Sulit Percaya

Penulis

Sabtu, 26 Oktober 2013 23:12 WIB

Putu Setia
@mpujayaprema

Kepercayaan kita kepada sesama, antarmanusia, nyaris hilang di negeri ini. Jika dipersentasekan, angkanya begitu rendah. Pemimpin negeri ini sudah tak memberi teladan dalam memelihara tingkat kepercayaan itu. Semua janji dan perkataannya tak bisa dipegang. Yang korupsi justru yang meneriakkan ucapan antikorupsi. Yang melanggar hukum justru penegak hukum itu sendiri.

Di tengah kepercayaan yang hilang, para tokoh pun harus berbuih-buih meyakinkan masyarakat dengan kata yang muluk. Dulu, tatkala kita masih percaya omongan orang, tingkat kepercayaan itu tak harus dibulatkan seratus persen. Ada angka tersisa untuk ketidakmampuan manusia karena faktor yang sangat luar biasa. Angka untuk Tuhan, begitu kita menyebutnya. Misalnya, saya berjanji kepada anak saya, "Kalau kamu lulus SMA, akan Bapak belikan sepeda motor." Anak minta jaminan: "Bisa dipegang janjinya?" Saya jawab: "90 persen." Dan sang anak puas, karena yang 10 persen untuk segala kemungkinan yang tak kuasa dilakukan. Karena ada pepatah "Manusia merencanakan, Tuhan menentukan".

Ketika kepercayaan itu makin luntur karena sering dilanggar, "angka untuk Tuhan" mengecil. "Janji 99 persen". Semakin luntur, semakin naik lagi angka itu: "Pokoknya, 100 persen janji." Angka ini sudah mutlak-mutlakan--mengesampingkan kekuasaan Tuhan. Dalam ilmu matematika, tak ada nilai yang lebih sempurna dari angka 100 persen. Karena persen (lengkapnya persentase) artinya sebuah angka atau perbandingan untuk menyatakan pecahan dari seratus. Pecahan seratus dari bilangan seratus tentulah sempurna, anak-anak sekolah dasar pun tahu soal itu.

Kini para elite negeri mengumbar angka persentase di luar kenormalan. Tujuannya untuk lebih dipercaya. Misalnya, Presiden Yudhoyono, dengan menahan marah, membantah mengenal Bunda Putri dengan kata-kata, "Seribu persen saya tak mengenal." Ketika menyebut ada isu bahwa Bunda Putri ikut mempengaruhi kebijakan reshuffle kabinet, SBY bilang, "Dua ribu persen itu bohong."

Kenapa angka itu disulap 10 dan 20 kali dari sebuah persentase yang normal? Tentu bukan karena SBY tak belajar matematika. Ini lebih untuk menyihir masyarakat agar percaya apa yang diucapkan. Sayangnya, ucapan itu jadi bahan olok-olok dan orang makin tidak percaya. Apalagi Bunda Putri kemudian memberi pernyataan: "SBY tiga ribu persen kenal saya." Astaga, itu artinya SBY masih "berutang" dua ribu persen kepada Bunda Putri.

Advertising
Advertising

Maaf kalau tulisan ini jadi serius, tidak seperti biasanya. Saya memang sedang serius "menasihati" para pemimpin negeri ini, agar jangan terlalu mengobral kata untuk meyakinkan orang. Ibarat pohon, semakin tinggi, semakin mudah diombang-ambingkan. Normal-normal saja, tapi lakukan tindakan nyata. Misalnya, SBY cukup menyebut, "Seratus persen saya tak kenal Bunda Putri," lalu memerintahkan polisi segera memeriksa Bunda Putri. Urusan selesai dalam hitungan jam, tidak berhari-hari yang membuat rakyat bertanya: kita percaya yang mana?

Begitu pula pesan pendek yang beredar dari "terduga SBY" untuk pengurus Partai Demokrat. Berhari-hari kasus itu digunjingkan, padahal urusan cuma lima menit. Tinggal menjelaskan apakah itu palsu atau tidak. Bagaimana kepercayaan bisa pulih kalau pemimpin tidak kembali ke "jalan normal"? Jangan menentang arus, rakyat lagi susah. Baru saja kiai pesantren dipukuli anggota FPI, kok tiba-tiba menteri meminta pemda bekerja sama dengan FPI dan menyebutkan ormas itu aset bangsa. Memangnya kiai bukan aset bangsa? Empat ribu persen rakyat jadi sulit percaya.

Berita terkait

FLEI Expo 2024 Menghubungkan Peluang Bisnis di Era Pertumbuhan Ekonomi

3 menit lalu

FLEI Expo 2024 Menghubungkan Peluang Bisnis di Era Pertumbuhan Ekonomi

FLEI Expo menjadi tempat yang tepat bagi ribuan entrepreneur dan pemimpin bisnis untuk mengeksplorasi peluang bisnis terbaik.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Partisipasipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

31 menit lalu

BNPT Apresiasi Partisipasipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

39 menit lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

41 menit lalu

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

Anies Baswedan mengatakan bakal jeda sebentar dari urusan politik setelah Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) dibubarkan.

Baca Selengkapnya

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

50 menit lalu

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

Menkop UKM Teten Masduki mengevaluasi pernyataan pejabatnya tentang pembatasan jam operasinal warung atau toko klontong milik masyarakat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Revisi Permendag Pembatasan Barang Bawaan Impor, Angin Segar bagi Pelaku Bisnis Jastip?

52 menit lalu

Zulhas Revisi Permendag Pembatasan Barang Bawaan Impor, Angin Segar bagi Pelaku Bisnis Jastip?

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang, tidak ada lagi pembatasan barang.

Baca Selengkapnya

25 DPD PSI di Jawa Tengah Layangkan Mosi Tidak Percaya, Desak DPP Copot Ketua DPW

58 menit lalu

25 DPD PSI di Jawa Tengah Layangkan Mosi Tidak Percaya, Desak DPP Copot Ketua DPW

25 DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dari sejumlah kota/kabupaten di Jawa Tengah melayangkan mosi tidak percaya terhadap DPW PSI Jawa Tengah

Baca Selengkapnya

Bawa Uzbekistan ke Final Piala Asia U-23 dan Lolos Olimpiade Paris 2024, Pelatih Timur Kapadze Belum Puas

1 jam lalu

Bawa Uzbekistan ke Final Piala Asia U-23 dan Lolos Olimpiade Paris 2024, Pelatih Timur Kapadze Belum Puas

Timur Kapadze menilai lolosnya Uzbekistan ke Olimpiade Paris 2024 tak cukup. Ia menilai pemain tampil di bawah tekanan saat melawan Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

1 jam lalu

Saat Mahfud MD Cerita Kekalahan Pilpres 2024 Sambil Tertawa: Ya Dongkol, Tapi Move On

Mahfud MD mengatakan, meski aktif dalam berbagai jabatan pemerintahan, ia sebenarnya tidak pernah benar-benar pergi dari dunia kampus.

Baca Selengkapnya

PKB Buka Pintu Usung Khofifah di Pilkada Jatim 2024

1 jam lalu

PKB Buka Pintu Usung Khofifah di Pilkada Jatim 2024

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar merespons soal kemungkinan partainya mengusung Khofifah Indar Parawansa.

Baca Selengkapnya