Penghargaan

Penulis

Sabtu, 25 Mei 2013 23:49 WIB

Putu Setia

Karena Romo Imam lagi sumringah di padepokannya, saya pun berani menggoda. "Saya dengar Romo mendapat penghargaan dari Bupati karena sikap Romo yang melindungi kaum tertindas dan kaum minoritas. Romo tanggap memberi pernyataan untuk kasus-kasus intoleransi."

Pertanyaan itu saya susun dengan hati-hati supaya Romo tidak tersinggung. "Ya. Memang benar. Penghargaan diberikan karena saya dianggap berjasa menjaga toleransi. Saya tentu saja senang dengan penghargaan ini."

Saya ikut senang. Bukan karena penghargaan itu, melainkan Romo menjawabnya dengan senyum. "Kapan penghargaan diberikan?" tanya saya. Romo memandang saya: "Penghargaan itu prestisius, tapi saya tak akan pernah menerimanya. Saya sudah mengajukan surat penolakan."

Ah, saya terkejut. Dan Romo melanjutkan: "Saya kira Bupati hanya mau menyindir dengan memberikan penghargaan itu. Toleransi di sini malah semakin bermasalah, bukan saja kaum minoritas tidak terlindungi, tapi semakin terpojok. Kalau itu bukan sindiran, berarti Bupati menerima laporan yang salah."

Advertising
Advertising

"Salah bagaimana, Romo?" Saya menyela. Romo berkata: "Ya, siapa tahu Bupati menerima kabar yang tidak lengkap. Misalnya, setiap terjadi kerusuhan antara kaum minoritas dan kelompok mayoritas, saya memang selalu berseru: hentikan kerusuhan, berdamailah. Setiap ada korban yang jatuh, saya selalu berkata: saya prihatin dan usut tuntas sesuai hukum."

Saya menyela lagi: "Itu kan sikap yang bagus, Romo, pemimpin yang segera tanggap." Romo tertawa: "Tetapi kerusuhan bukannya berkurang, malah bertambah. Rupanya, perintah saya untuk mengusut sesuai hukum tidak dijalankan di lapangan. Imbauan saya untuk berdamai tidak didengar. Pernyataan keprihatinan saya malah dijadikan bahan guyonan. Toleransi semakin tipis di masyarakat, tapi Bupati salah mencerna. Dikiranya perintah dan imbauan yang saya keluarkan sudah dilaksanakan dengan sebaiknya."

"Kalau begitu bupatinya kurang informasi. Pantas saja ada yang melaporkan keadaan sebenarnya lewat surat," kata saya. Romo tersenyum: "Tapi, sebelum Bupati memberi penghargaan, saya sudah menulis surat penolakan. Saya malu dong kalau menerima penghargaan untuk pemimpin yang berjasa dalam hal toleransi, tapi dalam kenyataan toleransi semakin mundur. Di padepokan ini, banyak kaca untuk becermin. Saya memang tak pantas menerimanya. Pemimpin yang pantas menerima penghargaan itu hanya pemimpin yang betul-betul bergerak ke lapangan dan bertindak untuk menghentikan kerusuhan atau perselisihan. Bukan pemimpin yang hanya memberi perintah dan mengimbau atau memberi pernyataan prihatin, sementara aksi lanjutannya tidak ada. Itu pemimpin yang hanya berwacana."

Romo luar biasa, saya membatin. Padahal tokoh-tokoh formal dan nonformal di negeri ini sangat senang menerima penghargaan, entah itu di bidang akademis, status sosial mendadak berdarah biru, ataupun penghargaan karena seolah-olah suatu prestasi. Penghargaan itu pun dipamerkan di televisi, misalnya, sang tokoh muncul sebagai bintang iklan. Ya, kalau tak ada dana membuat iklan layanan masyarakat, iklan jamu pun oke juga.

"Memangnya ada pemimpin yang gemar penghargaan?" tanya Romo tiba-tiba. Saya jadi kaget dan minta supaya pertanyaan itu diperjelas. Romo memperjelas: "Maksud saya, apakah ada orang sejenis saya atau yang jabatannya lebih tinggi, misalnya, bupati atau gubernur atau presiden yang mendapat penghargaan toleransi padahal masyarakatnya tetap rusuh?"

Saya merenung sesaat, lalu menjawab: "Romo, saya sulit menjawab, nanti saya dituduh bermata dangkal."

Berita terkait

Sri Mulyani Masuk Bursa Pilkada DKI Jakarta, Ini Kata Staf Khusus Menteri Keuangan

4 menit lalu

Sri Mulyani Masuk Bursa Pilkada DKI Jakarta, Ini Kata Staf Khusus Menteri Keuangan

Staf khusus Menteri Keuangan memastikan Sri Mulyani dan Kementerian Keuangan menghormati segala diskusi dan aspirasi yang ada di masyarakat

Baca Selengkapnya

UKT Naik 30-50 Persen, Mahasiswa Baru UIN Jakarta Disebut Merasa Terjebak

9 menit lalu

UKT Naik 30-50 Persen, Mahasiswa Baru UIN Jakarta Disebut Merasa Terjebak

Setelah mahasiswa baru diterima, kata Najib, rektorat mengeluarkan kebijakan baru soal kenaikan UKT. Besarnya 30 hingga 50 persen

Baca Selengkapnya

Konser di Suhu 8 Derajat Celcius, Berikut Line Up dan Daftar Harga Tiket Winter Concert

10 menit lalu

Konser di Suhu 8 Derajat Celcius, Berikut Line Up dan Daftar Harga Tiket Winter Concert

Menggandeng Jakarta Experience Board (Jxb), Imaginaction berhasil membawa 7 nama penampil yang akan tampil di Winter Concert.

Baca Selengkapnya

Penyebab Meningitis pada Anak Sering Sulit Didiagnosis

28 menit lalu

Penyebab Meningitis pada Anak Sering Sulit Didiagnosis

Meningitis sering sulit didiagnosis dan bisa berkembang sangat pesat. Kalau anak-anak tidak tertolong dalam waktu 24 jam bisa meninggal

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN Resmikan Green Building The Gade Tower Milik Pegadaian

31 menit lalu

Wamen BUMN Resmikan Green Building The Gade Tower Milik Pegadaian

Peresmian ditandai oleh penandatanganan prasasti dan pengguntingan pita oleh Kartika Wirjoatmodjo.

Baca Selengkapnya

Kadin Indonesia Bentuk Lembaga Mediasi Sengketa Bisnis

31 menit lalu

Kadin Indonesia Bentuk Lembaga Mediasi Sengketa Bisnis

Kadin Indonesia fasilitasi penyelesaian sengketa bisnis lewat lembaga mediasi baru. Layanan ini gratis bagi UMKM.

Baca Selengkapnya

Austria Tertarik Berkontribusi di IKN

34 menit lalu

Austria Tertarik Berkontribusi di IKN

Dubes Austria untuk Indonesia menyatakan ada banyak ketertarikan dari negaranya untuk berkontribusi di IKN.

Baca Selengkapnya

Perayaan Waisak di Candi Borobudur Diprediksi Dihadiri 50.000 Pengunjung

34 menit lalu

Perayaan Waisak di Candi Borobudur Diprediksi Dihadiri 50.000 Pengunjung

Perayaan Waisak di Candi Borobudur bukan sekadar wisata, melainkan mengutamakan kesakralan ibadah.

Baca Selengkapnya

Persija Jakarta, PSIS Semarang, Selangor, dan Sabah FC Ikuti Turnamen Internasional di Jakarta Mulai 30 Mei

43 menit lalu

Persija Jakarta, PSIS Semarang, Selangor, dan Sabah FC Ikuti Turnamen Internasional di Jakarta Mulai 30 Mei

Persija Jakarta, PSIS Semarang, Selangor, dan Sabah FC akan memainkan turnamen persahabatan internasional di Jakarta, mulai 30 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG Ingatkan Masyarakat NTT Potensi Kebakaran Lahan Akibat Angin Kencang Kering

44 menit lalu

BMKG Ingatkan Masyarakat NTT Potensi Kebakaran Lahan Akibat Angin Kencang Kering

BMKG ingatkan masyarakat NTT soal potensi kebakaran lahan akibat angin kencang yang bersifat kering hingga 13 Mei 2024.

Baca Selengkapnya