Gubernur Hantu

Penulis

Sabtu, 7 Juli 2012 22:47 WIB

Putu Setia

Dalam hitungan hari, Jakarta akan memilih gubernur. Bisa jadi gubernur yang lama terpilih kembali, bisa pula gubernur dari provinsi lain terpilih di Jakarta, atau seorang wali kota di Jawa menjadi Gubernur Jakarta. Semuanya tidak pasti, termasuk apakah calon gubernur yang tak didukung partai politik bisa menjadi gubernur.

Siapa yang akan Mama pilih? Pertanyaan ini saya ajukan kepada "mantan ibu kos" yang sampai kini tetap saya panggil Mama. Dia tinggal di kawasan Warung Buncit. "Saya pilih semuanya. Orang Jakarta harus cerdas. Biarkan ada banyak gubernur," ini jawaban Mama.

Pilihan ini tentu tak masuk akal, jauh pula dari cerdas. Namanya saja pemilihan, dari keenam pasangan harus ada yang dipilih. Tapi Mama ngotot, "Jakarta tak bisa maju kalau dipimpin oleh sepasang calon. Semua pasangan harus naik."

Ternyata Mama serius dengan pendapatnya ini, yang tentu saja sangat tidak normal. Kata dia, kalau enam pasangan itu semuanya diangkat sebagai gubernur dan wakil gubernur, uang untuk membayar gaji mereka tak banyak. Mereka sudah kaya, terbukti ongkos kampanyenya begitu besar, yang tak mungkin akan kembali dengan pendapatan gaji yang normal. Mereka sebenarnya tak mencari gaji dengan jabatan gubernur, melainkan mencari gengsi.

Lagi pula--ini masih pendapat Mama--dengan punya enam gubernur dan enam wakil gubernur, warga Jakarta akan menikmati masa kejayaannya dan segera mengalami kesejahteraan yang luar biasa. Tak akan ada lagi daerah kumuh, tak ada fakir miskin dan gelandangan, tak ada wilayah yang kebanjiran, tak ada jalan yang macet, serta tak ada perampokan, prostitusi, dan perjudian. Pemerkosaan, apalagi di angkutan kota, itu jadi dongeng masa lalu.

Advertising
Advertising

Gubernur Fauzi Bowo meneruskan program lamanya mempercantik Jakarta sebagai kota paling modern di dunia. Gubernur Hendardji mempersolek wilayah yang kumuh, akan sulit mencari orang yang tidur di rumah kardus. Gubernur Joko Widodo membangun rumah susun dan menertibkan pedagang kaki lima, tak mungkin lagi ditemukan orang berjualan di trotoar. Gubernur Hidayat Nur Wahid, wah ini dia, menjadikan Jakarta kota religius, semua orang taat beragama, yang muslim silakan ke masjid, yang Kristen kebaktian di gereja, tak ada menggunakan trotoar untuk kebaktian. Gubernur Alex Noerdin membuat Jakarta bebas macet, bahkan jika perlu jalanan dibikin lengang seperti di pedalaman Sumatera Selatan. Sehari setelah dilantik, Gubernur Alex membebaskan warga dari biaya rumah sakit, tak lagi membayar uang sekolah, jangan-jangan rakyat juga digaji. "Kenapa gubernur dipilih? Supaya adil, ditetapkan saja seperti di Yogyakarta, dan untuk Jakarta sekalian ditetapkan enam pasangan itu," kata Mama.

Saya memotong, takut Mama nyerocos terus, "Ma, kok Faisal Basri dilewatkan?" Mama tertawa, "Eh, lupa, habis iklannya jarang ada di TV." Segera Mama nyerocos, "Gubernur Faisal akan mengajak semua pegawai dan pengusaha bekerja dengan jujur dan tidak korupsi. Kalau tak ada dana, saweran seperti membangun gedung KPK itu. Nah, klop, Jakarta gemerlap, warganya sejahtera, jalannya lengang, aman tenteram tak ada penjahat karena semua warganya religius."

Saya seperti terhipnotis, membayangkan suara azan beradu keras di waktu subuh, bagaikan simfoni menyongsong alam surgawi di Jakarta yang religius ini. Tapi, bagaimana kalau semua janji calon gubernur itu tak terbukti? "Gantung mereka di Monas, jangan pelihara penipu busuk, biarkan dia jadi hantu," ceplos Mama. Indri, sang cucu yang sedari tadi diam, ikut nyeletuk, "Wah, bisa-bisa kita dipimpin Gubernur Hantu, nih."

Berita terkait

10 Orang Terkaya di Korea Selatan versi Forbes Mei 2024

8 menit lalu

10 Orang Terkaya di Korea Selatan versi Forbes Mei 2024

Berikut ini deretan orang terkaya di Korea Selatan versi Forbes. Petinggi Samsung termasuk ke dalam daftar. Berikut ini daftar lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Dosen FKUI Raih Penghargaan Best Paper pada Kongres Obstetri dan Ginekologi di Jepang

9 menit lalu

Dosen FKUI Raih Penghargaan Best Paper pada Kongres Obstetri dan Ginekologi di Jepang

Dosen FKUI dapat bersaing di dunia medis secara global.

Baca Selengkapnya

SK Biaya Pendidikan UI 2024 Terbit, Kampus Minta Mahasiswa Tak Khawatir soal UKT

11 menit lalu

SK Biaya Pendidikan UI 2024 Terbit, Kampus Minta Mahasiswa Tak Khawatir soal UKT

UI meminta mahasiswa tidak khawatir dengan perubahan sistem UKT dan IPI terbaru.

Baca Selengkapnya

Kapolri Beri Penghargaan bagi Polisi yang Bertugas di Papua Pegunungan: Dari Pin Emas hingga Kenaikan Pangkat

13 menit lalu

Kapolri Beri Penghargaan bagi Polisi yang Bertugas di Papua Pegunungan: Dari Pin Emas hingga Kenaikan Pangkat

Kapolri memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada lima polisi di Papua, yaitu KPLB satu tingkat lebih tinggi dari pangkat lama.

Baca Selengkapnya

Long Weekend Pekan Ini, PT KAI Siapkan 739 Ribu Kursi

28 menit lalu

Long Weekend Pekan Ini, PT KAI Siapkan 739 Ribu Kursi

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI menyiapkan sebanyak 739.782 kursi selama libur panjang periode 8 hingga 12 Mei 2024 .

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Kronologi Pembubaran Mahasiswa Katolik UNPAM Saat Doa Rosario, 4 Warga Tangsel Jadi Tersangka

31 menit lalu

Top 3 Hukum: Kronologi Pembubaran Mahasiswa Katolik UNPAM Saat Doa Rosario, 4 Warga Tangsel Jadi Tersangka

Polisi menetapkan empat orang sebagai tersangka kasus pembubaran dan penganiayaan mahasiswa Universitas Pamulang (UNPAM) yang sedang doa Rosario.

Baca Selengkapnya

Gerindra hingga PDIP Rencana Deklrasi Bakal Calon Wali Kota Depok Hari Ini

33 menit lalu

Gerindra hingga PDIP Rencana Deklrasi Bakal Calon Wali Kota Depok Hari Ini

Sejumlah partai yang dimotori Gerindra dan PDIP menggagas koalisi gemuk untuk memenangkan Pilkada Depok 2024.

Baca Selengkapnya

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

41 menit lalu

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

Prabowo Subianto aktif membuka komunikasi dengan partai-partai yang sebelumnya berseberangan dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

47 menit lalu

Jokowi soal Penambahan Menteri di Kabinet Prabowo, Orang Toxic, hingga Parpol Baru

Apa kata Jokowi mengenai wacana penambahan menteri di Kabinet Prabowo hingga partai baru setelah tidak dianggap PDIP.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah ITB 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

47 menit lalu

Biaya Kuliah ITB 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

Biaya UKT dan IPI yang diusulkan ITB 2024 jalur SNBP, SNBT, SM-ITB, dan IUP

Baca Selengkapnya