Anggaran Beku di Bank Daerah

Penulis

Senin, 8 Agustus 2016 00:28 WIB

Besarnya dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang tersimpan di bank-bank pembangunan daerah menunjukkan kurang rapinya pemerintah daerah dalam menjalankan rencana pembangunan. Penyerapan anggaran merupakan salah satu indikator kinerja birokrasi. Anggaran belanja yang beku di bank itu mengakibatkan mandeknya pembangunan. Perekonomian pun tak berputar.

Sampai Juni ini, total anggaran yang belum terpakai mencapai Rp 214 triliun. Ini lebih dari seperempat jumlah alokasi Transfer ke Daerah pada APBN-P 2016, yang sebesar Rp 776,3 triliun. Kinerja buruk birokrasi itu sungguh mengecewakan. Dalam Rapat Koordinasi Nasional VII Tim Pengendali Inflasi Daerah, Kamis pekan lalu, Presiden Joko Widodo membeberkan nama-nama daerah yang anggarannya masih banyak tersimpan di bank.

Daerah-daerah itu, antara lain, adalah Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp 13,9 triliun, Jawa Barat Rp 8,03 triliun, dan Jawa Timur Rp 3,9 triliun. Di tingkat kabupaten/kota, tercatat Kabupaten Bogor (Rp 1,9 triliun), Bandung (Rp 1,6 triliun), Bekasi (Rp 1,5 triliun), Kota Medan (Rp 2,27 triliun), Surabaya (Rp 1,85 triliun), dan Tangerang (Rp 1,36 triliun).

Rendahnya serapan anggaran itu terpicu berbagai faktor. Salah satunya adalah ketakutan aparat untuk segera mencairkan anggarannya guna pengadaan barang dan jasa. Ketakutan tersebut terjadi seiring banyaknya pejabat yang terjaring Komisi Pemberantasan Korupsi akibat penyelewengan pencairan anggaran.

Menurut data KPK, sejak 2004 hingga 30 Juni 2016, ada 541 perkara korupsi di tahap penyidikan. Korupsi pengadaan barang dan jasa merupakan jenis terbesar kedua, yakni 148 kasus, setelah penyuapan (262 kasus). Pejabat eselon I, II, dan III menjadi pelaku korupsi terbanyak (129 orang), sesudah pihak swasta (142). Sedangkan pemerintah daerah (kabupaten/kota dan provinsi) menjadi instansi terbanyak melakukan korupsi (109 dan 82) di bawah kementerian dan lembaga (225).

Advertising
Advertising

Pemicu lain adalah perencanaan anggaran yang asal-asalan. Banyak anggaran proyek diajukan tanpa perhitungan matang. Akibatnya, ketika anggaran disetujui dan harus dicairkan, muncul berbagai kesulitan teknis. Lemahnya perencanaan, pada gilirannya, membuat pejabat daerah takut dituduh melakukan korupsi ketika tiba saatnya anggaran itu harus dipakai.

Ketakutan tersebut tak perlu terjadi jika saja perencanaan dan pencairan anggaran dilakukan sesuai dengan prosedur. Tak perlu takut terjerat tuduhan korupsi bila seluruh proyek dikerjakan sesuai dengan perencanaan.

Presiden pun telah menjamin, sepanjang penggunaan anggaran sesuai dengan ketentuan, para pejabat daerah tak akan menjadi incaran KPK atau kejaksaan. Bahkan Presiden telah menginstruksikan Jaksa Agung mencopot para jaksa yang tetap mengkriminalkan eksekutif tanpa bukti kuat. Seharusnya hal ini cukup menjadi jaminan agar dana yang belum terpakai itu segera digunakan.

Berita terkait

Hasil Liga Inggris: Arsenal Kalahkan Tottenham Hotspur, Skor 3-2

1 menit lalu

Hasil Liga Inggris: Arsenal Kalahkan Tottenham Hotspur, Skor 3-2

Arsenal berhasil mengalahkan Tottenham Hotspur dalam pekan ke-35 Liga Inggris.

Baca Selengkapnya

Cicip Kuliner Fukuoka dengan Cita Rasa Lokal, Udon Saus Mentai hingga Sushi Dibalut Panko

8 menit lalu

Cicip Kuliner Fukuoka dengan Cita Rasa Lokal, Udon Saus Mentai hingga Sushi Dibalut Panko

Kuliner khas Fukuoka yang diadaptasi sesuai lidah orang Indonesia, seperti apa rasanya?

Baca Selengkapnya

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

16 menit lalu

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Partai Golkar DKI menyatakan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jawa Barat, bukan di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

16 menit lalu

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

Menteri Luar Negeri Thailand memutuskan mengundurkan diri setelah kehilangan posisi sebagai wakil perdana menteri dalam sebuah perombakan kabinet.

Baca Selengkapnya

Sukses Timnas Indonesia di Piala Asia U-23, PSSI Diminta Perkuat Peminaan Atlet Usia Muda

17 menit lalu

Sukses Timnas Indonesia di Piala Asia U-23, PSSI Diminta Perkuat Peminaan Atlet Usia Muda

Mantan pemain Timnas Indonesia, Bambang Nurdiansyah, meminta PSSI semakin menggiatkan pembinaan atlet sepakbola usia muda.

Baca Selengkapnya

Teknik Kuno Menyimpan Apel agar Tahan Lama, dari Pasir sampai Serbuk Gergaji

18 menit lalu

Teknik Kuno Menyimpan Apel agar Tahan Lama, dari Pasir sampai Serbuk Gergaji

Untuk mencegah apel cepat busuk perlu teknik penyimpanan yang tepat, sederhana, tapi efektif. Berikut cara menyimpan apel gaya lama tapi efektif.

Baca Selengkapnya

Tampil dengan Live Band, Konser IU Hari Kedua Tak Kalah dari yang Pertama

21 menit lalu

Tampil dengan Live Band, Konser IU Hari Kedua Tak Kalah dari yang Pertama

IU sukses menggelar konser hari kedua di Jakarta dengan format live band dan diiringi para penari. IU terkesan dengan antusiasme penonton yang hadir.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

39 menit lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

Seniman Berdarah Bali Kisahkan Perempuan Batak Lewat Pameran Lukisan Boru ni Raja

39 menit lalu

Seniman Berdarah Bali Kisahkan Perempuan Batak Lewat Pameran Lukisan Boru ni Raja

Seniman Bali menggelar pameran lukisan tentang perempuan Batak untuk mewujudkan janji kepada mendiang suaminya.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

40 menit lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.

Baca Selengkapnya