Berkabung

Penulis

Sabtu, 29 September 2012 22:16 WIB

Putu Setia

Hari ini tanggal 30 September dan besok 1 Oktober. Ya, semua orang tahu. Hari ini adalah hari berkabung nasional, bendera dinaikkan setengah tiang, dan besok Hari Kesaktian Pancasila, bendera berkibar penuh menghormati "Tujuh Pahlawan Revolusi". Apakah semua orang masih tahu soal itu?

Sudah beberapa tahun ini saya tak melihat bendera berkibar setengah tiang di kampung pada 30 September. Saya tak tahu, apakah hari berkabung itu sudah dicabut, dan apakah Hari Kesaktian Pancasila masih dirayakan di daerah. Saya pernah bertanya kepada seorang pejabat negara yang latar belakangnya partai. Jawabnya, "Ah, kenapa ada Hari Kesaktian Pancasila? Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni saja tidak dirayakan oleh negara. Apa ada orang sakti kalau tidak pernah lahir?"

Apa pun yang terjadi hari ini, ada bendera setengah tiang atau tidak, setiap ketemu tanggal ini, saya selalu galau. Trauma mencekam ke memori saya soal G30S-PKI. Masa penuh kegelapan--antara kebiadaban dan ketidakberdayaan--saya alami pada usia yang sama sekali tidak matang, kelas 3 SMP.

Jika pelajar SMP dan SMA sekarang ini terlibat tawuran--dan jatuh korban--pelajar SMP di era saya dilibatkan dalam masalah politik--dan juga memakan korban. Situasi sebelum G30S-PKI adalah perseteruan yang tak kenal lelah antara PKI dan PNI di Bali. Perseteruan sampai ke "akar-akar"-nya. Naik ke kelas 3 SMP, saya dilantik sebagai Ketua Gerakan Siswa Nasional Indonesia (GSNI)--ormas pelajar di bawah PNI--untuk sekolah saya, SMPN Bajera. Sekolah saya basis GSNI, meski beberapa ada anggota IPPI (Ikatan Pemuda Pelajar Indonesia)--ormas di bawah PKI. Basis IPPI di sekolah swasta, tetangga sekolah saya.

Advertising
Advertising

Sampai awal November 1965, belum ada keributan berarti di sekolah saya, kecuali saya memerintahkan mencopot semua tempelan di tembok yang memakai kata-kata pelajar dan diganti dengan kata siswa. Misalnya, "Pelajar harus taat pada guru" diganti menjadi "Siswa harus taat pada guru". Baru sekitar Desember, di jalanan berseliweran tentara, dan murid-murid--terutama perempuan--takut karena ada razia. Kepala sekolah, Pak Dedeh (masih ada sekarang, tapi sakit-sakitan), memanggil saya, bagaimana menyelamatkan murid yang tak punya kartu anggota GSNI. Ide muncul, membuat surat keterangan "simpatisan GSNI". Cukup ditulis tangan, yang penting ada stempel.

Tentara semakin banyak berseliweran. Pak Dedeh kemudian mengumumkan keputusan pemerintah, ujian akhir ditunda enam bulan, sekolah diliburkan. Lima pelajar putri tak berani pulang ke desanya yang hanya berjarak 3 km, keluarganya anggota PKI. Saya berikan surat keterangan "simpatisan GSNI" dan meminta seorang pesuruh sekolah yang kebetulan anggota Gastam (Gerakan Senisilat Tameng Marhaenis) mengantarnya pulang.

Saya juga pulang kampung. Lalu, apa yang saya saksikan di desa, selama enam bulan, dalam usia 15 tahun itu? Penyiksaan dan pembunuhan, untuk sebuah slogan: "Tumpas PKI sampai ke akar-akarnya". Suami kakak sepupu saya termasuk yang kena "tumpas", kesalahannya ikut membuat panggung ketika pelantikan Pemuda Rakyat. Setelah sekolah dibuka, satu pelajar putra "kena garis", satu pelajar putri "hanya diperkosa", dua guru "dinaikkan truk"--begitu istilah pop saat itu.

Tragedi ini yang terus ada di memori saya. Meski kejadiannya jauh setelah 30 September, tetap saja tanggal hari ini membuat saya tak bisa melupakan sejarah hitam itu. Saya tetap berkabung, sambil berharap, barangkali ada yang "menyesali" peristiwa itu, meminta maaf, dan berseru, "Mari jadikan pelajaran pahit bangsa ini."

Berita terkait

Libur Panjang Kenaikan Isa Almasih, Kereta Cepat Whoosh Sediakan 28 Ribu Kursi per Hari

47 detik lalu

Libur Panjang Kenaikan Isa Almasih, Kereta Cepat Whoosh Sediakan 28 Ribu Kursi per Hari

KCIC bakal mengoperasikan total 48 perjalanan kereta cepat Whoosh selama libur panjang periode 9 sampai 12 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Bawa Bukti Dugaan Ada Tersangka Lain

6 menit lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Bawa Bukti Dugaan Ada Tersangka Lain

Kuasa hukum taruna STIP yang tewas dianiaya membawa bukti baru kepada penyidik Polres Jakarta Utara dan berharap ada penetapan tersangka lain.

Baca Selengkapnya

Hewan Ternak Mati Akibat Penyakit Ngorok, Begini Penjelasan Dokter Hewan Unair

6 menit lalu

Hewan Ternak Mati Akibat Penyakit Ngorok, Begini Penjelasan Dokter Hewan Unair

Ratusan sapi dan kerbau yang terserang penyakit ngorok ini mati mendadak.

Baca Selengkapnya

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

11 menit lalu

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

Startup manajemen restoran dan waralaba kuliner dalam negeri, Runchise, memperoleh pendanaan segar sebesar US$1 juta atau sekitar Rp 16 miliar.

Baca Selengkapnya

Nusa Dua Bali jadi Tuan Rumah World Water Forum, Bakal Ada Pawai Budaya

12 menit lalu

Nusa Dua Bali jadi Tuan Rumah World Water Forum, Bakal Ada Pawai Budaya

World Water Forum akan dilangsungkan di dua venue di Nusa Dua Bali, The Westin Resort Nusa Dua dan Bali Nusa Dua Convention Center.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Minta Pemerintah Benahi Pengawasan dan Sistem Distribusi KIP Kuliah

14 menit lalu

Anggota DPR Minta Pemerintah Benahi Pengawasan dan Sistem Distribusi KIP Kuliah

Sejumlah penerima KIP Kuliah sebelumnya ramai dibicarakan karena sudah dinilai tak layak menerima.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Masalah Fotonya Dicopot di Kantor PDIP Daerah

15 menit lalu

Jokowi Tak Masalah Fotonya Dicopot di Kantor PDIP Daerah

Jokowi menganggap bingkai foto presiden yang tidak terpasang cuma sekadar foto.

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Bilang Ada Harapan Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

15 menit lalu

Alasan Pengamat Bilang Ada Harapan Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

Suara partai anggota Koalisi Perubahan pada Pileg 2024 menjadi modal pertama untuk menatap Pilkada Aceh.

Baca Selengkapnya

Gibran Ungkap Adanya Pembahasan Soal Kementerian Makan Siang Gratis

16 menit lalu

Gibran Ungkap Adanya Pembahasan Soal Kementerian Makan Siang Gratis

Gibran mengungkapkan bahwa pihaknya sempat membahas soal adanya kementerian yang mengurus makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Budi Daya Ikan Nila, Trenggono: Produksi 10 Ribu Ton per Tahun

16 menit lalu

Jokowi Resmikan Budi Daya Ikan Nila, Trenggono: Produksi 10 Ribu Ton per Tahun

Menteri Trenggono menargetkan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Kawarang, Jawa Barat dapat menghasilkan 10 ribu ton ikan per tahun.

Baca Selengkapnya