Menpora

Penulis

Minggu, 13 Januari 2013 00:50 WIB

Putu Setia

Kanjeng Raden Mas Tumenggung Roy Suryo Notodiprojo sudah ditetapkan sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Jagat maya, yang belakangan ini bernafsu mewakili publik, sempat gonjang-ganjing sebelum ada pengumuman resmi. Orang kaget, terkejut, heran, mempertanyakan. Apakah itu benar? Apakah itu tidak salah? Berbagai kata dipakai, dibolak-dibalik, yang intinya menginginkan Presiden SBY "berpikir ulang", sementara sebagian berharap berita itu tidak benar.

Kini sudah terang-benderang, ibarat purnama di langit tanpa awan. Tak mungkin keputusan ini bisa digugat ke Pengadilan Tata Usaha Negara, karena tak sama kasusnya dengan verifikasi partai politik menjelang pemilu. Juga tak bisa diuji ke Mahkamah Konstitusi seperti kasus RSBI, yang idenya bagus tapi dibubarkan itu.

Ini hak prerogatif presiden, bagaimana memprotes hak yang melekat secara konstitusional itu? Semua aturan sudah dipenuhi SBY, baik yang menjadi kesepakatan di antara kabinet maupun aturan yang "berbau legenda". Yang menyangkut kesepakatan, misalnya, menteri dari Partai Demokrat harus digantikan oleh orang Demokrat. Idrus Marham atau Maruarar Sirait, betapa pun layaknya, tak masuk hitungan karena partainya beda. Lalu aturan yang "berbau legenda", misalnya, menteri itu harus muda, berusia di bawah 50 tahun, dan memakai kumis. Semua ini tak ada di pasal mana pun dalam undang-undang.

Padahal menteri yang mengurusi pemuda dan olahraga tak harus anak muda. Pemuda bisa diurus oleh orang tua. Kegiatan olahraga, dalam prakteknya sekarang, semuanya diurusi orang tua--dan ribut melulu. Kalau menterinya masih muda, apakah bakal didengar oleh orang-orang tua itu? Bisa-bisa dianggap ngerecoki.

Yang lebih mendasar, apa sih gunanya ada Menpora--Menteri Pemuda dan Olahraga? Urusan pemuda, serahkan ke Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Atau tak usah diurusi. Biarkan ormas pemuda itu mengurusi dirinya sendiri. Kalau pemerintah melakukan pembinaan (dan ormas pemuda minta duit), bisa disalurkan ke Kementerian Dalam Negeri. Di sana ada bagian yang mengurusi ormas.

Advertising
Advertising

Begitu pula olahraga. Serahkan sepenuhnya kepada swasta lewat organisasi mereka yang otonom. Kalau pemerintah turut campur, misalnya ingin jadi juara di SEA Games dan Piala Dunia (sepak bola), ada KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) yang menjembatani. Jika pemerintah perlu membangun stadion, ada Menteri PU yang tahu struktur tanah. Aneh, kisruh urusan bal-balan dan membangun stadion saja harus mengangkat menteri olahraga.

Organ pemerintahan kita terlalu banyak. Ya, kalau koordinasi baik. Nyatanya, Menteri BUMN mengurusi mobil listrik. Ke mana perginya Menteri Ristek? Apalagi Menteri BUMN kita superaktif, ngetes mobil saja sendiri, seolah-olah dengan jabatan menteri dia mahir segala hal.

Karena Menpora telanjur jadi warisan era Orde Baru, ya, kita terima kenyataan ini--termasuk kenyataannya tiga Menpora terakhir berkumis. Menteri Tumenggung Roy harus kita beri ucapan selamat, meski ia mengaku diri tak punya pengalaman. Kalau saya jadi SBY, saya main tukar. Roy saya jadikan Menkominfo karena dia pakar telematika. Tifatul jadi Menpora karena gemar main futsal.

Presiden hasil Pemilu 2014--yang pasti bukan SBY--mudah-mudahan punya misi dan visi yang lebih jelas dalam membawa bangsa ini menuju arah perbaikan. Sambil menunggu waktu itu, mari kita isi dengan menertawai segala keanehan yang terjadi. Ini jauh lebih baik ketimbang kita memprotes atau melakukan aksi, yang ongkosnya mahal. Bersabar adalah mulia.

Berita terkait

Pabik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Rugi atau Strategi Bisnis?

5 menit lalu

Pabik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Rugi atau Strategi Bisnis?

Kementerian Perindustrian mengaku belum mengetahui penyebab tutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Polisi Usut Perayaan Kelulusan Siswa SMA Dogiyai Pakai Atribut Bintang Kejora

6 menit lalu

Polisi Usut Perayaan Kelulusan Siswa SMA Dogiyai Pakai Atribut Bintang Kejora

Foto dan video konvoi siswa berseragam motif bintang kejora beredar di media sosial.

Baca Selengkapnya

Bertemu Pemerintah Belanda, JATAM Kaltim Beberkan Dugaan Pelanggaran HAM di IKN

6 menit lalu

Bertemu Pemerintah Belanda, JATAM Kaltim Beberkan Dugaan Pelanggaran HAM di IKN

JATAM Kaltim berharap negara lain tak menanam modal di IKN lantaran menilai pembangunan IKN telah banyak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

SK Rektor soal UKT Belum Terbit, BEM UI: Nasib Mahasiswa Baru Terkatung-katung

16 menit lalu

SK Rektor soal UKT Belum Terbit, BEM UI: Nasib Mahasiswa Baru Terkatung-katung

Ketua BEM UI Verrel Uziel mengaku menerima banyak laporan dari mahasiswa baru yang diterima lewat jalur SNBP dan talent scouting yang belum mengetahui soal biaya kuliah.

Baca Selengkapnya

UKT Naik, Ini Biaya Kuliah UI 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

16 menit lalu

UKT Naik, Ini Biaya Kuliah UI 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

Rincian biaya UKT jalur SNBP, SNBT, PPKB, SJP, dan SIMAK UI tahun akademik 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Grup EXO yang Pernah Gondol Billboard Music Awards

19 menit lalu

Sepak Terjang Grup EXO yang Pernah Gondol Billboard Music Awards

Sejak resmi dibentuk pada 8 April 2012, EXO telah memenangkan berbagai gelar bergengsi, termasuk Penghargaan Musik Mnet Asian, Golden Disk Awards, dll

Baca Selengkapnya

Daftar 16 Pemain Timnas Guinea U-23 yang Merumput di Liga Eropa

21 menit lalu

Daftar 16 Pemain Timnas Guinea U-23 yang Merumput di Liga Eropa

Beberapa pemain Timnas Guinea diketahui bermain di liga Eropa, siapa saja?

Baca Selengkapnya

Tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024 yang Meraih Perak Tiba di Jakarta, Disambut Menpora

21 menit lalu

Tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024 yang Meraih Perak Tiba di Jakarta, Disambut Menpora

Para atlet bulu tangkis dari tim Piala Thomas dan Piala Uber Indonesia, yang sama-sama meraih perak, telah kembali ke Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

26 menit lalu

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

27 menit lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya