Museum

Penulis

Minggu, 15 September 2013 00:23 WIB

  • Putu Setia

    Tadinya saya kira pemerintah tidak peduli kepada petani saja, karena sibuk mengurusi hal-hal besar untuk masyarakat perkotaan. Ini membuat mengalirnya impor produk pertanian ke negeri agraris yang mahasubur ini, seperti bawang, beras, juga kedelai. Ternyata pemerintah juga tidak peduli kepada banyak hal, antara lain museum. Padahal museum jadi simbol dari sebuah kota dan negara yang beradab.

    Kita punya berpuluh-puluh museum, baik yang dikelola negara maupun swasta, tapi nasibnya merana. Museum Nasional di Jakarta memang mentereng dari luar. Maklum, di ibu kota negara. Di sana disimpan berbagai jenis benda purbakala yang nilai historisnya sulit diukur dengan rupiah. Ternyata, di balik megahnya bangunan, sistem pengamanannya keropos. Berkali-kali museum ini kecolongan, dan pekan lalu ada empat artefak purbakala yang raib dari sana. Benda itu terbuat dari emas atau setidaknya sepuhan emas kuno dari abad ke-10 Masehi.

    Mari berdoa semoga yang mencuri bukan penadah emas. Jika itu terjadi, barang ini hanya dijual berdasarkan berat emasnya, bukan nilai sejarahnya-yang memang sulit dihitung. Lalu dilebur jadi perhiasan. Doakan juga pencurinya bukan sindikat benda purbakala, akan ruwet mengusutnya. Sindikat ini bukannya fiktif. Majalah Tempo pernah menurunkan laporan investigasi keberadaan sindikat ini (September 2008) setelah ketahuan ada korban bernama Lambang Babar Purnomo, yang mayatnya ditemukan di selokan. Lambang adalah arkeolog yang getol membongkar jaringan pencuri benda-benda purbakala, mulai dari pencurian fosil situs Sangiran sampai koleksi Museum Radya Pustaka, Surakarta.

    Harap dimaklumi, Sangiran itu sebuah situs terbuka, seperti kebanyakan situs-situs purbakala di berbagai tempat, yang penjaganya mungkin tidak ada. Museum Radya Pustaka tentu dijaga, tapi tak ketat-ketat amat. Museum Gajah, yang memiliki lebih dari 240 ribu koleksi, semestinya dijaga ketat. Apalagi benda artefak yang dicuri pekan lalu itu berada di dalam lemari di lantai dua. Kok bisa dicuri?

    Apakah pencurinya tergolong kelas yang "labil ekonomi" (mencuri untuk menyambung hidup) ataukah dari kalangan yang sudah "konspirasi kemakmuran" (maling kaya serakah) jelas tak penting. Lebih penting adalah segera melacak-kalau bisa-pencurinya dan bagaimana mulai peduli kepada lembaga yang bernama museum.

    Advertising
    Advertising

    Museum itu diurus oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, sebuah direktorat yang berkali-kali dioper bolak-balik bak main voli. Dioper ke Kementerian Pariwisata tak juga banyak mendatangkan wisatawan, dikembalikan lagi ke Kementerian Pendidikan tak banyak juga orang merasa terdidik dengan belajar di museum. Pembenahan organisasi ke dalam pun kendur, dana makin minim karena ketidakpedulian pemerintah. Apakah Anda juga peduli? Barangkali tidak, meski ketika ada musibah kehilangan ikut prihatin-padahal tak pernah berkunjung ke museum.

    Di situlah ajaibnya museum. Semua orang merasa perlu membangun museum. Para menteri berlomba-lomba membuat museum di Taman Mini Indonesia Indah. Instansi lain pun ikut-ikutan. Ada Museum Kereta Api di Ambarawa, ada Museum Subak di Tabanan, ada Museum Tebu di Klaten, dan banyak ragam lagi. Memang penting untuk mengenal "sejarah peradaban". Tapi, setelah berdiri, siapa yang merawatnya? Apakah kementerian menyiapkan dana yang cukup untuk mengelola museum? Mengurusi perut rakyat saja pemerintah kewalahan-bayangkan tempe bisa hilang-apalagi mengurusi benda purbakala.

    Mari sisihkan kepedulian kita kepada museum, agar kelak sejarah bangsa ini tak lenyap begitu saja.

  • Berita terkait

    DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

    12 menit lalu

    DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

    KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

    Baca Selengkapnya

    Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

    19 menit lalu

    Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

    Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

    Baca Selengkapnya

    Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

    29 menit lalu

    Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

    Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

    Baca Selengkapnya

    Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

    29 menit lalu

    Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

    Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.

    Baca Selengkapnya

    LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

    44 menit lalu

    LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

    Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

    Baca Selengkapnya

    Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

    48 menit lalu

    Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

    Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

    Baca Selengkapnya

    Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

    53 menit lalu

    Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

    Kepala Biro Humas Universitas Indonesia membenarkan pengemudi Honda HR-V yang menabrak bis kuning atau Bikun merupakan mahasiswa UI.

    Baca Selengkapnya

    Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

    1 jam lalu

    Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

    BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

    Baca Selengkapnya

    Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

    1 jam lalu

    Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

    Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

    Baca Selengkapnya

    P2G Sebut Ada Guru Honorer di Sekolah Negeri Dipecat Setelah Ada Guru PPPK

    1 jam lalu

    P2G Sebut Ada Guru Honorer di Sekolah Negeri Dipecat Setelah Ada Guru PPPK

    P2G menerima sejumlah laporan dari guru honorer yang dipecat sekolah setelah kedatangan guru PPPK.

    Baca Selengkapnya