Gagap Aturan Ganjil-Genap

Penulis

Jumat, 24 Juni 2016 00:15 WIB

Pemerintah DKI Jakarta mesti mempertimbangkan untuk membatalkan rencana pembatasan kendaraan dengan aturan pelat nomor ganjil-genap. Sistem itu sulit dipraktekkan dan kecil kemungkinan bisa menggebah kemacetan di Ibu Kota bila tak disertai pembenahan transportasi publik secara menyeluruh.

Di sejumlah kota dunia, pembatasan kendaraan model begini memang ada yang sukses. Beijing, contohnya, mulai menerapkan aturan ini saat menjadi tuan rumah Olimpiade 2008. Jika misalnya hari ini hanya kendaraan berpelat nomor genap yang boleh beroperasi, esok hari hanya kendaraan berpelat nomor ganjil yang diizinkan. Sukses aturan ganjil-genap di Beijing ini kemudian menular ke kota Guangzhou, Cina. Di kota industri itu, resep tersebut juga terbukti manjur.

Tak mengherankan bila kemudian Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kesengsem dan berniat menerapkan aturan ini guna menggantikan sistem 3 in 1. Di Jakarta, kebijakan ganjil-genap direncanakan diterapkan di sepanjang Jalan M.H. Thamrin, Jalan HR. Rasuna Said, dan sebagian Jalan Gatot Subroto pada pukul 07.00-10.00 serta 16.30-19.30 WIB. Sebelum aturan diterapkan, pemerintah Jakarta berencana melakukan sosialisasi selama sebulan, dari 27 Juni sampai 27 Juli 2016.

Harus diingat, tak semua kota sukses menerapkan aturan ganjil-genap. Hal inilah yang semestinya dipelajari Basuki. Meksiko dan Athena, Yunani, gagal mempraktekkannya. Masyarakatnya tak siap, sistem transportasi publik juga tidak dibenahi. Akhirnya aturan itu tak berjalan. Hal serupa juga pernah diterapkan di Solo oleh Joko Widodo, yang saat itu menjabat wali kota. Nasib aturan ganjil-genap di Solo sami mawon dengan di Meksiko dan Athena: menguap begitu saja.

Kegagalan di Meksiko, Athena, dan Solo itu seharusnya menjadi pertimbangan serius Basuki. Apalagi Kepolisian Daerah Jakarta juga pesimistis ihwal aturan ini. Sistem ganjil-genap dinilai sulit dipraktekkan karena berbagai alasan. Misalnya, petugas mesti memelototi setiap mobil yang lalu-lalang. Aturan itu, menurut kepolisian, juga mudah diakali, di antaranya dengan memalsukan pelat nomor mobil. Dengan sistem transportasi publik yang masih buruk, kecurangan itu sangat mungkin terjadi.

Advertising
Advertising

Celah lainnya, sistem ini bakal meningkatkan pembelian kendaraan bagi kalangan tertentu. Dengan memiliki mobil lebih dari satu, seseorang bisa memesan agar pelat nomor kendaraannya yang satu ganjil dan yang lain genap. Akibatnya, jumlah mobil di Jakarta dan sekitarnya bakal semakin membengkak.

Sebelum kepalang gagal, lebih baik penerapan aturan tersebut ditunda lebih dulu. Basuki semestinya belajar bagaimana Beijing, Guangzhou, dan Bogota (Kolombia) berhasil menerapkan pembatasan ganjil-genap. Kota-kota tersebut melakukan persiapan matang. Ada sosialisasi dengan waktu cukup, sehingga masyarakat mau menerimanya. Mereka juga menyiapkan sistem transportasi publik yang bagus sehingga masyarakat mau beralih dari kendaraan pribadi ke bus, kereta, atau mass rapid transit (MRT) lainnya.

Ide bagus pembatasan kendaraan ini harus dipersiapkan secara matang agar tak layu sebelum berkembang. Belajar dari kota-kota dunia lainnya, Jakarta bisa menggunakan aturan ganjil-genap ini untuk mengusir kemacetan, bila tak diterapkan secara terburu-buru.

Berita terkait

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

10 menit lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Sebut Cuaca Panas Juga Berdampak pada Layanan Kesehatan

15 menit lalu

Guru Besar FKUI Sebut Cuaca Panas Juga Berdampak pada Layanan Kesehatan

Bukan hanya masyarakat biasa, cuaca panas juga berpotensi menghambat tenaga medis memberikan layanan kesehatan pada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Piala Uber 2024: Gregoria Mariska Tunjung Minta Maaf Usai Gagal Sumbang Poin untuk Indonesia

18 menit lalu

Piala Uber 2024: Gregoria Mariska Tunjung Minta Maaf Usai Gagal Sumbang Poin untuk Indonesia

Gregoria Mariska Tunjung kecewa gagal menyumbang poin di final Piala Uber 2024 saat Indonesia melawan Cina, Minggu, 5 Mei.

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

23 menit lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

26 menit lalu

Zulhas Tegaskan Aturan Sertifikasi Halal UMKM Berlaku per Oktober 2024: Kalau Enggak, Kapan Siapnya?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas meminta para pengusaha pangan untuk segera memenuhi standar sertifikasi halal hingga Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Di Luar Prediksi, Boy Story Joget Pargoy di Saranghaeyo Indonesia 2024

27 menit lalu

Di Luar Prediksi, Boy Story Joget Pargoy di Saranghaeyo Indonesia 2024

Serba-serbi penampilan Boy Story di Saranghaeyo Indonesia 2024, fasih berbahasa Indonesia hingga joget pargoy.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Fadia / Ribka Kalah, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Tuan Rumah Cina

38 menit lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Fadia / Ribka Kalah, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Tuan Rumah Cina

Fadia / Ribka yang turun sebagai ganda pertama kalah melawan Chen / Jia di pertandingan Indonesia melawan Cina dalam laga final Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

48 menit lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

55 menit lalu

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

Hujan lebat di Rio Grande do Sul, Brasil telah menewaskan setidaknya 55 orang tewas dan 74 orang masih dinyatakan hilang.

Baca Selengkapnya

Tanpa Musik, Chen EXO Nyanyi Diiringi Tepuk Tangan Penonton Saranghaeyo Indonesia

58 menit lalu

Tanpa Musik, Chen EXO Nyanyi Diiringi Tepuk Tangan Penonton Saranghaeyo Indonesia

Chen EXO meminta penonton mengiringinya bernyanyi dengan tepuk tangan karena music recorder sempat bermasalah.

Baca Selengkapnya