Menunggu

Penulis

Minggu, 16 Juni 2013 00:35 WIB

  • Putu Setia

    Inilah penantian yang lebih dramatis dari "Menunggu Godot", padahal ini bukan pentas teater: menunggu kenaikan harga bahan bakar minyak. Setiap saat berita kenaikan itu muncul, sudah berpuluh pengamat memberi tanggapan, sudah ribuan batu dilemparkan mahasiswa di Makassar, tapi tak seorang pun yang bisa memastikan kapan harga itu akan naik. Bahkan jadi naik atau tidak bak menghitung bunyi tokek.

    Inilah beda nyata antara Orde Baru dan orde sekarang--saya sering bingung memberi nama orde ini--yang paling mencolok. Di masa Orde Baru, masyarakat tiba-tiba saja menyaksikan Menteri Pertambangan muncul di layar televisi sekitar pukul sepuluh malam, seusai siaran Dunia Dalam Berita di TVRI. Di situ diumumkan harga baru bahan bakar minyak yang berlaku pukul 00.00 tengah malam. Orang yang belum tidur langsung menyerbu SPBU, dan antre panjang dengan pembelian yang dibatasi. Yang setengah tidur ada yang malas ke luar rumah, toh besok-besok akan tetap saja membeli minyak.

    Era ini, kenaikan harga minyak lebih pada wacana, dan orang menebak-nebak kapan waktunya--yang ternyata sering salah. Wacana itu bukan sehari-dua hari, melainkan berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Para pengusaha kecil sibuk berhitung, kalau harga minyak sekian, produk dijual sekian. Ada yang menahan barang dulu, sibuk mengkalkulasi harga pokok produksi jika harga minyak naik. Eh, ternyata hitung-hitungan itu pun berlarut-larut. Harga minyak tetap baru wacana. Banyak orang tak habis pikir, kalau memang pemerintah masih mengkaji ini-itu, ya, kaji saja, jangan dilempar ke masyarakat. Ketidakpastian membuat bingung para pedagang dan produsen kecil.

    Dengan situasi yang serba wacana ini, siapa yang diuntungkan? Yang jelas pengusaha printing digital--sebuah teknik baru membuat spanduk dengan murah, hanya Rp 20 ribu per meter persegi dan bisa kurang kalau membuat banyak. Lihatlah, spanduk Partai Keadilan Sejahtera yang menolak kenaikan harga minyak bertebaran sampai di kota kecamatan. Beberapa hari belakangan ini, muncul "spanduk pesaing" yang setuju kenaikan harga minyak. Perang spanduk membuat untung pengusaha printing.

    Advertising
    Advertising

    Yang juga untung adalah rumah produksi yang membuat iklan layanan masyarakat yang intinya setuju subsidi minyak dikurangi untuk dialihkan ke rakyat miskin. Kementerian Perumahan Rakyat membuat iklan yang menyasar keluarga miskin yang rumahnya tak layak. Kementerian Pendidikan menyasar keluarga miskin yang anaknya nyaris berhenti sekolah. Semua kementerian berlomba membuat iklan, bersuara bahwa subsidi minyak harus dialihkan ke orang miskin. Di atas segala-galanya, televisi kecipratan rezeki mendapat biaya penayangan iklan. Berapa miliar rupiah habis untuk kampanye sia-sia ini?

    Masalah juga muncul dari ketidakpastian ini. Ada pendapat nilai rupiah yang jatuh terhadap dolar itu akibat tak lekasnya pemerintah memutuskan harga minyak. Jika ini benar, ketidaktegasan pemerintah berdampak "sistemik" terhadap ekonomi nasional.

    Kenapa pemerintah galau memutuskan harga minyak? Padahal DPR sudah sejak tahun lalu memberi kebebasan--lewat undang-undang--kepada eksekutif untuk menentukan harga minyak. Justru masalah ini dikembalikan lagi ke DPR bersamaan dengan pembahasan APBN Perubahan. Tentu menjadi kesempatan emas bagi partai politik untuk menggoyang kegalauan pemerintah, sekaligus jadi arena kampanye awal menjelang Pemilu 2014. Rakyat pun mulai diprovokasi. Yang tadinya tenang menghadapi harga baru, bisa jadi berbalik. Sungguh harga yang mahal untuk sebuah penantian yang lama ditunggu ini.

  • Berita terkait

    Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

    3 menit lalu

    Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

    Hujan lebat di Rio Grande do Sul, Brasil telah menewaskan setidaknya 55 orang tewas dan 74 orang masih dinyatakan hilang.

    Baca Selengkapnya

    Tanpa Musik, Chen EXO Nyanyi Diiringi Tepuk Tangan Penonton Saranghaeyo Indonesia

    6 menit lalu

    Tanpa Musik, Chen EXO Nyanyi Diiringi Tepuk Tangan Penonton Saranghaeyo Indonesia

    Chen EXO meminta penonton mengiringinya bernyanyi dengan tepuk tangan karena music recorder sempat bermasalah.

    Baca Selengkapnya

    AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah

    6 menit lalu

    AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah

    Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY berangkat ke Bandara Gorontalo, Sulawesi Utara pada Ahad dini hari, 5 Mei 2024. AHY akan mengunjungi calon lahan relokasi warga pengungsi yang terdampak semburan abu vulkanik Gunung Ruang, Tagulandang, Sulawesi Utara.

    Baca Selengkapnya

    TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

    7 menit lalu

    TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

    Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

    Baca Selengkapnya

    Microsoft Investasi Rp 35,6 triliun di Malaysia, Berikut Sejarah Raksasa Teknologi AS Itu

    11 menit lalu

    Microsoft Investasi Rp 35,6 triliun di Malaysia, Berikut Sejarah Raksasa Teknologi AS Itu

    Microsoft investasi Rp 35,6 triliun di Malaysia, begini sejarah raksasa teknologi AS Itu.

    Baca Selengkapnya

    Catat, 5 Tips Lolos Wawancara Kerja Babak Terakhir

    13 menit lalu

    Catat, 5 Tips Lolos Wawancara Kerja Babak Terakhir

    Sudah takukah Anda ada beberapa tips agar lolos wawancara kerja terakhir untuk suatu perusahaan?

    Baca Selengkapnya

    Sidang Etik Nurul Ghufron 14 Mei, Dewas KPK Pastikan Tak Akan Ditunda Lagi

    13 menit lalu

    Sidang Etik Nurul Ghufron 14 Mei, Dewas KPK Pastikan Tak Akan Ditunda Lagi

    Dewas KPK memastikan tak akan menunda lagi sidang etik terhadap Nurul Ghufron.

    Baca Selengkapnya

    Vivo Y18 Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

    14 menit lalu

    Vivo Y18 Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

    Vivo Y18 ditenagai chipset MediaTek Helio G85.

    Baca Selengkapnya

    Elkan Baggott, Dipanggil untuk Memperkuat Timnas Indonesia hingga Ipswich Town Divisi Utama Liga Premier

    24 menit lalu

    Elkan Baggott, Dipanggil untuk Memperkuat Timnas Indonesia hingga Ipswich Town Divisi Utama Liga Premier

    Badan Tim Nasional (BTN) memanggil Elkan Baggott untuk memperkuat timnas Indonesia U-23 menghadapi Guinea

    Baca Selengkapnya

    Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

    32 menit lalu

    Sri Mulyani dan Presiden ADB Bahas Mekanisme Transisi Energi: Kita Mulai Bicara yang Konkret

    Sri Mulyani Indrawati dan Presiden ADB Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program Mekanisme Transisi Energi (ETM) ADB untuk Indonesia.

    Baca Selengkapnya