Makna

Penulis

Minggu, 23 Juni 2013 00:00 WIB

Knalpot dan kata-kata. Peradaban bergerak ke hari ini dan kesendirian terpisah dari keheningan. Sepeda motor menderu dalam jumlah ribuan di jalan-jalan; di sadel duduk ribuan orang di satu ruang dan waktu, tapi dengan nasib dan mimpi yang tak bersentuhan.

Juga kata-kata. Dalam kepalaku, dalam KTP-ku dan telpon genggam di sakumu, di papan-papan iklan yang meminta perhatian kita semua, kalimat berderet, kadang-kadang saling bersahutan, kadang-kadang bertabrakan, kadang-kadang tak saling mempedulikan.

Kita seperti berada dalam situasi Endgame. Bedanya: dalam lakon Samuel Beckett yang sering disebut sebagai contoh "teater absurd" ini, tak ada suara bising jalanan. Bising yang membuat pekak itu digantikan kekosongan.

Di pentas itu -- di sebuah ruang yang mirip bagian dalam tong anggur yang tak berisi, (sebagaimana dipanggungkan Teater Garasi di Komunitas Salihara pekan ini) -- hanya ada satu kursi dan dua drum. Ada tangga sederhana dan satu jendela kecil. Selebihnya: empat orang dengan tubuh yang cacat.

Hamm tak bisa berdiri dan buta. Ayahnya, Nagg, tersuruk dalam drum tempat sampah dan tak punya kaki. Ibunya, Nell, dalam keadaan serupa. Clov, pelayan Hamm, bisa berjalan tapi tak bisa duduk. Bahkan boneka anjing itu tak lengkap. Bila ada yang lain yang hadir di pentas, itu adalah berbaris-baris kata -- dialog yang tak jelas arah dan konklusinya, seakan-akan hanya untuk mengisi ruang dan waktu yang tak berujung.

Tanpa arti. Meskipun mungkin ada makna.

Advertising
Advertising

Dalam bahasa Indonesia, kata meaning dalam bahasa Inggris bisa diterjemahkan menjadi "arti" dan "makna". Tapi sebenarnya ada jarak antara kedua kata itu.

"Makna" tak biasa dipakai dalam percakapan sehari-hari; ia muncul dalam retorika, puitis dan sedikit arkais. "Arti" kita jumpai kapan saja, tapi bisa mengandung sesuatu yang penting. Seperti dalam sajak Chairil Anwar "Diponegoro" yang terkenal: "Sekali berarti/sudah itu mati": Lakukanlah sesuatu yang penting sekali saja, sesudah itu kita siap meninggalkan dunia ini.

Dalam Endgame.Beckett, bagi para tokoh yang tak bahagia itu, situasi mereka tak punya apapun yang penting, tak punya arti, tak mengacu apapun dan ke manapun. Hamm dan Clov tahu itu. Bagi mereka, mempunyai "arti" justru sesuatu yang tak disangka-sangka.

Hamm: "Apakah kita tidak sedang dalam proses akan ....berarti sesuatu?"
Clov: "Berarti sesuatu? Kamu dan aku berarti sesuatu? (ketawa sebentar)...Ah, bagus itu!"

Mungkin, seperti dibayangkan Hamm, satu makhluk yang rasional yang mengamati mereka akan paham: mereka itu ternyata bukan cuma dua onggok tubuh yang cerewet. Tapi mana mungkin? Buat apa? Clov acuh tak acuh. Ia sibuk menggaruk: "Ada kutu di badanku."

Tapi tanpa arti sekalipun, hidup dan percakapan mereka bisa juga bermakna. Kata "makna" mengacu kepada sesuatu yang lain, sesuatu yang tak bisa diucapkan dengan bahasa sehari-hari -- juga yang tak bisa ditangkap makhluk yang rasional di bumi.

Karena ada sesuatu yang tak bisa didefinisikan dan tak bisa dinamai di celah-celah dialog yang tak saling ketemu seperti knalpot bising di jalan yang sibuk itu. Sesuatu itu menyelinap, kita rasakan sebagai getar yang datang dari hasrat yang terpendam, kerinduan yang tak tertangkap oleh sistem simbolik

Kerinduan -- sebab suasana yang dihadirkan Beckett tak ceria, membosankan, dan tanpa harapan. Tak ada empati. Bahkan empat orang itu tak pernah saling menyentuh. Hubungan Hamm dengan Clov mirip hubungan seorang sadis yang terus menerus menyiksa dengan seorang masokhis yang menikmati siksaan. Hamm tak pernah berbicara kepada ibunya yang terkurung dalam drum sampah. Ia juga menyumpahi Nagg, bapaknya. Ketika si ibu meninggal dan si ayah menangis, Hamm cuma berkata, "yang mati pergi cepat-cepat".

Kita mungkin akan teringat lakon Sartre dari tahun 1944, Huis Clos (Pintu Tertutup). Di panggung, tiga orang tampak di akhirat. Mereka terhukum. Mereka harus tinggal bersama di satu kamar selama-lamanya. Dari sinilah kata-kata terkenal Sartre diucapkan: "l'enver, c'est les autres", Hidup bersama liyan adalah siksaan. Saling menatap sama artinya dengan saling memerangkap.

Hamm, Clove, Nagg, Nell juga sebuah persilangan penderitaan. Tapi ada yang membuat karya Beckett ini berbeda. Bila dialog dalam Huis Clos hampir sepenuhnya membentuk bangunan verbal makhluk-makhluk yang rasional, dialog dalam Endgame.adalah bunyi dari tubuh yang pedih dan tak lengkap. Saat-saat brutal tak bisa seluruhnya menutupi sesuatu yang bisa menyentuh.

Di situlah yang puitis melintas, suatu getar yang tak bisa dikatakan, sebuah "entah". Di saat itulah Hamm membayangkan sebuah akhir. Ia akan duduk diam, katanya, damai. "Di sana itu, di perlindungan tua, aku nanti sendirian, bersandar pada kesunyian dan...keheningan." Clove juga. Ia merindukan "sebuah dunia di mana semua diam dan anteng, dan tiap henda berada di tempatnya yang terakhir, di bawah debu penghabisan."

Pada akhirnya, mereka tak mencapai itu. Cerita mereka berhenti. Tapi belum habis. Dan pelan-pelan kita pun sadar, kita menemukan orang-orang yang cacat, malang dan saling menyakiti -- tapi justru itu butuh sesuatu yang lain yang tak ada dalam hidup mereka sehari-hari. Makna: sesuatu yang terasa justru ketika arti direnggutkan.

Syahdan, ketika Clove hendak meninggalkannya, Hamm mencegah. Untuk apa, tanya si pelayan. Mengisi dialog dalam lakon, jawab si buta.

Dengan kata lain, untuk memperpanjang percakapan. Memang knalpot dan kata-kata bisa tambah bising tak punya arti. Tapi dari situasi yang tak lengkap, yang merindukan sesuatu, di sela-sela dialog yang panjang, makna bisa datang seperti puisi.

Goenawan Mohamad

Berita terkait

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

18 menit lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

21 menit lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

36 menit lalu

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Unjuk Kemampuan Bahasa Indonesia, Xikers Tuai Antusias Penonton Sejak Pertama Muncul

38 menit lalu

Unjuk Kemampuan Bahasa Indonesia, Xikers Tuai Antusias Penonton Sejak Pertama Muncul

Anggota grup asuhan KQ Entertainmet itu lalu menyapa roady, sebutan penggemar xikers, dengan Bahasa Indonesia.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

47 menit lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Diskusi film itu ditujukan untuk merespons program pemerintah yang masif mendorong kendaraan listrik (EV) beserta sisi gelap hilirisasi nikel.

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

53 menit lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Terlibat Tambang Timah Ilegal, Pimpinan Media Online di Bangka Belitung Ditahan Polisi

1 jam lalu

Terlibat Tambang Timah Ilegal, Pimpinan Media Online di Bangka Belitung Ditahan Polisi

Polda Kepulauan Bangka Belitung menahan pimpinan salah satu media online terkait dalam kasus penambangan timah ilegal.

Baca Selengkapnya

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

1 jam lalu

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

Berikut tips yang dapat diterapkan demi terhindar dari dehidrasi hingga heat stroke atau serangan panas saat cuaca panas.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Awal Mei 2024, Dua Event Internasional Digelar di Nusa Dua Bali

1 jam lalu

Awal Mei 2024, Dua Event Internasional Digelar di Nusa Dua Bali

Nusa Dua Bali jadi lokasi Asia Pacific Media Forum (APMF) 2024 dan The 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment In Tourism in Asia Pacific 2024.

Baca Selengkapnya