Risma

Penulis

Sabtu, 1 Maret 2014 22:48 WIB

Toriq Hadad
@thhadad

Tiba-tiba saya bangun pagi di sini, di rumah tak luas ini, penuh tanaman dan terasa rungseb. Ini Jalan Menganti di Surabaya, sedangkan rumah saya di Pamulang, Tangerang Selatan, terpisah lebih dari seribu kilometer.

Kaget dan cemas membuat saya hanya melongo ketika seorang perempuan--yang ternyata ajudan--menyapa, "Selamat pagi, Ibu. Sudah lebih tenang hari ini?" Ibu? Saya ini lelaki tulen. Perempuan itu melanjutkan, "Ibu sebaiknya cepat bersiap-siap. Di ruang tamu, rombongan ibu-ibu pengajian menunggu. Mereka pendukung setia Ibu. Mereka tak mau Wali Kota Surabaya mengundurkan diri."

Ingatan saya sontak nyambung. Ya Tuhan, rupanya kau jadikan saya Tri Rismaharini, wali kota kelahiran saya yang sedang galau itu. Mengapa tak Kau jadikan hamba Wali Kota Tangerang Selatan? Selain kantornya dekat rumah, mobil mewahnya banyak.

"Sudah siap, Bu?" tanya ajudan. Lamunan saya buyar. Siap atau tak siap, tak ada pilihan: saya Tri Rismaharini, wali kota yang menang pilkada dengan angka meyakinkan. Saya yang menyulap Surabaya menjadi hijau, menyekolahkan begitu banyak anak miskin, memberi harapan lagi kepada pelacur dan kaum pinggiran. Saya yang menghidupkan taman-taman gelap menjadi tempat rehat rakyat jelata, sebelum mereka kembali ke rumahnya yang sesak dan apak.

Advertising
Advertising

"Ya, saya siap," ujar saya. Ibu-ibu pengajian ramai-ramai memeluk saya. "Ibu jangan mundur, Ibu tak boleh mundur." Mereka bertangisan. Sebagai "Risma", saya punya sikap berbeda dengan Tri Rismaharini. "Ibu-ibu tercinta, saya dipilih oleh ibu sekalian, rakyat Surabaya. Jadi, saya tak akan mundur. Kecuali, rakyat Surabaya memecat saya." Itu pidato pertama "Risma". Tangis lirih ibu-ibu itu pecah menjadi raungan, kali ini akibat gembira yang meluap-luap.

Satu soal beres. Berikutnya, soal wakil wali kota yang tak dikehendaki Tri Rismaharini. Maklum, si Wakil pernah berupaya melengserkan Risma. Penunjukannya oleh partai tak diketahui Risma. Malah, Wakil ini ngotot menyokong jalan tol di tengah kota, yang dianggap Risma bakal membebani rakyat.

"Risma" pun memberi perintah pertama. "Panggil Wakil Wali Kota ke kantor pagi ini. Saya mau bicara." Pertemuan yang ditunggu-tunggu wartawan itu pun terjadi.

"Pertama, saya ucapkan selamat atas pelantikan sampeyan, Mas Wawali. Maaf saya flu berat, jadi tak datang waktu sampeyan dilantik," begitu "Risma" membuka percakapan. "Tentu sampeyan sudah membaca undang-undang pemerintahan daerah. Di sana jelas, tugas sampeyan membantu saya. Silakan memantau pemerintah, tapi setelah itu berikan saran kepada saya. Sampeyan bertanggung jawab kepada saya, bukan kepada partai. Jelas, ya, Mas. Kalau saya tak ada di kota, sampeyan jadi serep saya," Si Wakil tak banyak berkata-kata. Sebentar berbasa-basi, si Wakil pamit.

Menjelang pintu keluar, "Risma" berpesan. "Mas, urusan tol tengah kota biar saya tangani. Sampeyan bantu saya mengurus kompleks Dolly, mengurus banjir dan sampah. Setiap pagi kita bangun sebelum subuh, jangan lupa pakai sepatu bot karet. Kita periksa sungai, taman, dan jalan-jalan Surabaya."

"Risma" punya pekerjaan berikut: meyakinkan partai penyokongnya bahwa bekerja demi rakyat kecil merupakan dukungan paling nyata kepada partai yang konon berpihak kepada wong cilik itu. Pengabdiannya kepada yang tak beruntung mestinya mengatasi kejengkelan kepada partai, wakil wali kota, sistem politik yang sakit.

Terus terang, saya tak betah berlama-lama menjadi "Risma". Tuhan maha pengabul doa. Anak saya menggoyang-goyangkan kaki saya. Istri saya tampak cemberut. "Semalam Bapak mengigau terus. Siapa sih Risma? Namanya Bapak panggil terus," katanya. Waduh.

Berita terkait

Baru Dirilis, Begini Cara Mengunggah Story Rahasia di Instagram

5 menit lalu

Baru Dirilis, Begini Cara Mengunggah Story Rahasia di Instagram

Instagram merilis fitur story rahasia yang memungkinkan seseorang memposting cerita tersembunyi. Begini caranya.

Baca Selengkapnya

Bappenas Sebut Program Makan Siang Gratis Dijalankan Tahun Depan, Bujet Rp 20 Ribuan per Anak

5 menit lalu

Bappenas Sebut Program Makan Siang Gratis Dijalankan Tahun Depan, Bujet Rp 20 Ribuan per Anak

Deputi Bappenas memastikan program makan siang gratis akan mulai berjalan mulai tahun 2025 dengan bujet Rp 20 ribuan per anak.

Baca Selengkapnya

Di Manakah Letak Guinea? Negara yang akan Melawan Indonesia Perebutkan Satu Tiket Olimpiade Paris 2024

7 menit lalu

Di Manakah Letak Guinea? Negara yang akan Melawan Indonesia Perebutkan Satu Tiket Olimpiade Paris 2024

Guinea merupakan sebuah negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, dikenal karena kekayaan sumber daya alamnya yang melimpah.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Pemerintah Bijak Mengelola Pertumbuhan Ekonomi

9 menit lalu

Bamsoet Dorong Pemerintah Bijak Mengelola Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi yang positif patut dikelola dengan penuh kebijaksanaan karena ketidak pastian global.

Baca Selengkapnya

Pawai Kelulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Kepala SMAN 2 Dogiyai: Saat Itu Saya Dipaksa

10 menit lalu

Pawai Kelulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Kepala SMAN 2 Dogiyai: Saat Itu Saya Dipaksa

Kepala SMA Negeri 2 Dogiyai, Fredy Yobee merespons masalah pawai siswa yang merayakan kelulusan dengan memakai atribut bergambar bintang kejora.

Baca Selengkapnya

5 Drama Populer yang Dibintangi Kim Go Eun, Aktris Pemenang Baeksang Arts Awards 2024

11 menit lalu

5 Drama Populer yang Dibintangi Kim Go Eun, Aktris Pemenang Baeksang Arts Awards 2024

Kim Go Eun menjadi aktris terbaik ketegori film di ajang Baeksang Arts Awards 2024. Ia berhasil memerankan seorang dukun dalam film Exhuma.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Rp4,7 Miliar untuk Bantu Dukung Rehabilitasi dan Reintegrasi Sosial Narapidana Teroris di Nusakambangan

12 menit lalu

Jepang Kucurkan Rp4,7 Miliar untuk Bantu Dukung Rehabilitasi dan Reintegrasi Sosial Narapidana Teroris di Nusakambangan

Jepang berharap bisa memperkuat dukungan rehabilitasi yang tepat bagi para narapidana terorisme di Lapas Nusakambangan.

Baca Selengkapnya

Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

12 menit lalu

Maxton Hall - The World Between Us Serial Romantis Beda Status Sosial Tayang 9 Mei

Maxton Hall - The World Between Us diadaptasi dari novel terlaris pemenang penghargaan, Save Me, karya Mona Kasten.

Baca Selengkapnya

4 Jalur PPDB Jakarta 2024, Berikut Rinciannya

13 menit lalu

4 Jalur PPDB Jakarta 2024, Berikut Rinciannya

Aturan mengenai PPDB tertuang dalam Peraturan Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 15 Tahun 2024 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Kirimkan Surat Tilang E-TLE Melalui WhatsApp, Ini Alasannya

15 menit lalu

Polda Metro Jaya Kirimkan Surat Tilang E-TLE Melalui WhatsApp, Ini Alasannya

Dirlantas Polda Metro Jaya mengumumkan bahwa mulai sekarang, surat tilang akan dikirimkan melalui pesan WhatsApp (WA) dan SMS.

Baca Selengkapnya