Marah

Penulis

Minggu, 6 Oktober 2013 00:28 WIB

  • Putu Setia

    Hukum mati. Seumur hidup saja. Miskinkan. Potong jarinya. Rakus. Bubarkan MK. Negeri bedebah. Presiden kok cuma terkejut.

    Anda masih marah? Ayo menghujat lagi. Belum ada kata-kata jorok. Jumat petang lalu, dalam sebuah kerumunan di kampung saya, seseorang melempar televisi dengan sandal jepit sambil mengumpat: "Gantung saja!" Rakyat dari Sabang sampai Merauke tampaknya sedang marah menyaksikan berita tertangkapnya Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar, yang terus-menerus disiarkan televisi.

    Kasus ini memang aib besar. Tapi, apakah cukup dengan marah dan menghujat? Korupsi sudah menjadi hobi para pejabat tinggi negara. Hukum sudah lumpuh karena aparat penegak hukumlah yang justru melakukan korupsi. Memaki dan menghujat tak menyelesaikan masalah. Harus ada tindakan drastis yang bisa meredam amarah rakyat. Seharusnya, Presiden SBY segera melakukan tindakan itu. Tapi kita tahu dan semakin sadar, SBY tak bisa berbuat apa-apa.

    Jebolnya Mahkamah Konstitusi jadi klimaks dari hilangnya kepercayaan rakyat kepada hukum, bahkan akhirnya kepada pemerintah. Saya tak khawatir dengan umpatan di media massa maupun media sosial yang saya kutip di atas. Tapi saya cemas melihat orang desa yang marah, karena mereka tak bisa menuliskan caci-maki.

    Saya usul SBY berbuat. Tiru apa yang dilakukan Pemda DKI Jakarta-saya tak mau menyebut siapa gubernurnya, nanti ada yang tak enak hati. Yakni, mencabut pentil untuk kendaraan yang parkir bukan di tempat resmi. Aturan mana yang membolehkan petugas mencabut pentil itu, bukankah lebih baik kendaraan ditilang? Ini terobosan hukum, karena norma hukum normal tak membuahkan hasil.

    Advertising
    Advertising

    Presiden SBY kalau mau-dan berani-bisa mengadopsi semangat itu dengan mencabut "pentil yang lebih besar". Yakni mencopot semua hakim konstitusi, bukan cuma Akil Mochtar. Saya kira ini terobosan yang didukung rakyat, walau belum tentu pula kemarahan rakyat segera mereda. Saya hormat kepada delapan hakim MK yang tersisa, tetapi kepercayaan saya kepada mereka juga di bawah titik nol. Apa pun yang mereka katakan, berbuih-buih ucapan membela diri dengan menyebutkan diri bersih, sulit dipercaya. Keputusan MK selalu dalam sidang pleno, bersifat kolegial. Jadi, betapa mustahilnya jika sang ketua saja yang menikmati miliaran rupiah. Dalil ini yang dipercaya. Memang tidak adil, tetapi ini disebut "salah posisi" karena hancurnya kepercayaan itu.

    Sekarang dibentuk Majelis Kehormatan Hakim, eh, ketuanya Harjono yang masih hakim MK. Lalu, apa yang dikerjakan? Ternyata hanya memeriksa Akil Mochtar untuk mencari tahu apakah si Akil menyalahi kode etik. Ini kan membodohi masyarakat. Sudah jelas Akil menjadi tersangka dan ditangani KPK, kok masih dicari menyalahi etika atau tidak. Kalau mau memeriksa, periksa delapan hakim yang tersisa, sejauh mana tahu ada penyuapan di MK. Namun, ini pasti jeruk makan jeruk, bagaimana mungkin Harjono memeriksa dirinya sendiri?

    Kemarahan rakyat yang sudah memuncak seharusnya bisa diredam jika delapan hakim MK yang tersisa itu mau legowo mengundurkan diri--jika SBY tak berani mencopotnya. Soal penggantinya, bisa diangkat kembali hakim-hakim MK di era awal ketika ketuanya Jimly Asshiddiqie. Kalau ada hakim yang tak mau atau ada kendala kesehatan, cari pakar-pakar tata negara. Jangan mengambil dari politikus yang sudah ternyata hanya bisa merusak kewibawaan MK.

    Jika MK bertahan dengan posisi sekarang dan hanya mencari ketua yang baru, apakah MK yang sudah tidak dipercaya itu kita percayai mengadili sengketa Pemilu 2014? Aneh, muskil, mustahil, ajaib.

  • Berita terkait

    Cerita Keluarga Cemara akan Dikemas Panggung Musikal, Ada 30 Show dalam Sebulan

    7 menit lalu

    Cerita Keluarga Cemara akan Dikemas Panggung Musikal, Ada 30 Show dalam Sebulan

    Teater musikal dengan tajuk 'Pertunjukan Panggung Musikal Keluarga Cemara' ini akan digelar selama hampir satu bulan.

    Baca Selengkapnya

    Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

    10 menit lalu

    Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

    Mendagri mengingatkan agar KPU melindungi keamanan data pemilih untuk Pilkada 2024.

    Baca Selengkapnya

    10 Rekomendasi Tablet untuk Menggambar dengan Fitur Menarik

    14 menit lalu

    10 Rekomendasi Tablet untuk Menggambar dengan Fitur Menarik

    Jika Anda sedang mencari tablet untuk menggambar dengan fitur yang mumpuni, simak rekomendasi tablet untuk menggambar berikut ini.

    Baca Selengkapnya

    Hasil Proliga 2024: Jakarta Pertamina Enduro Kalahkan Jakarta Electric PLN 3-1, Giovanna Milana Jadi Bintang

    14 menit lalu

    Hasil Proliga 2024: Jakarta Pertamina Enduro Kalahkan Jakarta Electric PLN 3-1, Giovanna Milana Jadi Bintang

    Giovanna Milana menjadi pemain bintang saat membawa tim bola voli putri Jakarta Pertamina Enduro (JPE) memetik kemenangan atas Jakarta Electric PLN.

    Baca Selengkapnya

    PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

    14 menit lalu

    PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

    Laporan terbaru UNDP menemukan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk membangun kembali rumah-rumah Gaza yang hancur dibom adalah 80 tahun.

    Baca Selengkapnya

    Terungkap Alasan Lenny Kravitz Pakai Celana Kulit Ketat saat Olahraga

    29 menit lalu

    Terungkap Alasan Lenny Kravitz Pakai Celana Kulit Ketat saat Olahraga

    Video Lenny Kravitz saat latihan beban di gym menjadi viral, gara-gara pilihan busananya. Jadi apa alasannya memakai busana seperti itu?

    Baca Selengkapnya

    Bukan Penyakit, Ini yang Perlu Dipahami soal Mual

    31 menit lalu

    Bukan Penyakit, Ini yang Perlu Dipahami soal Mual

    Mual merupakan gejala dibanding kondisi kesehatan. Apa saja penyebabnya dan yang perlu dilakukan untuk mengatasinya?

    Baca Selengkapnya

    Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

    45 menit lalu

    Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

    Pemasangan dinding diharapkan bisa mencegah orang berkumpul di seberang jalan untuk mengambil foto Gunung Fuji di Jepang dan mengganggu sekitar.

    Baca Selengkapnya

    Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

    46 menit lalu

    Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

    Ada sejumlah tokoh yang didagang mau dalam Pilwalkot Bogor 2024, termasuk Sekpri Iriana Jokowi dan eks Wakil Wali Kota Bogor.

    Baca Selengkapnya

    Honda Beat Populer di Indonesia, Ini Jenis Skuter Matik di Beberapa Negara

    46 menit lalu

    Honda Beat Populer di Indonesia, Ini Jenis Skuter Matik di Beberapa Negara

    Skuter matik memiliki fitur-fitur modern. Kepopuleran dapat dipengaruhi beberapa faktor.

    Baca Selengkapnya