Saiful Bahri dan Tiga Dara

Penulis

Kamis, 25 Agustus 2016 23:48 WIB

Film Tiga Dara, yang diproduksi pada 1956, diputar lagi di bioskopbioskop sejak 11 Agustus 2016. Film lawas ini pantas menjadi kenangan sepanjang masa. Kita mau mengenang apa atau siapa? Sekian orang mengenang dan mengagumi para pemeran dalam film itu. Sanjungan kepada sutradara Usmar Ismail tentu tak lupa diberikan lewat tepuk tangan sejenak. Penonton mungkin terkesima melihat busana dan pelbagai benda dari masa lalu di sana.

Sekian orang tentu ingin turut berdendang dan berjoget. Siapa penggubah lagulagu dalam film itu? Kita sebut nama seniman ampuh: Saiful Bahri. Pada masa lalu, Saiful adalah penggubah lagulagu untuk film. Ia pernah meraih Piala Citra pada 1960 untuk Garapan Musik Terbaik dalam Tiga Dara.

Kini, kaum muda yang menonton Tiga Dara mungkin tak pernah mengetahui siapa Saiful Bahri. Pada abad ke21, garapan musik dalam puluhan film Indonesia telah memunculkan namanama baru. Daftar nama penggubah lagu dan artis terlalu panjang. Pada bilik ingatan, Saiful Bahri (19241976) bisa jadi cuma penggalan atas sejarah lagu dalam perfilman Indonesia. Kita patut membuka lagi kliping atau buku lawas untuk menata ingatan atas ketokohan dan pengaruh Saiful. Sumber pengisahan memang sedikit, tapi menuntun kita memahami Tiga Dara dan Saiful Bahri pada masa lalu.

Buku kecil berjudul Irama Saiful Bahri diterbitkan oleh Liem Tiat Sien, Jakarta. Harganya tujuh rupiah. Buku itu berisi 15 lagu gubahan Saiful. Sekian lagu pernah tampil dalam film, seperti Tamu Agung, Tiga Dara, 8 Pendjuru Angin, dan Keradjaan Ibu. Buku lagu berukuran saku tersebut mengajak pembaca memiliki ikatan kuat dengan film. Buku itu merangsang orang berdendang sebagai hiburan atau berandaiandai menjadi tokoh dalam film. Lagulagu dalam pelbagai irama membuat orang terharu, girang, berjoget, tertawa, serta merenung.

Liriklirik bernuansa Melayu mengingatkan penonton sekarang pada jiwa di zaman saat lagulagu digandrungi di Indonesia, yakni masa 1950an. Nuansa itu dipengaruhi oleh posisi Saiful Bahri sebagai pemimpin Orkes Studio JakartaRRI serta popularitasnya di negeri jiran. Kita simak lirik lagu Djoget Gembira. Lagu itu riang dan membangkitkan gairah raga berjoget: Sapulah tangan penjapu tangan/baik diambil penjapu muka/alangkah tangan, alangkah tangan/burung dalam tangan, burung dalam tangan, orang jang punja//Airlah dalam bertambah dalam/hati mendendam bertambah dendam... Lagu itu menceritakan asmara, memberi puja dan luka, tapi tetap terjalani. Film asmara semakin romantis dengan senandung perasaan sambil berjoget.

Advertising
Advertising

Dalam Senandung Lagu Lama, kita turut larut dalam gejolak perasaan tokoh dalam film. Lirik itu puitis: Mengapa hatiku ingin berlagu rindu/Hampa sudah tjita, hilang pula harapan/Malam tiada bergema, malam membisu/Namun malam ini di malam sunji menimbulkan kenangan/Hatiku menjanjikan senandung merdu lagu lama/Ah, hanja kenangan, kenangan jang hampa/Mengapa hatiku ingin berlagu rindu/Kerna senantiasa terkenang padamu. Para penonton saat dimabuk asamara, tentu terlena. Lagu mengena ke perasaan dan jiwajiwa pencinta. Lirik lagu dari masa lalu boleh dibandingkan dengan lagulagu romantis dalam film masa kini: Ada Apa dengan Cinta, Ayatayat Cinta, Heart, dan AinunHabibie. Saiful Bahri tak elok jika diremehkan.

Siapa Saiful Bahri? Kita belum mendapatkan buku memoar atau biografinya. Dalam buku Apa dan Siapa: Sejumlah Orang Indonesia 19811982 garapan tim redaksi majalah Tempo, kita mendapat secuil informasi. Saiful dilahirkan di Sumatera Barat pada 19 September 1924. Beliau merantau ke Jakarta untuk bermusik. Bekerja di Orkes Studi Jakarta dan Hotel Indonesia, ia memantapkan hasrat menjadi seniman.

Pada 19501961, Saiful bersama Ismail Marzuki dan Iskandar membentuk grup trio. Ia bekerja di industri film untuk menggarap musik dan lagu. Ketenaran pun diperoleh. Saiful hijrah ke negeri jiran dan menjadi direktur musik di perusahaan film negara Malaysia pada era 1970an. Tokoh ini semakin menjadi idaman para pendengar di negaranegara beradab Melayu.

Kita tak mendapat puluhan halaman untuk mengenali seniman ampuh dalam garapan musiklagu dalam film Tiga Dara. Informasi pendek di atas agak melegakan rasa penasaran para penonton film abad ini. Pemutaran kembali Tiga Dara pantas mengantar kita untuk memberi telinga kepada lagulagu masa lalu. Telinga kita mungkin mendapat rasa aneh tapi menakjubkan. Dulu, film bersenandung itu menjadi ingatan bersama untuk menandai jiwa zaman. Kini, kita menonton sambil berdendang sebagai penghormatan atas pencapaian seni film dan lagu pada saat Indonesia masih memiliki pelbagai keterbatasan modal, teknologi, dan pasar.

Berita terkait

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

2 menit lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Serahkan DP4 ke KPU untuk Susun DPT Pilkada 2024

6 menit lalu

Mendagri Tito Serahkan DP4 ke KPU untuk Susun DPT Pilkada 2024

Penyerahan DP4 ini dilakukan secara simbolis oleh Mendagri Muhammad Tito Karnavian kepada Ketua KPU Hasyim Asy'ari.

Baca Selengkapnya

Kalahkan Ratchanok Intanon di Piala Uber 2024, Gregoria Mariska Tunjung Main Fokus dan Rileks

6 menit lalu

Kalahkan Ratchanok Intanon di Piala Uber 2024, Gregoria Mariska Tunjung Main Fokus dan Rileks

Gregoria Mariska Tunjung mengungkapkan kunci kemenangannya atas Ratchanok Intanon di laga Indonesia vs Thailand di perempat final Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Pemeran Drakor The Midnight Romance in Hagwon

8 menit lalu

Pemeran Drakor The Midnight Romance in Hagwon

Drakor The Midnight Romance in Hagwon akan menggantikan Queen of Tears di tvN

Baca Selengkapnya

Jadi Tuan Rumah Agenda World Water Forum, Bali akan Gelar Upacara Segara Kerthi

11 menit lalu

Jadi Tuan Rumah Agenda World Water Forum, Bali akan Gelar Upacara Segara Kerthi

Segara Kerthi merupakan kearifan lokal memuliakan air di Bali, akan ditunjukkan kepada dunia, khususnya kepada delegasi WWF.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

13 menit lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

17 menit lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Hakim Arsul Sani Singgung Suara Siluman di Sidang Sengketa Pileg

22 menit lalu

Hakim Arsul Sani Singgung Suara Siluman di Sidang Sengketa Pileg

Hakim MK Arsul Sani menyorot suara siluman dalam pemilihan DPRD Papua Barat.

Baca Selengkapnya

Cara Tutup Akun Gojek secara Permanen, Bisa Dilakukan Online

24 menit lalu

Cara Tutup Akun Gojek secara Permanen, Bisa Dilakukan Online

Ada beberapa cara tutup akun Gojek yang bisa dilakukan. Penutupan akun bisa dilakukan apabila Anda berencana mengganti layanan. Ini caranya.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

26 menit lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya