Menyeragamkan Harga BBM

Penulis

Kamis, 20 Oktober 2016 22:24 WIB

Upaya pemerintah menyamakan harga bahan bakar minyak di semua wilayah merupakan kabar baik. Kelak, harga bahan bakar di Papua dan Pulau Jawa tak lagi berbeda. Sebagai produsen sekaligus distributor BBM, Pertamina semestinya punya beragam cara untuk memeratakan harga bahan bakar di seantero Tanah Air.

Menyeragamkan harga bahan bakar secara nasional bukanlah masalah untung-rugi. Kebijakan pemerintah yang sudah semestinya dilakukan itu harus dilihat sebagai usaha meningkatkan kesejahteraan. Banyak penduduk yang tertinggal secara ekonomi, seperti di Papua dan di daerah tertinggal lainnya, karena bertahun-tahun terbelenggu oleh mahalnya harga BBM.

Jalur distribusi bahan bakar minyak di daerah terpencil umumnya panjang dan berliku. Untuk Papua, yang belum memiliki terminal penampungan BBM, kebutuhannya didatangkan dari kilang "terdekat", yaitu Balikpapan, Kalimantan Timur. Masalahnya, BBM dari Balikpapan tidak langsung diangkut ke Papua, melainkan harus dikirim dulu ke depo BBM di Wayame, Ambon, Maluku.

Dari Wayame, BBM jatah Papua didistribusikan dengan kapal dan pesawat terbang. Dalam pengiriman BBM, sering kali muncul persoalan, seperti gangguan cuaca. Keberangkatan kapal dan pesawat pun tertunda. Risikonya, pasokan menjadi terhambat dan harga BBM di Papua bisa meroket hingga Rp 100 ribu per liter. Kejadian seperti ini jarang terjadi di Pulau Jawa. Harga Premium pun terjamin normal, yaitu Rp 6.450, dan solar Rp 5.150 per liter, karena distribusinya nyaris tanpa gangguan.

Pertamina mesti menyiapkan berbagai solusi. Misalnya, mengubah regulasi dan melepas sebagian keuntungan perseroan. Pertamina memang dituntut untung. Tapi, untuk percepatan pembangunan di Papua dan daerah terpencil lainnya, orientasi bisnis sebaiknya dikendurkan sementara. Alokasi subsidi distribusi BBM di Papua sebesar Rp 800 miliar per tahun. Jika ternyata masih kurang, jangan ragu menambahnya.

Advertising
Advertising

Begitu pula pemakaian pesawat pengangkut BBM, Air Tractor, jelas bukan andalan satu-satunya. Armada ini memang dibutuhkan untuk menembus daerah yang belum punya akses jalan darat. Air Tractor cocok untuk memasok BBM di daerah pegunungan Papua, seperti Kabupaten Puncak, Yalimo, dan Intan Jaya. Untuk kabupaten yang memiliki sungai dan bermuara di laut, seperti Mamberamo Raya, lebih pas memanfaatkan kapal.

Tempat penampungan yang berfungsi menjaga ketahanan stok BBM di wilayah pedalaman juga mesti disediakan. Tak kalah penting, memperbanyak agen penyalur minyak dan solar. Tentu saja mereka harus diseleksi. Penyalur yang memiliki komitmen tidak mempermainkan harga BBM sajalah yang sebaiknya direkrut.

Kesamaan harga BBM diharapkan mendorong berkembangnya perekonomian di daerah. Pembangunan infrastruktur tumbuh pesat. Penduduk pedalaman yang belum menikmati listrik segera terlayani. Yang tak kalah penting, program ini harus diawasi. Pertaminalah yang menanggung rugi bila program satu harga BBM gagal.

Berita terkait

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

4 menit lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

4 menit lalu

Segini Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani yang Juga Menjabat Komisaris BNI

Dirjen Bea dan Cukai Askolani menjadi sorotan karena memiliki harta Rp 51,8 miliar

Baca Selengkapnya

Striker Irak Ali Jasim Berharap Timnas Indonesia Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

9 menit lalu

Striker Irak Ali Jasim Berharap Timnas Indonesia Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Penyerang Irak U-23 Ali Jasim mendoakan Timnas Indonesia menyusul negaranya, Jepang, dan Uzbekistan, berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Siap-siap, Ada 60 Ribu Formasi CPNS MA dan Kejagung 2024

11 menit lalu

Siap-siap, Ada 60 Ribu Formasi CPNS MA dan Kejagung 2024

Kemenpan RB menyiapkan jumlah formasi yang cukup besar bagi kejaksaan agung dan MA untuk formasi rekrutmen CPNS pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

16 menit lalu

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

Tim Prabowo-Gibran mengatakan gugatan PDIP ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terhadap KPU RI tidak akan mempengaruhi pelantikan pemenang Pilpres

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

20 menit lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Respons Serangan 3 Hari Berturut-turut di Intan Jaya, Satgas Cartenz Terjunkan Brimob dan Kopassus

20 menit lalu

Respons Serangan 3 Hari Berturut-turut di Intan Jaya, Satgas Cartenz Terjunkan Brimob dan Kopassus

Kepala Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar Faizal Ramadhani mengatakan, OPM telah melakukan serangan selama 3 hari di Intan Jaya, Papua Tengah.

Baca Selengkapnya

KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

21 menit lalu

KKP Perkuat Jejaring Kawasan Konservasi di NTT

menterian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk memperkuat jejaring pengelolaan kawasan konservasi di NTT.

Baca Selengkapnya

Dianggap Tak Serius Hadapi Sidang Sengketa Pileg oleh MK, Komisioner KPU Kompak Membantah

30 menit lalu

Dianggap Tak Serius Hadapi Sidang Sengketa Pileg oleh MK, Komisioner KPU Kompak Membantah

Komisioner KPU menegaskan telah mempersiapkan sidang di MK dengan sungguh-sungguh sejak awal.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

33 menit lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya