Superhawk

Penulis

Minggu, 21 Oktober 2012 02:29 WIB

Toriq Hadad, wartawan Tempo

Saya dulu sering meliput olahraga judo. Seni bela diri asal Jepang itu menurut pengertian harafiah berarti "cara yang halus". Kendati halus, judo memiliki kombinasi teknik yang keras tapi lembut, termasuk mencekik leher lawan.

Jurus okuri eri jime atawa cekik leher memang diperbolehkan dalam judo. Biasanya jurus itu dilakukan dengan memiting atau menarik bagian leher judogi (seragam judo) lawan. Lawan yang kesulitan bernapas akan segera menepuk-nepuk tatami (matras) tanda menyerah kalah.

Melihat foto seorang berseragam TNI Angkatan Udara bersepatu mengkilat sedang mencekik leher seorang berkaus hijau, saya teringat adegan dalam judo. Cekikan itu terlihat begitu kuat, karena sang perwira--belakangan disiarkan bernama Letnan Kolonel Robert Simanjuntak--menumpukan seluruh berat badannya pada leher "korban" yang tergeletak di bawah. Sang korban--ternyata seorang wartawan foto--kalau sanggup, pasti sudah cepat-cepat mengirim "tanda menyerah kalah". Tapi ia tak berdaya di antara hujan pukulan itu. Kameranya tergeletak di tanah. Sejumlah prajurit ikut memukul wartawan lain.

Bila ini pertandingan judo, Robert pantas menang dengan ippon alias angka mutlak, karena berhasil menjatuhkan dan mencekik lawan. Tapi, karena sebelum itu ia menonjok muka "lawan", bahkan jika adegan itu berlangsung di dalam pertandingan judo pun, ia mesti dikenai hukuman.

Tak ada orang waras yang tak prihatin dengan jatuhnya pesawat tempur Superhawk 200 milik TNI AU di Desa Pandau Jaya, 3 kilometer dari Pangkalan Udara Roesmin Noerjadin, Pekanbaru, Selasa lalu. Tapi wartawan tak bersalah meliput kejadian itu. Tiga wartawan itu--dari Riau Pos, TV One, dan LKBN Antara--malah perlu diakui memiliki naluri berita yang baik. Di antara keinginan mendapat berita eksklusif, mereka tak bisa dihalang-halangi untuk memenuhi hak informasi publik yang dijamin oleh undang-undang.

Advertising
Advertising

Apalagi, peristiwa nahas itu terjadi di ruang publik, bukan di area terbatas--yang biasanya dikelola dengan aturan khusus, misalnya pangkalan militer. Masyarakat berhak tahu semua peristiwa di ruang publik. Alasan kecelakaan itu harus dijamin kerahasiaannya bisa masuk akal dengan syarat mustahil: pilot pesawat tempur itu diimbau untuk jatuh di area terbatas atau diarahkan menuju kawasan yang kira-kira bebas dari wartawan. Syukurlah dalam kejadian ini pilot selamat setelah "terbang" ke luar dengan kursi pelontar.

Tendang, pukul, dan cekik tak bisa menjadi gaya baru untuk mencegah wartawan menyiarkan berita atau gambar. Komunikasi yang baik patut dikedepankan. Wartawan juga punya etika dalam bekerja. Mereka tak akan sembarangan memuat foto pilot dalam kokpit pesawat yang berkobaran api, misalnya. Media mempertimbangkan sisi kemanusiaan, kepantasan, dan kelayakan dalam pemuatan satu peristiwa yang mengerikan.

Lagi pula, liputan wartawan bisa berguna untuk TNI AU. Kejadian ini membuka mata bahwa kondisi pesawat tempur TNI kurang prima. Bila urusannya ihwal pengadaan yang perlu dana besar, bukankah lewat berita itu para pengambil keputusan bisa ikut memikirkannya. Panglima TNI, juga pelaku, telah bermaaf-maafan dengan wartawan. Melegakan. Tapi hak para wartawan itu untuk meneruskan kasus pidana ini juga perlu dihormati, tanpa perlu merusak silaturahmi yang baru terjalin kembali. ***

Berita terkait

Syarat Menjadi Wasit Domestik, Internasional, hingga Wasit VAR

1 menit lalu

Syarat Menjadi Wasit Domestik, Internasional, hingga Wasit VAR

Wasit VAR menjadi perbincangan karena kerap dianggap merugikan Timnas Indonesia lalu. Ini syarat menjadi wasit VAR, domestik, dan internasional.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

2 menit lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

2 menit lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Liburan ke Pulau Belakang Padang Batam, Naik Becak Keliling Kampung

2 menit lalu

Liburan ke Pulau Belakang Padang Batam, Naik Becak Keliling Kampung

Becak di Pulau Belakang Padang dulunya merupakan transportasi utama warga, tapi kini untuk mengantar wisatawan saja.

Baca Selengkapnya

Kata Kim Soo Hyun saat Terima Popularity Award di Baeksang Arts Awards 2024

3 menit lalu

Kata Kim Soo Hyun saat Terima Popularity Award di Baeksang Arts Awards 2024

Dipilih publik, Kim Soo Hyun akhirnya membawa pulang piala Male Popularity Award di Baeksang Arts Awards 2024.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta PDIP Ajukan Gugatan KPU ke PTUN

6 menit lalu

Fakta-fakta PDIP Ajukan Gugatan KPU ke PTUN

PDIP mengajukan gugatan ke PTUN karena menganggap KPU melakukan perbuatan melawan hukum.

Baca Selengkapnya

Sebelum Putuskan Maju, Anies Ingin Pastikan Pilkada Jakarta Bebas Intervensi

12 menit lalu

Sebelum Putuskan Maju, Anies Ingin Pastikan Pilkada Jakarta Bebas Intervensi

Anies mengaku banyak mendapat aspirasi dari warga untuk mendorong kembali dirinya mencalonkan diri di Pilgub Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

16 menit lalu

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

Bea Cukai sempat menahan dan memberikan pajak kepada taptilo untuk SLB. Padahal, taptilo sangat berarti bagi pembelajaran tunanetra.

Baca Selengkapnya

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

17 menit lalu

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, akan membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare di Kabupaten Bandung.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Pasuruan, Kereta Api Pandalungan Terlambat 150 Menit Tiba di Stasiun Gambir

22 menit lalu

Kecelakaan di Pasuruan, Kereta Api Pandalungan Terlambat 150 Menit Tiba di Stasiun Gambir

Kereta Api Pandalungan dari Stasiun Gambir tiba di Stasiun Jember pukul 13.15 WIB.

Baca Selengkapnya