editorial

Penulis

Rabu, 2 November 2016 01:03 WIB

Aksi unjuk rasa Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia pada Jumat, 4 November nanti, akan menjadi ujian kedewasaan bangsa ini. Massa serta ribuan aparat kepolisian dan TNI yang berhadapan di lapangan harus tetap mengedepankan ketertiban dan satu sama lain tidak memprovokasi.

Setiap organisasi kemasyarakatan (ormas) yang berdemo juga harus memastikan tidak ada "penumpang gelap" yang setiap saat bisa membelokkan tujuan unjuk rasa ini. Hak warga negara berpendapat memang dilindungi konstitusi. Tapi dari hak ini juga melekat kewajiban menjalankan kebebasan berekspresi yang bertanggung jawab dengan cara-cara yang santun dan damai.

Aksi ini juga tidak boleh ditunggangi kepentingan politik untuk menjatuhkan salah satu calon Gubernur DKI Jakarta. Apalagi jika bermuatan SARA (suku, agama, ras, dan antar-golongan). Pihak-pihak yang mempelopori aksi unjuk rasa ini, salah satunya Front Pembela Islam, harus bertanggung jawab memastikan hal itu tidak terjadi.

Diklaim akan dihadiri ratusan ribu orang dari berbagai daerah, unjuk rasa ini bertajuk Aksi Bela Islam II "Ayo Penjarakan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok". Bentuknya berupa long march dari Masjid Istiqlal menuju Istana Negara. Tuntutannya, antara lain, meminta kepolisian memenjarakan Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta yang kini tengah cuti untuk berkampanye.

Permohonan maaf Ahok kepada umat Islam atas pernyataannya tentang Surat Al-Maidah 51 dianggap tidak cukup. Sebuah ormas kepemudaan kemudian melaporkan Ahok ke kepolisian. Tak berselang lama, Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan fatwa bahwa pernyataan Ahok tentang Al-Maidah 51 ketika berpidato di Kepulauan Seribu adalah tindakan menghina Al-Quran dan ulama. Mengatasnamakan upaya mengawal penegakan hukum kasus ini, mereka menggelar unjuk rasa pada 13 Oktober lalu dan berjanji menggelar demo lebih besar jika pengusutan kasus itu tak mengalami kemajuan. Jumat pekan ini dipilih untuk menggelar aksi besar-besaran itu.

Advertising
Advertising

Di media sosial, rencana unjuk rasa ini didomplengi berita-berita miring yang tidak pernah terkonfirmasi. Pesan berantai yang tidak jelas kebenarannya beredar di grup-grup percakapan di telepon seluler. Hal ini membuat situasi semakin mencekam. Ada juga isu-isu tidak sedap yang menyebutkan bahwa demonstrasi ini merupakan pesanan seorang tokoh kuat yang hendak menjatuhkan pemerintah. Para pegiat media sosial seharusnya ikut andil meyakinkan publik bahwa demo pada Jumat nanti akan berjalan damai.

Yang tidak kalah penting, pemerintah tidak boleh reaktif. Presiden terkesan berlebihan dengan menemui tokoh politik untuk mendinginkan suasana. Presiden cukup memanggil petinggi ormas untuk meminta jaminan demo akan berjalan damai. Janji presiden untuk menegakkan hukum dan tidak mengintervensi kasus Ahok sebaiknya juga bukan sekadar basa-basi. Polisi juga harus mengedepankan penegakan hukum yang proporsional dan lepas dari intervensi pihak mana pun, termasuk oleh unjuk rasa pada Jumat nanti.

Berita terkait

Clarke Quay Hadir dengan Wajah Baru Destinasi Hiburan Siang dan Malam di Singapura

3 menit lalu

Clarke Quay Hadir dengan Wajah Baru Destinasi Hiburan Siang dan Malam di Singapura

Clarke Quay selama ini dikenala sebagai kawasan destinasi hiburan malam di Singapura, kin hadir dengan wajah baru

Baca Selengkapnya

Siapa Sebenarnya Pemilik Sepatu Bata yang Pabriknya Tutup di Purwakarta?

3 menit lalu

Siapa Sebenarnya Pemilik Sepatu Bata yang Pabriknya Tutup di Purwakarta?

Bata telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Kala Sistem Noken dalam Pileg 2024 di Papua Tengah Dirundung Masalah

7 menit lalu

Kala Sistem Noken dalam Pileg 2024 di Papua Tengah Dirundung Masalah

Hakim MK kembali menegur KPU RI karena tidak membawa bukti berupa hasil noken atau formulir C Hasil Ikat Papua Tengah.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

13 menit lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

14 menit lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Cegah Kejadian Asusila, DKI Utus 35 Personel Gabungan Jaga RTH Tubagus Angke

24 menit lalu

Cegah Kejadian Asusila, DKI Utus 35 Personel Gabungan Jaga RTH Tubagus Angke

Langkah Pemprov DKI Jakarta dalam meningkatkan keamanan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Jalan Tubagus Angke, Jakarta Barat untuk mencegah kejadian asusila di fasilitas publik.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Katolik Unpam Tangsel Jadi Korban Penganiayaan Saat Berdoa Rosario di Sebuah Rumah

24 menit lalu

Mahasiswa Katolik Unpam Tangsel Jadi Korban Penganiayaan Saat Berdoa Rosario di Sebuah Rumah

Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang Tangsel jadi sasaran penganiayaan saat berdoa rosario di sebuah rumah.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Tiba di Paris, Erick Thohir Ingin Persiapan Hadapi Guinea Lebih Optimal

29 menit lalu

Timnas Indonesia U-23 Tiba di Paris, Erick Thohir Ingin Persiapan Hadapi Guinea Lebih Optimal

Erick Thohir ingin persiapan Timnas Indonesia menghadapi playoff Olimpiade Paris 2024 melawan Guinea, pada 9 Mei mendatang berjalan optimal.

Baca Selengkapnya

Mulai Bulan ini, LRT Jabodebek Tambah 28 Perjalanan di Hari kerja

29 menit lalu

Mulai Bulan ini, LRT Jabodebek Tambah 28 Perjalanan di Hari kerja

Penambahan perjalanan bakal membuat jumlah perjalanan LRT Jabodebek pada hari kerja mencapai 336 perjalanan setiap harinya

Baca Selengkapnya

Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

30 menit lalu

Kepala BMKG: Suhu Panas Akhir-akhir Ini karena Peralihan Musim

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menegaskan cuaca panas akhir-akhir ini bukanlah akibat gelombang panas (heatwave), tapi suhu panas.

Baca Selengkapnya