Air dan Kearifan Lokal

Penulis

Jumat, 30 Oktober 2015 01:48 WIB

Heri Priyatmoko, Dosen Sejarah, Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma

Belum juga padam api yang melalap beberapa hutan di luar Jawa, kini Gunung Lawu, di Jawa Tengah, menyusul. Kecantikan gunung yang berkelir hijau itu bersalin menjadi merah bak buta rambut abang (raksasa berambut merah). Asap pekat menyerbu masyarakat yang bercokol di sekeliling hutan ataupun pegunungan. Hidung, bola mata, dan paru-paru mereka terganggu.

Dalam situasi gawat ini, baru disadari betapa berharganya sepercik air. Manusia yang angkuh terhadap local genius masyarakat klasik dalam mengelola air, perlu berpikir ulang. Selama ini, kearifan lokal yang bisa diartikan sebagai tindakan bijak yang berdasarkan akal budi, pengalaman, dan pengetahuan dikesampingkan gara-gara dituduh takhayul serta non-empiris. Musababnya, mayoritas manusia kadung menghamba kepada cara berpikir yang rasional dan pragmatis.

Orang Jawa tempo doeloe begitu sakral memandang air sehingga melahirkan istilah banyu panguripan. Sedangkan dalam dunia Barat, air disebut fons vitae (sumber hidup), dan penduduk Yunani menyebut nectar (minuman para dewa). Demi membuktikan vitalnya banyu panguripan dalam jagat Jawa bisa diendus dari aneka istilah yang ada. Semisal tirta, tirta kamandalu, tirta nirmala, toya pawira, toya marta, banyu mahapawitra, dan banyu bening pawitra sari.

Sederet terminologi ini memposisikan air untuk kebutuhan sehari-hari dan upacara. Contohnya, di Desa Jeblogan, Wonogiri, terdapat belik atau tuk yang bernama Tenggar, sebuah mata air di daerah hulu Bengawan Solo. Belik di samping bawah pohon beringin tua ini dijadikan pedayangan atau reksan (tempat keramat) lantaran diyakini sebagai sumber kesejahteraan dan keselamatan penduduk.

Saban bulan longkang atau selo (setelah Syawal), digelar upacara membersihkan belik sembari bikin sesaji untuk selamatan. Selain mengeramatkan belik, warga senantiasa menjaga pohon beringin biar air tetap mengalir. Sebab itulah, bila terdapat pepohonan besar dipagari sekelilingnya, hal tersebut bukan karena wingit atau ada genderuwo, melainkan supaya terhindar dari ulah tangan jail. Pasalnya, pohon rindang ini merupakan sumber persediaan air.

Ditemukan pula beberapa punden di sepanjang Sungai Ngampih, Wonogiri, yang disakralkan masyarakat, yaitu punden Bero, Dayu, dan Suden. Di sekitar punden, terdapat pepohonan besar yang berfungsi sebagai tempat penyimpan air untuk kebutuhan air bersih masyarakat. Di sana, kearifan lokal terjaga.

Kemudian, air yang dimaknai sebagai sesuatu yang sakral dapat dilacak lewat komponen bangunan candi. Dalam kehidupan Jawa kuno, air yang diambil dari kolam candi patirtan dianggap sebagai air suci. Contoh candi patirtan adalah Balekambang (Semarang), Kunti, Lerep, Semboja, Kalitelon (semua di Boyolali), dan Payak (Yogyakarta). Arkeolog terkemuka Sukanto Kartoatmodjo (1983) menelaah singkat sebagian penduduk di wilayah Yogyakarta selatan yang kadang kala mengambil air dari Gua Cermin yang diyakini berkhasiat untuk penyembuhan.

Butiran fakta sejarah dan kultural di muka menunjukkan air merupakan sumber daya alam yang punya arti pokok bagi manusia. Manusia bisa menahan lapar hingga beberapa hari, namun tanpa air beberapa hari saja ia akan meregang nyawa. Kepulan asap juga hanya akan kalah oleh air, yang tidak lain adalah anugerah dari Tuhan.

Berita terkait

Ini Target Indonesian di World Water Forum ke-10

4 hari lalu

Ini Target Indonesian di World Water Forum ke-10

World Water Forum ke-10 merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk mendorong terciptanya solusi konkret untuk mengatasi persoalan air

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UI Raih Pendanaan Internasional untuk Atasi Krisis Air Bersih di Depok

42 hari lalu

Mahasiswa UI Raih Pendanaan Internasional untuk Atasi Krisis Air Bersih di Depok

Tim mahasiswa UI mendapat pendanaan untuk proyek solusi air bersih di Cipayung. Disesuaikan dengan target pembangunan berkelanjutan atau SDGs.

Baca Selengkapnya

BRIN Genjot Penelitian Mengenai Krisis Air, Apa Saja Solusi yang Dikembangkan?

46 hari lalu

BRIN Genjot Penelitian Mengenai Krisis Air, Apa Saja Solusi yang Dikembangkan?

BRIN mendorong penguatan riset dan inovasi terkait solusi krisis air. Berbagai teknologi pengelolaan air dikembangkan.

Baca Selengkapnya

BRIN Sebut Indonesia Hadapi Dua Tantangan Pengelolaan Sumber Daya Air

28 Februari 2024

BRIN Sebut Indonesia Hadapi Dua Tantangan Pengelolaan Sumber Daya Air

Krisis air diproyeksikan akan meningkat karena pertumbuhan populasi dan kebutuhan pembangunan.

Baca Selengkapnya

Dalam 5 Tahun Terakhir, Kekeringan di Tangsel Meningkat

16 November 2023

Dalam 5 Tahun Terakhir, Kekeringan di Tangsel Meningkat

Untuk membantu warga yang mengalami krisis air bersih, BPBD Tangsel terus mendistribusikan air bersih.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Gunung Merbabu Rusak Pipa Air, 1.200 Warga Boyolali Alami Krisis Air

29 Oktober 2023

Kebakaran Hutan Gunung Merbabu Rusak Pipa Air, 1.200 Warga Boyolali Alami Krisis Air

Kebakaran hutan Gunung Merbabu, Jawa Tengah yang telah merambah wilayah Kabupaten Boyolali menyebabkan pipa saluran air bersih

Baca Selengkapnya

Antisipasi Perubahan Iklim dengan Perubahan Gaya Hidup

16 Oktober 2023

Antisipasi Perubahan Iklim dengan Perubahan Gaya Hidup

Kepala BMKG mengatakan perubahan gaya hidup menjadi kunci mengantisipasi krisis air dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

BMKG Meminta Kesetaraan dan Keadilan Akses Air Bersih di World Water Forum

13 Oktober 2023

BMKG Meminta Kesetaraan dan Keadilan Akses Air Bersih di World Water Forum

Salah satu penyebab utama krisis air bersih adalah terus meningkatnya emisi gas rumah kaca yang berdampak pada peningkatan laju kenaikan suhu udara.

Baca Selengkapnya

Ancaman Krisis Air Bersih di Jakarta, Anggota DPRD: Terlalu Banyak Penduduk

9 Oktober 2023

Ancaman Krisis Air Bersih di Jakarta, Anggota DPRD: Terlalu Banyak Penduduk

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta minta pemerintah DKI Jakarta kendalikan jumlah penduduk yang dianggap jadi penyebab munculnya krisis air bersih.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Sebut PAM Jaya Akan Kerja Sama dengan PUPR untuk Atasi Krisis Air Bersih

4 Oktober 2023

Heru Budi Sebut PAM Jaya Akan Kerja Sama dengan PUPR untuk Atasi Krisis Air Bersih

PAM Jaya bangun reservoir komunal Waduk Pluit bertujuan untuk mengatasi kekurangan air bersih di wilayah Rusun Waduk Pluit,

Baca Selengkapnya