Pekan Olahraga Minus Sportivitas

Penulis

Rabu, 21 September 2016 23:09 WIB

SEDERET kekisruhan mencoreng Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 di Jawa Barat, yang sedang berlangsung. Kekacauan dalam kompetisi olahraga empat tahunan itu menginjak-injak sportivitas dan merusak pembinaan atlet.

Disebut sederet, lantaran kekisruhan terjadi pada sejumlah cabang olahraga. Dalam semifinal polo air, tim Jawa Barat dan Sumatera Selatan berkelahi di tengah kolam. Perkelahian kemudian melibatkan kontingen DKI Jakarta, yang menonton di pinggir arena. Bukannya mendamaikan, aparat berbaju tentara dan polisi malah ikut baku pukul. Tawuran juga terjadi antara pendukung tim sepak bola Jawa Barat dan DKI Jakarta.

Aroma kecurangan juga menguar. Di cabang berkuda, sembilan daerah menuduh tuan rumah menyiasati aturan untuk mendapatkan wild cardberkompetisi tanpa seleksijuga menempatkan kuda kontingen lain di kandang beratap seng yang menyebabkan kuda kepanasan. Di cabang judo dan karate, wasit dinilai menguntungkan tim Jawa Barat.

Ambisi untuk menang tanpa menghiraukan sportivitas bahkan terjadi sebelum PON berlangsung: membajak atlet daerah lain. Dengan iming-iming bonus tinggi, sejumlah provinsi meminta para atlet berpindah daerah dan berlaga atas nama mereka. Alih-alih mengoptimalkan pembinaan atlet lokal, sejumlah daerah mengambil jalan pintas untuk mendulang medali emas.

Saat PON berlangsung pun, perebutan atlet masih terjadi. Misalnya kasus karateka Imam Tauhid Raganda dan atlet panjat tebing Tony Mamiri. Jawa Barat menyatakan kedua atlet itu sebagai anggota kontingen mereka. Jawa Tengah memprotes dan mengklaim sebaliknya. Kekacauan menjadi-jadi setelah Dewan Hakim PON XIX mengeluarkan dua putusan yang bertentangan: putusan pertama memenangkan klaim Jawa Barat, sedangkan yang kedua berpihak kepada Jawa Tengah.

Advertising
Advertising

Serangkaian kejadian memalukan itu tak akan ada jika pemerintah daerah dan atlet menyadari bahwa PON bukan sekadar soal menang-kalah. Ada yang lebih penting ketimbang medali, yaitu sportivitas. Tuan rumah tak boleh menghalalkan segala cara demi menjadi juara umum. Panitia mesti menyediakan wasit yang tak berat sebelah. Misalnya, wasit yang memimpin pertandingan harus berasal dari daerah netral.

Akar persoalan sebenarnya ada pada pembinaan. Komite Olahraga Nasional Indonesia, yang menyadari hal ini, sudah meluncurkan Grand Strategy Pembangunan Olahraga Prestasi Nasional 2014-2024. Konsep yang juga disusun oleh pemerintah dan akademikus itu menyebutkan, pengembangan olahraga nasional memerlukan pembinaan jangka panjang yang terencana. Kuncinya ada pada pembibitan calon atlet, kompetisi berjenjang, serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan.

Strategi yang disusun dalam bentuk buku itu sudah disebarkan ke daerah. Kini, tinggal menerapkannya secara sungguh-sungguh agar kelak lahir bakat-bakat tangguh dan sportif yang akan berlaga di arena PON dan kompetisi yang lebih tinggi: SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade.

Berita terkait

Tunangan Ayu Ting Ting, Lettu Inf Muhammad Fardhana Pimpin Kegiatan Pemasangan Aliran Listrik Satgas Yonif 509 Kostrad

2 menit lalu

Tunangan Ayu Ting Ting, Lettu Inf Muhammad Fardhana Pimpin Kegiatan Pemasangan Aliran Listrik Satgas Yonif 509 Kostrad

Lettu Inf Muhammad Fardhana tunangan pedangdut Ayu Ting Ting, pimpin pemasangan aliran listrik Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua.

Baca Selengkapnya

Marak Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Instansi Pemda, Kemenpora Ingatkan Tak Dikomersialkan

9 menit lalu

Marak Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Instansi Pemda, Kemenpora Ingatkan Tak Dikomersialkan

Kemenpora mengingatkan agar acara nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 tak dikomersialkan.

Baca Selengkapnya

MK: Arsul Sani Tidak Ikut Memutus Sengketa Pileg Terkait PPP

11 menit lalu

MK: Arsul Sani Tidak Ikut Memutus Sengketa Pileg Terkait PPP

Arsul Sani adalah bekas kader PPP yang kini menjabat hakim konstitusi.

Baca Selengkapnya

Ponsel Gaming Terbaru Infinix Pakai Dual Chip, Bisa Ubah 60 Jadi 120 FPS

15 menit lalu

Ponsel Gaming Terbaru Infinix Pakai Dual Chip, Bisa Ubah 60 Jadi 120 FPS

Infinix meluncurkan ponsel gaming terbarunya untuk seri Infinix GT 20 Pro. Tergolong kelas menengah, harga belum ketahuan.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

15 menit lalu

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

Pemerintah harus cermat menerapkan strategi, salah satunya melalui diplomasi perdagangan

Baca Selengkapnya

Robert Budi Hartono Menapaki 83 Tahun, Salah Satu Orang Terkaya Dimiliki Indonesia

18 menit lalu

Robert Budi Hartono Menapaki 83 Tahun, Salah Satu Orang Terkaya Dimiliki Indonesia

Hartono bersaudara merupakan pemilik beberapa perusahaan mentereng termasuk Perusahaan Rokok Djarum, profil Budi Hartono yang genap berusia 83 tahun.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif baDiperdagangkan

19 menit lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif baDiperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Shen Yinhao, Wasit asal Cina Pemimpin Laga Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan

20 menit lalu

Profil Shen Yinhao, Wasit asal Cina Pemimpin Laga Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan

Timnas U-23 Indonesia memiliki kenangan buruk dengan wasit Shen Yinhao. Bagaimana kiprahnya di dunia perwasitan?

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

22 menit lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

22 menit lalu

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya