Proporsional

Penulis

Minggu, 4 Mei 2014 00:32 WIB

Putu Setia

Menonton televisi bersama orang-orang desa tatkala hajatan selalu menarik. Komentar mereka bebas, dengan tawa yang menurut ukuran orang kota mungkin kurang sopan. Ini contohnya. Seorang calon legislator yang gagal masuk Senayan mengatakan dia memang tak mau mengeluarkan uang untuk pemilu legislatif lalu. Ada komentar dengan ketawa cekikikan: "Ya, pantas dong gagal, mana bisa mendapat suara kalau tak keluarkan uang. Tak usah protes." Yang lain: "Caleg bego, cari kerjaan tak mau keluar duit, mana bisa?"

Saya tak tahu pasti, siapa yang dituding. Di layar ada wajah Ahmad Yani dan Sutan Bhatoegana. Saya terlambat nonton. Tapi, apakah benar keduanya tak mau keluar uang? Saya coba mengadakan survei di kalangan penonton. Hasilnya: orang desa itu tak yakin mereka tak main duit. Pasti ikut main, tapi kalah besar. Setelah kalah, berkelit.

Yang saya herankan, ketika saya bertanya apakah pemilu legislatif 9 April lalu itu tergolong baik atau buruk, semuanya menjawab baik. Tak ada yang buruk. Masyarakat tenang, tak ada keributan, serangan fajar berubah menjadi serangan sore yang terbuka di depan umum, apakah itu pembagian uang, pengiriman pulsa telepon, ataupun bingkisan baju. "Sembako sudah kuno, kami bukan orang kelaparan," kata seseorang.

Jelas berbeda dengan pendapat beberapa politikus, termasuk pengamat politik, yang mengatakan bahwa pemilu kali ini adalah pemilu terburuk. Apalagi kalau kita membaca testimoni para caleg yang gagal ke Senayan. Semuanya sepakat: ini pemilu terburuk. Uang yang berkuasa. Terjadi jual-beli suara.

Sejauh mana jual-beli suara benar? Orang-orang desa mengakui itu. Letak soal pada sistem pemilu dengan proporsional terbuka. Terjadi persaingan antarcalon legislator pada partai-partai besar. Orang desa, ibu dan bapak petani yang tua, juga pemilih pemula, sangat ribet untuk memilih calon dengan nomor urut ketiga sampai kedua belas. Sudah hurufnya kecil, menuntun paku pencoblos ke nomor yang dikehendaki susah. Jadi, gampangnya mereka mencoblos gambar partai saja. Apalagi, caleg yang nomor urut besar sudah berkampanye: coblos partai saja supaya cepat.

Advertising
Advertising

Coblosan ini disebut "suara mengambang"-ini versi di desa. Peraturan KPU, suara ini adalah milik caleg dengan suara terbanyak. Tapi, ketika penghitungan suara, saksi-saksi bermain, ke mana "suara mengambang" itu dimasukkan. Nah, para petugas KPU bersama para saksi tiba-tiba fasih berbahasa Jawa: wani piro? Dengan kode jari tangan-ini kode di judi sabungan ayam-suara pun menyasar ke nomor yang dihendaki. "Kalau tak mau membayar saksi khusus dan membayar 'suara mengambang', jangan harap menang," kata seseorang. "Permainan" lebih canggih diulang saat rekapitulasi di kelurahan, juga di kecamatan.

Sistem proporsional terbuka diperkenalkan pada Pemilu 2009 dan dari sana rekayasa "penyelewengan" itu dikembangkan. Bagaimana kalau sistem ini dikembalikan ke proporsional tertutup dan kembali mengacu pada caleg nomor urut? Persoalannya, apakah partai siap membuat peringkat berdasarkan mutu caleg. Atau dibuat berdasarkan uji kelayakan terlebih dulu. Apa komentar orang desa? "Caleg harus kembali seperti dulu, berjuang untuk rakyat. Sekarang caleg itu mencari pekerjaan lewat suara rakyat, setelah menjabat kan tak pernah datang lagi. Makanya caleg harus membayar dulu."

Nah, Anda mau bilang pemilu ini baik atau buruk, silakan. Mungkin yang diperlukan sekarang bagaimana memilih presiden yang paham mengatasi masalah ini agar negara kita bisa lebih cerdas sedikit dalam berdemokrasi. Sistem dan undang-undang yang ada perlu direvisi.

Berita terkait

Pernah Ditolak, Crazy Rich Surabaya Budi Said Kembali Ajukan Praperadilan di Kasus Emas Antam

3 menit lalu

Pernah Ditolak, Crazy Rich Surabaya Budi Said Kembali Ajukan Praperadilan di Kasus Emas Antam

Crazy rich Surabaya, Budi Said, ditetapkan sebagai tersangka korupsi jual beli emas Antam oleh Kejaksaan Agung

Baca Selengkapnya

Festival Hammersonic Digelar 4-5 Mei 2024, Siapa Sosok Pendiri Panggung Musik Metal Itu?

4 menit lalu

Festival Hammersonic Digelar 4-5 Mei 2024, Siapa Sosok Pendiri Panggung Musik Metal Itu?

Hammersonic Festival telah berevolusi menjadi festival musik metal terbesar dan paling ditunggu-tunggu di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Daftar Pemda yang Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

4 menit lalu

Daftar Pemda yang Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Animo masyarakat untuk menonton semifinal Piala Asia U-23 2024 antara Timnas U-23 Indonesia dan Uzbekistan sangat tinggi.

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

5 menit lalu

Preview Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

Timnas Indonesia bertekad menciptakan lebih banyak sejarah di Piala Asia U-23 2024. Apa komentar pelatih Shin Tae-yong dan Timur Kapadze?

Baca Selengkapnya

5 Pemain Timnas Uzbekistan yang Bisa Merepotkan Timnas U-23 Indonesia, Ada Abbosbek Fayzullaev

5 menit lalu

5 Pemain Timnas Uzbekistan yang Bisa Merepotkan Timnas U-23 Indonesia, Ada Abbosbek Fayzullaev

Siapa saja pemain Timnas Uzbekistan yang harus diwaspadai Timnas U-23 Indonesia di laga semfinal Piala Asia U-23 2024?

Baca Selengkapnya

Mengungkap Misteri Penglaris Warung Makan Shareefa Daanish

5 menit lalu

Mengungkap Misteri Penglaris Warung Makan Shareefa Daanish

Apakah hidup Shareefa Daanish bisa berakhir dengan manis setelah menggunakan penglaris?

Baca Selengkapnya

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

19 menit lalu

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Setelah putusan MK yang menolak keputusan kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, akankah mereka kemudian gabung di kabinet Prabowo-Gibran?

Baca Selengkapnya

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

20 menit lalu

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Penulis Palestina Basim Khandaqji, yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel, memenangkan hadiah bergengsi fiksi Arab pada Ahad

Baca Selengkapnya

Mencicip Daging BBQ ala Texas di Django's, Pengasapan Butuh Waktu Berjam-jam

20 menit lalu

Mencicip Daging BBQ ala Texas di Django's, Pengasapan Butuh Waktu Berjam-jam

Berisket BBQ ala Texas ini diasapi berjam-jam, menghasilkan sajian daging yang garing di luar tetapi lembut di dalam.

Baca Selengkapnya

Tunangan Ayu Ting Ting, Lettu Inf Muhammad Fardhana Pimpin Kegiatan Pemasangan Aliran Listrik Satgas Yonif 509 Kostrad

30 menit lalu

Tunangan Ayu Ting Ting, Lettu Inf Muhammad Fardhana Pimpin Kegiatan Pemasangan Aliran Listrik Satgas Yonif 509 Kostrad

Lettu Inf Muhammad Fardhana tunangan pedangdut Ayu Ting Ting, pimpin pemasangan aliran listrik Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua.

Baca Selengkapnya