalu

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya