Tragedi Pasar Minggu

Penulis

Selasa, 27 September 2016 00:15 WIB

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama harus segera mengevaluasi kinerja anak buahnya yang mengurusi jembatan penyeberangan. Gara-gara kelalaian mereka, jembatan penyeberangan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, roboh pada Sabtu pekan lalu dan mengakibatkan tiga orang meninggal.

Dinas Perhubungan DKI, yang membangun dan mengawasi jembatan penyeberangan itu, seharusnya tidak lepas tangan. Akibat keteledoran petugas dinas ini, seorang nenek dan cucunya yang sedang melintas di jembatan tewas akibat ambruknya jembatan itu. Satu pengendara sepeda motor juga meninggal karena ketiban besi konstruksi.

Tapi Kepala Dinas Perhubungan DKI Andri Yansyah malah menuding pemasangan papan reklame sebagai biang tragedi itu. Dia menilai papan iklan yang dibangun pihak swasta pada 2010 itu menyalahi konstruksi. Tudingan ini mungkin saja benar. Papan reklame jelas membebani jembatan, apalagi jika papan itu tidak memiliki lubang sama sekali. Ketika angin datang, beban yang ditanggung jembatan akan semakin berat. Masalahnya, kenapa pemerintah DKI mengizinkan pemasangan papan reklame itu?

Itulah tugas Gubernur Ahok untuk merapikan koordinasi di lingkungan kerja DKI agar para pejabat tidak saling menyalahkan. Pemerintah DKI juga perlu meninjau kembali kebijakan memanfaatkan jembatan penyeberangan untuk tempat reklame. Pengawasannya pun harus ditingkatkan karena konstruksi jembatan penyeberangan di Pasar Minggu ternyata sudah lemah. Pusat Laboratorium Forensik menemukan korosi pada besi penyangga jembatan itu.

Tragedi seperti itu bukanlah yang pertama kali. Pada akhir tahun lalu, dua orang meninggal karena tersengat listrik ketika sedang berteduh di bawah jembatan penyeberangan ITC Mangga Dua, Jakarta Pusat. Kabel penerangan jalan yang menyembul di sudut fondasi jembatan diperkirakan sebagai penyebabnya.

Advertising
Advertising

Publik tentu mempertanyakan, ke mana saja mengalirnya duit anggaran pemeliharaan jembatan penyeberangan yang pada Anggaran Pendapatan dan Belanja DKI 2016 mencapai Rp 10,6 miliar. Semestinya dana ini cukup untuk mengawasi dan memperbaiki jembatan yang kondisinya membahayakan masyarakat.

Urusan pengawasan, perawatan, dan perbaikan fasilitas umum merupakan hal yang sering diabaikan oleh pejabat. Pengawasan terhadap fasilitas umum di DKI sebenarnya akan lebih efektif bila melibatkan lurah dan camat. Mereka pasti lebih tahu keadaan wilayah yang dipimpinnya. Keadaan besi jembatan yang sudah terkena korosi seperti di Pasar Minggu seharusnya dideteksi sejak dini bila semua aparat di lingkungan Pemda DKI peduli.

Kepedulian itu menjadi kata kunci. Banyak hal bisa dilakukan tanpa harus mengeluarkan terlalu banyak anggaran. Memiliki anggaran yang besar APBD DKI 2016 tertinggi se-Indonesia, yakni Rp 67,1 triliunmenjadi kurang bermanfaat bila aparat DKI tak peduli terhadap fasilitas umum yang rusak dan membahayakan publik.

Berita terkait

Jadwal Liga Champions Leg Kedua Semifinal: Bayern Munchen Kehilangan 2 Bek Jelang Sambangi Real Madrid

55 menit lalu

Jadwal Liga Champions Leg Kedua Semifinal: Bayern Munchen Kehilangan 2 Bek Jelang Sambangi Real Madrid

Jadwal Liga Champions akan memasuki leg kedua semifinal. Bayern Munchen mendapat pukulan menjelang tampil di markas Real Madrid.

Baca Selengkapnya

Fansign Day6 di Jakarta Selama 2 Jam Dipenuhi Ratusan My Day Beruntung

1 jam lalu

Fansign Day6 di Jakarta Selama 2 Jam Dipenuhi Ratusan My Day Beruntung

Dihadiri oleh Sungjin, Wonpil, Dowoon, dan Young K, acara fansign Day6 di Jakarta diadakan sehari sebelum Saranghaeyo Indonesia 2024.

Baca Selengkapnya

Film Horor Psikologis Possession: Kerasukan Tayang 8 Mei, Produser Berharap Dapat Jadi Bahan Diskusi

1 jam lalu

Film Horor Psikologis Possession: Kerasukan Tayang 8 Mei, Produser Berharap Dapat Jadi Bahan Diskusi

Possession: Kerasukan memakai atribut horor Indonesia, yaitu pocong yang dipresentasikan bantal-guling lantaran dekat dengan keseharian masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa itu Pelat Khusus ZZ?

1 jam lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa itu Pelat Khusus ZZ?

Apa itu pelat khusus ZZ yang disebut tak kebal aturan ganjil-genap di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

1 jam lalu

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

Jika sudah menjalin hubungan dengan seseorang dan sangat ingin tahu apakah dia adalah belahan jiwa, berikut beberapa tandanya.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

1 jam lalu

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

Solo Great Sale 2024 (SGS 2024) diharapkan menjadi sarana para pelaku UMKM memasarkan produknya.

Baca Selengkapnya

Sule: Mahalini akan Pindah Agama dan Menikah dengan Rizky Febian secara Islam

2 jam lalu

Sule: Mahalini akan Pindah Agama dan Menikah dengan Rizky Febian secara Islam

Sule menjelaskan bahwa Mahalini akan menjadi mualaf sebelum menikah dengan Rizky Febian secara Islam di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Inggris: Chelsea Kalahkan West Ham United 5-0, Nicolas Jackson Bikin Brace

2 jam lalu

Hasil Liga Inggris: Chelsea Kalahkan West Ham United 5-0, Nicolas Jackson Bikin Brace

Chelsea berpesta gol di gawang West Ham United dan mengalahkan lawannya itu dengan skor 5-0 dalam pertandingan Liga Inggris.

Baca Selengkapnya

Kado Hari Pendidikan Nasional: UKT Naik di Berbagai Kampus Negeri

2 jam lalu

Kado Hari Pendidikan Nasional: UKT Naik di Berbagai Kampus Negeri

UKT naik di berbagai kampus, buah dari penerapan Keputusan Mendikbudristek

Baca Selengkapnya

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

2 jam lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya