Benahi BPJS Kesehatan

Penulis

Rabu, 28 September 2016 22:43 WIB

TERUS membengkaknya defisit anggaran pada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menunjukkan tata kelola di lembaga ini tidak beres. Pemerintah secepatnya harus mereformasi total sistem dan manajemen di badan usaha milik negara pengganti PT Askes ini.

Sejak beroperasi pada 1 Januari 2014, BPJS Kesehatan, yang mendapat tugas khusus menangani biaya pengobatan murah bagi masyarakat, terus dirundung kekurangan anggaran. Pada 2014, misalnya, lembaga ini mengalami defisit anggaran Rp 1,54 triliun. Tahun berikutnya, 2015, defisit membengkak menjadi Rp 5,85 triliun. Kekurangan anggaran ini ditutup dengan penyertaan modal negara (PMN).

Tahun ini, anggaran BPJS Kesehatan terancam tekor sampai pada angka Rp 10 triliun karena terus melonjaknya klaim kesehatan yang harus dibayar. Padahal dana penyertaan modal negara untuk menutup defisit BPJS Kesehatan yang masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2016 hanya sebesar Rp 6,8 triliun. April lalu, BPJS Kesehatan juga sudah menaikkan tarif premi untuk peserta mandiri dan penerima bantuan iuran. Ada defisit sekitar Rp 3,2 triliun yang belum jelas sumber pembiayaannya.

Senin lalu, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengumpulkan menteri terkait untuk membahas hal ini di kantornya. Menurut Menteri Kesehatan Nila Moeloek, yang mengikuti rapat itu, pemerintah belum memutuskan bagaimana menutup sisa defisit anggaran BPJS di luar PMN dan opsi kenaikan tarif premi yang sudah dilakukan April lalu.

Pemerintah harus mengambil langkah fundamental untuk membenahi karut-marut BPJS Kesehatan ini. Defisit anggaran tahun ini, misalnya, membuktikan kegagalan manajemen perusahaan pelat merah tersebut. Direksi, misalnya, tidak tegas menagih tunggakan iuran BPJS kepada sejumlah pemerintah daerah yang selama ini kerap menunggak. Walhasil, penerimaan lebih rendah ketimbang premi yang harus dibayar.

Advertising
Advertising

Pengawasan terhadap penyaluran klaim pengobatan juga rendah. Data jaminan kesehatan Kementerian Kesehatan, misalnya, menyebutkan 80 persen belanja BPJS Kesehatan mengalir untuk membiayai klaim pengobatan di rumah sakit. Nilainya jelas lebih mahal dibanding klaim di fasilitas pelayanan kesehatan seperti pusat kesehatan masyarakat (puskesmas). Pengawasan kepatuhan pembayaran premi peserta juga lemah. Pengawasan yang longgar ini menyebabkan defisit anggaran BPJS Kesehatan selalu berulang.

Pembenahan sistem juga menjadi prioritas. Pemerintah, misalnya, harus segera merevisi tarif pengobatan ke rumah sakit atau tarif Indonesia case-based groups (INA CBGs). Tarif berdasarkan diagnosis dokter ini mempengaruhi dan memperbaiki penanganan medis pasien. Hal ini bisa meningkatkan jumlah peserta, karena pelayanan semakin baik tanpa perlu menaikkan premi. BPJS harus kembali ke khitahnya menyediakan jaminan kesehatan yang murah bagi masyarakat. l

Berita terkait

Ide Awal Tim Mahasiswa UGM Manfaatkan Limbah Tulang Hewan untuk Filtrasi Air Limbah dan Irigasi Sawah

6 menit lalu

Ide Awal Tim Mahasiswa UGM Manfaatkan Limbah Tulang Hewan untuk Filtrasi Air Limbah dan Irigasi Sawah

Tim mahasiswa UGM menciptakan inovasi dengan memanfaatkan limbah gigi dan tulang hewan sebagai filter air limbah yang diolah menjadi air irigasi sawah

Baca Selengkapnya

20 Tahun Pembunuhan Munir, Kronologi Kematian Aktivis HAM Akibat Racun Arsenik di Pesawat

20 menit lalu

20 Tahun Pembunuhan Munir, Kronologi Kematian Aktivis HAM Akibat Racun Arsenik di Pesawat

20 tahun sudah kematian Munir tidak kunjung menemukan titik terang mengungkap siapa dalang pembunuhan Munir sesungguhnya.

Baca Selengkapnya

5 Drakor Dibintangi Son Na Eun Selain Romance in the House

21 menit lalu

5 Drakor Dibintangi Son Na Eun Selain Romance in the House

Aktris berbakat Korea, Son Nae Eun beradu akting dengan Choi Minho dalam drama Korea terbaru bertajuk Romance in the House.

Baca Selengkapnya

Pendukung Gibran Rakabuming Laporkan Rocky Gerung, Polisi Belum Menemukan Adanya Pidana

21 menit lalu

Pendukung Gibran Rakabuming Laporkan Rocky Gerung, Polisi Belum Menemukan Adanya Pidana

Pendukung Gibran menuduh Rocky Gerung dalam sebuah acara di televisi telah menyebarkan berita bohong tentang Wali Kota Solo.

Baca Selengkapnya

Dosen Hukum Pidana UGM Sanggah Nurul Ghufron yang Sebut Kaesang Tak Wajib Laporkan Terima Gratifikasi

36 menit lalu

Dosen Hukum Pidana UGM Sanggah Nurul Ghufron yang Sebut Kaesang Tak Wajib Laporkan Terima Gratifikasi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyebut Kaesang tidak perlu melaporkan gratifikasi. Dosen Hukum Pidana UGM bilang tidak boleh dibebaskan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Misa di Papua Nugini, Paus Fransiskus: Tuhan Menyentuh Orang hingga Ujung Dunia

44 menit lalu

Misa di Papua Nugini, Paus Fransiskus: Tuhan Menyentuh Orang hingga Ujung Dunia

Misa yang dipimpin oleh Paus Fransiskus di John Guise Stadium dihadiri sekitar 35 ribu umat.

Baca Selengkapnya

Penyebab Paus Fransiskus Hanya Hidup dengan Satu Paru-paru

47 menit lalu

Penyebab Paus Fransiskus Hanya Hidup dengan Satu Paru-paru

Meski hanya memiliki satu paru-paru, Paus Fransiskus sanggup melakukan perjalanan jauh ke berbagai penjuru dunia.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Langgar Kode Etik Soal Intervensi Mutasi ASN Kementan

56 menit lalu

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Langgar Kode Etik Soal Intervensi Mutasi ASN Kementan

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron terbukti melakukan pelanggaran kode etik soal penyalahgunaan pengaruh atau jabatan di balik mutasi ASN Kementan.

Baca Selengkapnya

Profil Cak Lontong, Ketua Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno yang Disebut Good Looking

57 menit lalu

Profil Cak Lontong, Ketua Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno yang Disebut Good Looking

Cak Lontong Ketua Tim Pemenangan Pramono Anung dan Rano Karno dalam Pilkada Jakarta 2024. Sebelumnya, Pramono sebut ketua timnya sosok good looking.

Baca Selengkapnya

Tips Mendaki Bagi Pemula dan 5 Larangan saat Naik Gunung

1 jam lalu

Tips Mendaki Bagi Pemula dan 5 Larangan saat Naik Gunung

Ada sejumlah persiapan dan larangan saat naik gunung

Baca Selengkapnya