Tangis

Penulis

Sabtu, 15 Februari 2014 23:00 WIB

Putu Setia

Gunung Kelud meletus. Abunya menyebar hingga Purwokerto dan Sumedang, lebih dari 400 kilometer ke arah barat. Lima bandar udara lumpuh--Malang, Surabaya, Solo, Semarang, dan Yogyakarta. Luar biasa letusan itu.

Apakah ini bencana? Orang mengatakan begitu. Ukurannya, lahan pertanian bisa rusak, baik oleh abu, pasir, awan panas, dan mungkin juga lahar. Rumah dan ternak ditinggal begitu saja karena penghuninya mengungsi. Presiden mengadakan rapat mendadak, mengkoordinasikan penanganan pasca-letusan. Orang-orang yang jauh dari Kelud bersimpati dan mungkin sudah mengirim sumbangan. Bukankah ini bencana?

Penduduk di lereng Kelud, baik yang mengungsi maupun di desa yang masih aman dihuni, barangkali tak menyebut bencana. Tinggal di lereng gunung berapi punya risiko untuk mengungsi jika gunung itu "menunaikan tugasnya" untuk meletus. Kalau takut diempas gelombang, jangan berumah di pinggir pantai; kalau takut gunung meletus, jangan tinggal di lereng bukit. Penduduk Kelud tentu sadar tentang itu. Kini mereka mengungsi tanpa ada isak tangis karena mereka yakin alam sedang mengharmoniskan diri dan sebentar lagi letusan itu akan berhenti. Abu Kelud berubah menjadi pupuk alam yang menyuburkan tanah pertanian mereka. Warga punya pengalaman, Kelud bukan sekali ini meletus.

Kitalah yang seharusnya menangis. Terutama para pengayom rakyat, apakah itu wali kota, bupati, gubernur, menteri, ataupun presiden. Jika pejabat ini kurang mampu memenuhi kewajiban untuk membantu hak-hak dasar para pengungsi Kelud, maka layak bersedih dan menangis. Warga Kelud sudah mematuhi tugasnya untuk mengungsi. Maka kini para pengayom rakyat yang melanjutkan tugas membantu warga di pengungsian.

Pengungsi tak boleh menderita, lapar tanpa ada yang memberikan makanan, sakit tanpa ada yang mengobati. Itu harapan yang ideal. Jika masih ada rakyat yang menderita seperti itu--apalagi karena kekuasaan alam dan bukan karena malas bekerja, misalnya--maka yang mengayomi rakyat wajib menangis. Itulah tanda kepekaan seorang pemimpin. Pemimpin tanpa memperhatikan rakyat bukanlah pemimpin sejati.

Teladan sudah diberikan oleh Ibu Rismaharini, Wali Kota Surabaya. Ketika menyaksikan seorang jompo tergolek lemah karena sakit dan keluarga yang mengurusinya tak berdaya, Ibu Risma menangis. Tentu tak cukup menangis, Ibu Risma menolong warganya itu. Dalam sebuah acara di televisi, Ibu Risma menyebutkan, menjadi pemimpin haruslah mengurusi seluruh warga di wilayah tanggung jawabnya. Warga menderita, wali kota menangis.

Advertising
Advertising

Ada juga wali kota lain yang menangis, kebetulan pula wanita. Ia adalah Ibu Airin, Wali Kota Tangerang Selatan. Ia menangis setelah menjenguk suaminya yang ditahan oleh Komisi Pemberantasan Komisi. Kita tak tahu apa penyebab tangis itu. Yang diberitakan media massa setelah "insiden tangis" itu adalah cerita tak sedap, yakni ada sederet artis yang menerima aliran dana dari suami Airin. Apakah ada kaitan tangis dengan itu, adakah Ibu Airin merasa "dihina" kecantikannya, karena suaminya melirik artis cantik? Tak ada jawaban.

Ibu Risma dan Ibu Airin sama-sama peka. Mungkin itulah kelebihan wanita. Tapi, yang membedakan, Risma yang hidup sederhana peka terhadap warganya yang menderita, sedangkan Airin peka pada derita suaminya yang bergelimang harta.

Apakah Anda cukup peka dengan segala kekurangan yang dialami pengungsi Kelud--mungkin masih ada pengungsi Sinabung dan pengungsi banjir? Jika ya, Anda berbakat jadi pengayom rakyat. Jangan tunda berbuat baik, mari bantu mereka.

Berita terkait

Hasil Piala Thomas 2024: Duel Indonesia vs India Berakhir dengan Skor 4-1, Chico Aura Dwi Wardoyo Tutup dengan Kemenangan

3 menit lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Duel Indonesia vs India Berakhir dengan Skor 4-1, Chico Aura Dwi Wardoyo Tutup dengan Kemenangan

Chico Aura Dwi Wardoyo turun di partai terakhir menutup duel Indonesia vs India di Grup C Piala Thomas 2024 dengan mengalahkan Kidambi Srikanth.

Baca Selengkapnya

Menaker Sebut Masa Depan Buruh RI tergantung Kompetensi dan Daya Saing

9 menit lalu

Menaker Sebut Masa Depan Buruh RI tergantung Kompetensi dan Daya Saing

Menaker Ida Fauziyah mengatakan masa depan dunia ketenagakerjaan Indonesia sangat ditentukan oleh kompetensi dan daya saing pekerja atau buruh.

Baca Selengkapnya

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

20 menit lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

26 menit lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Serba-serbi Pembubaran Timnas AMIN

38 menit lalu

Rangkuman Serba-serbi Pembubaran Timnas AMIN

Timnas AMIN dibubarkan pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Menjelang Ajal Tayang, Ini Deretan Film Horor Karya Hadrah Daeng Ratu

44 menit lalu

Menjelang Ajal Tayang, Ini Deretan Film Horor Karya Hadrah Daeng Ratu

Hadrah Daeng Ratu sutradara yang dikenal lewat sejumlah karya film horornya. Film terbarunya Menjelang Ajal

Baca Selengkapnya

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

47 menit lalu

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

Polri menyoroti keselamatan buruh hingga sengketa buruh vs pengusaha, sehingga dirasa perlu pendampingan dari polisi.

Baca Selengkapnya

BPJS Ketenagakerjaan dan Perumnas Penuhi Kebutuhan Rumah Bagi Pekerja

49 menit lalu

BPJS Ketenagakerjaan dan Perumnas Penuhi Kebutuhan Rumah Bagi Pekerja

BPJS Ketenagakerjaan bersama Perum Perumnas menjalin sinergi dalam penyediaan hunian yang layak bagi pekerja.

Baca Selengkapnya

Arti Kata Pundit yang Viral dalam Dunia Persepakbolaan

58 menit lalu

Arti Kata Pundit yang Viral dalam Dunia Persepakbolaan

Ramai istilah pundit dalam dunia sepak bola. Arti kata pundit merujuk pada seseorang yang memiliki keahlian di dunia sepak bola.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya