Ngangkang

Penulis

Sabtu, 5 Januari 2013 22:50 WIB

Putu Setia

Kita tunggu dua buku yang layak terbit 2013: A History of Ngangkang dan Ngangkangku, Ngangkangmu.

Pernyataan ini agaknya bergurau. Itu saya ambil dari kicauan @gm_gm di Twitter. Pemilik akun adalah Goenawan Mohamad, orang yang serius sekaligus suka guyon. Di media sosial yang populer ini memang ada puluhan komentar soal ngangkang--istilah yang sedang meledak dan punya rating tinggi.

Ngangkang terkenal karena Pemerintah Kabupaten Lhokseumawe, Aceh, membuat aturan yang melarang wanita duduk ngangkang saat dibonceng. Kenapa wanita yang membonceng saja yang dilarang ngangkang, sedangkan yang menyetir motor boleh ngangkang? Bagaimana menjalankan sepeda motor jika tak ngangkang? Bukankah di Malaysia pembonceng wajib ngangkang, demi keselamatan?

Lalu, jika urusan ngangkang diperluas, di mana saja kaum perempuan tidak boleh ngangkang? Pemusik andal Addie MS (@addiems) mempertanyakan lewat Twitter, kalau perempuan dilarang ngangkang, boleh tidak memainkan cello, drum, harpa. Lalu, bagaimana kalau melahirkan?

Tiba-tiba saya berpikir, memang perlu membuat buku soal ngangkang, meskipun judulnya tak harus A History of Ngangkang atau Ngangkangku, Ngangkangmu. Judulnya bisa (saya lagi serius): Ngangkang Nusantara: Tinjauan Budaya Masyarakat Pluralisme. Sangat akademis. Dalam buku ini diulas apakah ngangkang itu sebuah pornografi (waduh, jadi ingat Undang-Undang tentang Pornografi yang sudah direvisi tapi makin tak berarti itu) atau suatu kebiasaan etnis yang disebut budaya. Di Bali, para perempuan dilarang ngangkang jika sedang membuat sesajen atau bersembahyang, walau tak ada aturan tertulisnya. Mereka harus duduk dengan melipatkan kaki ke belakang, lalu pantat bertumpu pada paha. Sikap duduk ini disebut metimpuh. Ketika ada perempuan Madura yang nimbrung--banyak orang Madura di Bali yang berjualan sate--dia pasti duduk ngangkang dan tak biasa metimpuh. Diejek wanita Bali bahwa ngangkang itu porno, si wanita Madura berkicau: "No porno opo iku, aku pake celana panjang, gak ada yang kelihatan..."

Di Lhokseumawe, dalam perkara ngangkang, yang disoal "ada yang kelihatan" atau sikap kaki? Kalau perempuan Lhokseumawe sudah memakai celana panjang yang longgar, lalu kaki dibalut kaus, apakah tak boleh juga dibonceng dengan ngangkang? Bukankah semua aurat sudah ditutup? Jika urusannya supaya "tidak kelihatan", berarti itu menyangkut cara berbusana. Dilarang pakai rok mini saat dibonceng--dan urusan busana di Aceh sudah diatur--bukan dilarang ngangkang.

Saya ingin berbagi. Wanita pedesaan Bali masa lalu tak pakai "dalaman", baik "atas" maupun "bawah". Kalau menumbuk padi, "barang yang di atas" bergelayutan. Jika hendak pipis, tinggal mengangkat kain sebetis, lalu ngangkang di sembarang tempat. Ada pejabat punya ide agar dibuat larangan tertulis soal itu, malu kalau dipotret turis, karena lukisan wanita Bali masa lalu selalu yang "buka-bukaan". Saya tertawa. Urusan etika (dan kesopanan) seperti itu cukup diberi pengarahan. Lagi pula, ini soal peradaban yang terus bergerak, soal pendidikan, soal ekonomi, soal pergaulan. Kini wanita Bali pedesaan yang mandi di tempat umum malah pakai kain. Justru cewek-cewek kafe di kota yang tak pakai "dalaman" (kata orang, saya enggak tahu lho).

Masalah kecil-kecil begini hanya jadi bahan tertawaan untuk diatur secara formal. Coba kalau tiba-tiba DPR setuju membuat "RUU soal Ngangkang". Studi banding bisa ke suku Maya di Amerika, ke kuil Tsukuba di Jepang, ke lereng Himalaya, selain menemui wanita-wanita modern di Paris dan Amsterdam. Ongkosnya luar biasa mahal.

Berita terkait

Piala Asia U-23 2024 Tuntas: Simak Tim Juara, Top Skor, Pemain Terbaik, dan Kiper Terbaik

2 menit lalu

Piala Asia U-23 2024 Tuntas: Simak Tim Juara, Top Skor, Pemain Terbaik, dan Kiper Terbaik

Piala Asia U-23 2024 yang berlangsung di Qatar sudah usai digelar. Simak tim yang juara, top skor, pemain terbaik, dan kiper terbaik.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Janji Bakal Ungkap Tuntas Korupsi Timah yang Rugikan Negara dan Lingkungan Rp 271 Triliun

13 menit lalu

Kejaksaan Agung Janji Bakal Ungkap Tuntas Korupsi Timah yang Rugikan Negara dan Lingkungan Rp 271 Triliun

Kejaksaan Agung berjanji akan mengungkap kasus korupsi tata niaga timah di PT Timah Tbk yang merugikan negara dan lingkungan Rp 271 triliun.

Baca Selengkapnya

Peserta Sakit DBD Sebelum UTBK, Ini Kata Panitia di UNJ

19 menit lalu

Peserta Sakit DBD Sebelum UTBK, Ini Kata Panitia di UNJ

Ada berbagai cerita di tengah pelaksanaan UTBK SNBT di UNJ, diantaranya ada peserta yang sakit DBD.

Baca Selengkapnya

Pekerja Perempuan 24 Persen, PLN Klaim Dukung Kesetaraan Gender

20 menit lalu

Pekerja Perempuan 24 Persen, PLN Klaim Dukung Kesetaraan Gender

PLN mengaku berkomitmen menerapkan perlindungan, pencegahan, dan penanganan pelecehan seksual bagi pekerja perempuan di lingkungan perusahaan.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

20 menit lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

21 menit lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Ponsel Asing Bakal Disortir Balai Pengujian Perangkat, Dilarang Jual Bila Gagal Uji

22 menit lalu

Ponsel Asing Bakal Disortir Balai Pengujian Perangkat, Dilarang Jual Bila Gagal Uji

Balai Pengujian Perangkat Telekomunikasi di Tapos, Depok, akan menjadi gerbang bagi produk gawai asing yang akan masuk ke pasar Indonesia.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

22 menit lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Ester Nurumi Tri Wardoyo Menang, Apriyani / Fadia Kalah, Indonesia vs Korea 2-1

24 menit lalu

Hasil Piala Uber 2024: Ester Nurumi Tri Wardoyo Menang, Apriyani / Fadia Kalah, Indonesia vs Korea 2-1

Ester Nurumi Tri Wardoyo, berhasil mengalahkan wakil Korea Selatan, Kim Ga Ran, dalam pertandingan ketiga semifinal Piala Uber 2024 lewat rubber game.

Baca Selengkapnya

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

27 menit lalu

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

Pengunjung atau wisatawan di jalan legendaris di Kota Bandung itu hanya bisa berjalan kaki karena kendaraan dilarang melintas serta parkir.

Baca Selengkapnya