Waswas Penggusuran di Bukit Duri

Penulis

Jumat, 23 September 2016 00:26 WIB

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama seharusnya tidak mengedepankan kekerasan untuk menggusur warga di bantaran Kali Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta Selatan. Pemerintah Jakarta bisa menempuh upaya persuasif. Lagi pula, proses hukum penolakan warga Bukit Duri itu saat ini masih berlangsung di pengadilan.

Pemerintah Kota Jakarta Selatan berencana menggusur permukiman warga Bukit Duri pekan depan. Mereka akan dipaksa pindah ke rumah susun Rawa Bebek, Pulogebang, Jakarta Timur. Tindakan represif itu patut disayangkan. Semestinya Gubernur Basuki menunggu putusan pengadilan atau memakai pendekatan yang dahulu dilakukan Gubernur Joko Widodo saat menggusur warga Pulomas, Jakarta Timur. Jokowi memilih jalan persuasif, bahkan sampai mengundang warga makan siang di Balai Kota. Hasilnya, penggusuran pun mulus.

Sengketa hukum soal penggusuran terjadi karena tak ada kesepahaman antara warga dan pemerintah Jakarta. Basuki berdalih melakukan relokasi demi memanusiakan warga Bukit Duri yang hidup di lingkungan kumuh, selain tentu untuk normalisasi Kali Ciliwung. Adapun warga menganggap apa yang dilakukan pemerintah justru membuat hidup mereka susah. Bukan hanya soal ongkos transportasi, mereka juga harus membayar biaya sewa rumah susun Rp 300 ribu per bulan. Biaya listrik rumah dengan daya 900 watt, yang biasanya hanya Rp 150 ribu per bulan, membengkak menjadi tiga kali lipat.

Pada saat ini terdapat dua gugatan yang dilayangkan warga Bukit Duri: di Pengadilan Tata Usaha Negara dan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Mereka menggugat surat perintah bongkar yang dikeluarkan Camat Tebet, Jakarta Selatan, pada 4 Januari 2016 ke Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta. Pada 10 Mei 2016, mereka juga mengajukan gugatan kelompok ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Gugatan juga diajukan ke Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane dan Pemerintah Kota Jakarta Selatan. Patut disayangkan Gubernur Basuki seolah tak mempedulikan dua gugatan tersebut.

Belajar dari pengalaman di Kampung Pulo, Gubernur Basuki seharusnya lebih bijak dalam mengambil keputusan yang kurang populer ini. Saat itu terjadi bentrokan antara warga dan petugas Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta. Normalisasi Kali Ciliwung sudah seharusnya menjadi prioritas Basuki. Tindakan penduduk juga tak bisa dibenarkan, lantaran mereka mendiami tanah milik negara. Namun bukan berarti Gubernur Basuki bisa seenaknya menggunakan kekerasan.

Advertising
Advertising

Perlu dicari solusi untuk menyelesaikan masalah ini, misalnya dengan melakukan dialog dan pendekatan persuasif sembari menunggu putusan pengadilan. Basuki juga semestinya memperbaiki fasilitas dan layanan di rumah susun Rawa Bebek, agar orang miskin yang tinggal di sana tak makin susah. Dengan demikian, tak ada alasan bagi warga Bukit Duri untuk tidak bersedia dipindahkan.

Berita terkait

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

5 menit lalu

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

Ivar Jenner sempat membawa Timnas U-23 Indonesia unggul lebih dulu atas Irak pada perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

11 menit lalu

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

Yura Yunita terpilih untuk menyanyikan original soundtrack Glenn Fredly The Movie, yang diciptakan oleh mentor musiknya sebelum berpulang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

14 menit lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Google Docs yang Mudah

17 menit lalu

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Google Docs yang Mudah

Cara membuat daftar isi di Google Docs cukup mudah dilakukan. Anda dapat membuatnya secara otomatis tanpa perlu repot lagi. Ini caranya.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

18 menit lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

32 menit lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Tentang Hammersonic 2024 Beserta Band Metal yang Tampil

35 menit lalu

3 Fakta Tentang Hammersonic 2024 Beserta Band Metal yang Tampil

Hammersonic merupakan festival musik rock dan metal terbesar yang mengundang band rock papan atas seperti Lamb of God dan A Day to Remember.

Baca Selengkapnya

5 Smartwatch yang Dilengkapi NFC, Bisa untuk Transaksi

36 menit lalu

5 Smartwatch yang Dilengkapi NFC, Bisa untuk Transaksi

Berikut ini beberapa smartwatch yang ada NFC. Selain untuk memantau kesehatan, smartwatch ini juga bisa digunakan untuk transaksi.

Baca Selengkapnya

Ralf Rangnick Tolak Tawaran Jadi Pelatih Bayern Munchen, Fokus Piala Eropa 2024 Bersama Austria

37 menit lalu

Ralf Rangnick Tolak Tawaran Jadi Pelatih Bayern Munchen, Fokus Piala Eropa 2024 Bersama Austria

Pelatih Timnas Austria, Ralf Rangnick, resmi menolak tawaran Bayern Munchen untuk menggantikan Thomas Tuchel musim depan.

Baca Selengkapnya

Cerita Keluarga Cemara akan Dikemas Panggung Musikal, Ada 30 Show dalam Sebulan

52 menit lalu

Cerita Keluarga Cemara akan Dikemas Panggung Musikal, Ada 30 Show dalam Sebulan

Teater musikal dengan tajuk 'Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara' ini akan digelar selama hampir satu bulan.

Baca Selengkapnya