Gaga

Penulis

Sabtu, 19 Mei 2012 22:11 WIB

Putu Setia

Seorang Lady Gaga, penyanyi pop yang albumnya laku keras--tapi saya tak punya--menggoyang negeri ini sebelum dia menggelar pentas yang sebenarnya. Penyanyi yang konon gaya berpakaiannya begitu aneh dan mengumbar aurat--tapi saya jarang lihat--itu menelanjangi berbagai orang penting di negeri ini. Ribut di dunia nyata dan riuh di dunia maya. Menjadi santapan stasiun televisi yang memang suka membesar-besarkan sesuatu yang tidak besar.

Orang yang ingin mendapatkan atau mengaku sudah mendapat gelar sebagai "penjaga moral bangsa" asyik berdebat tentang Lady Gaga, seolah-olah penyanyi ini sudah hadir di Indonesia, negeri yang mewariskan budaya adiluhung di dunia. Gaga pun dicap sebagai pemuja setan, corong orang-orang Yahudi, penebar kemerosotan moral.

"Bagaimana nasib anak-cucu kita di kemudian hari kalau orang seperti Lady Gaga itu dibiarkan datang merusak moral bangsa," kata seolah ulama dari Forum Umat Islam. "Bencana akan datang ke negeri ini. Kita sudah pernah mengalami tsunami, lain kali mungkin tsunama," begitu lanjutannya, berupaya melucu di tengah wacananya soal moral.

Ulama lain dari Front Pembela Islam berkata: "Lady Gaga belum datang saja sudah datang musibah, jatuhnya pesawat Sukhoi yang menimpa banyak korban. Bagaimana kalau dia benar-benar datang?"

Advertising
Advertising

Saya terkesiap. Dada ini terasa makin sesak. Musibah Sukhoi membuat saya ikut sedih, di antara korbannya ada teman saya. Juga karena jatuhnya pesawat itu di Gunung Salak, gunung yang menyimpan banyak hikayat masa lalu, dan di salah satu lerengnya umat Hindu membangun pura, melengkapi candi peninggalan kerajaan Pajajaran. Apa iya Sukhoi supercanggih itu jatuh sebagai "kutukan" akan datangnya seorang wanita centil bernama pop Lady Gaga?

Lumayan ada suara lain, datang dari Ketua PBNU Said Aqil. Beliau berkata (dan lalu menulis di akun Twitter-nya): "Meskipun datang sejuta Lady Gaga maupun sejuta Irsyad Manji, keimanan warga NU tidak akan goyah dan berkurang."

Ini lebih masuk akal, soal iman tak segampang itu dipengaruhi oleh Lady Gaga, yang hanya seorang diri, belum sejuta. Sependapat, Kiai. Tetapi kenapa suara yang beda ini tak mendapatkan panggung segemuruh penghujat Gaga?

Masyarakat--yang normal--tidak semudah itu imannya runtuh hanya karena menonton Lady Gaga selama dua jam atau lebih sedikit. Kalau aksinya disebut erotis dan gayanya menjurus porno--muncul lagi kata yang saya benci ini--bukankah pentas dangdut di kota-kota kecamatan di seluruh pelosok negeri ini juga penuh dengan erotisme? Dangdutan di kota-kota kecil itu adalah "pentas mini" dari Lady Gaga. Kenapa itu tak diriuhkan? Bukankah melibatkan lebih banyak masyarakat, karena karcisnya murah, bahkan orang bisa menonton gratis dengan menerobos pagar? Penonton Lady Gaga itu lebih terseleksi karena mahalnya harga tiket.

Maaf, saya bukan pengagum Lady Gaga. Kalau misalkan saya diberi tiket gratis, belum tentu saya memilih Gaga jika di sekitar itu ada wayang atau ketoprak. Saya orang kolot, kuno, selera kampungan. Yang hendak saya bela dari heboh Lady Gaga ini adalah kepolisian tidak memberikan izin pertunjukan hanya karena ada ormas yang mengancam akan membubarkan pertunjukan itu dengan alasan iman dan moral--termasuk membawa-bawa nama setan yang sampai saat ini belum pernah saya temui. Saya cemas, kalau "tradisi" ini berlanjut dan polisi pasrah bongkokan kepada ancaman seperti itu, apa yang akan kita tonton nanti--termasuk apa yang kita diskusikan--harus dimintakan persetujuan dulu kepada ormas itu, sebelum minta izin ke kantor polisi. Ini harus dilawan.

Berita terkait

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

1 menit lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Jadwal Proliga 2024 Jumat 3 Mei: 3 Laga Live, Termasuk Aksi Megawati Hangestri Bersama Jakarta BIN

21 menit lalu

Jadwal Proliga 2024 Jumat 3 Mei: 3 Laga Live, Termasuk Aksi Megawati Hangestri Bersama Jakarta BIN

Jadwal bola voli Proliga 2024 Jumat, 3 Mei, akan menampilkan 3 pertandingan, termasuk aksi Megawati Hangestri bersama Jakarta BIN.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

31 menit lalu

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

Insan media yang terlibat dalam kontestasi atau menjadi tim sukses pada Pilkada 2024 diminta mengundurkan diri sebagai wartawan

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat di Kosan Depok, Kepala Tertutup Bantal di Atas Kloset

31 menit lalu

Penemuan Mayat di Kosan Depok, Kepala Tertutup Bantal di Atas Kloset

Polisi telah mengamankan TKP, mencari dan menggali informasi penemuan mayat tersebut.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

34 menit lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Lagu MAESTRO SEVENTEEN Versi Orkestra Bakal Dirilis Hari Ini

47 menit lalu

Lagu MAESTRO SEVENTEEN Versi Orkestra Bakal Dirilis Hari Ini

Lagu MAESTRO SEVENTEEN versi aslinya bergenre dance R&B, versi orkestra ini akan lebih megah

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

48 menit lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

KKP Berkomitmen Tingkatkan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

51 menit lalu

KKP Berkomitmen Tingkatkan Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP berkomitmen meningkatkan jangkauan pasar tuna Indonesia.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia Kalah dalam Perebutan Posisi Ke-3, Shin Tae-yong Ungkap Kunci Kemenangan Irak

59 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia Kalah dalam Perebutan Posisi Ke-3, Shin Tae-yong Ungkap Kunci Kemenangan Irak

Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong, mengungkap satu hal yang menjadi faktor kunci kemenangan Irak.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

59 menit lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya