Editorial

Penulis

Senin, 12 Desember 2016 22:30 WIB

Acungan jempol pantas ditujukan kepada kepolisian, yang telah membuyarkan rencana peledakan sejumlah tempat di Ibu Kota, di sekitar hari Maulid Nabi. Tatkala bom-bom meledak di tempat publik di Turki, Mesir, Somalia, dan Yaman, pada waktu yang nyaris bersamaan kepolisian cukup sigap menggerebek "dapur" bom di sebuah rumah di Bekasi, sebelum kejahatan keji itu telanjur terjadi.

Sampai akhir pekan lalu, polisi telah menahan empat orang, tapi tepuk tangan ini tidak perlu berlarut panjang. Selalu penting mengingatkan bahwa langkah preventif Densus 88 ini tak boleh menabrak hak asasi manusia. Juga hasil dari penciuman tajam serta gerak cepat itu menandakan semakin kompleksnya dunia teror yang menuntut kerja ekstrakeras. Setelah produk konflik Timur Tengah, seperti bom bunuh diri dan bom mobil, tampil di panggung teror Tanah Air, sekarang muncul fenomena baru.

Secarik surat wasiat yang dijumpai di rumah tersebut menunjukkan kejahatan bom bunuh diri tak lagi didominasi laki-laki. Ya, seorang perempuan dapat menjadi si "pengantin syahid" yang rela mati demi keyakinannya.

Kepala Kepolisian Tito Karnavian sudah menyimpulkan bahwa Bahrun Naim pentolan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang berafiliasi dengan kelompok ISIS, Negara Islam di Irak dan Suriah merupakan otak rencana jahat ini. ISIS, gerakan garis keras, intoleran, dan sangat brutal, berpijak pada ideologi transnasional yang tidak mudah ditaklukkan.

Setelah memproklamasikan kekhalifahannya di sepanjang wilayah selatan Irak dan utara Suriah, kelompok ini pun tak hanya cepat sekali menjadi "musuh bersama" bagi kalangan Islam arus utama, tapi juga sebagai solidarity maker di antara kelompok-kelompok Sunni garis keras.

Advertising
Advertising

Menanam tradisi teror di Indonesia mungkin perbuatan yang sia-sia pada satu dasawarsa silam. Namun, mengingat semakin tipisnya toleransi terhadap agama bahkan terhadap sekte yang berbeda, tak mustahil Indonesia dewasa ini menjadi habitat yang sehat untuk menyemai benih-benih teror dari Timur Tengah. Intoleransi di negeri ini telah merebak di mana-mana.

Yogyakarta, yang dikenal sebagai kota yang penuh toleransi, pekan lalu menjadi arena unjuk kekuatan kelompok intoleran, seraya meminta Universitas Kristen Duta Wacana menurunkan baliho bergambar seorang mahasiswa berjilbab. Sedangkan di Bandung, satu kelompok intoleran melarang kebaktian di sebuah tempat umum. Salut buat Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, yang memberi sanksi tegas kepada kelompok ini.

Semangat intoleran ini seakan-akan bertemu dengan jodoh yang tepat ketika media sosial dengan kebiasaan copy-paste yang tidak hanya mencerminkan militansi, tapi juga kemalasan berpikir jernih menjadi sarana persuasi dan rekrutmen yang efektif. Kalau sudah begini, hanya kerja ekstrakeras yang memungkinkan kepolisian dan badan kelompok antiteror lain mengikis tradisi teror yang diimpor dari Timur Tengah itu.

Berita terkait

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

5 menit lalu

Benarkah Belahan Jiwa Sudah Terdeteksi dari Pandangan Pertama?

Jika sudah menjalin hubungan dengan seseorang dan sangat ingin tahu apakah dia adalah belahan jiwa, berikut beberapa tandanya.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

15 menit lalu

Solo Great Sale 2024 Diharap Menjadi Sarana UMKM Memasarkan Produk

Solo Great Sale 2024 (SGS 2024) diharapkan menjadi sarana para pelaku UMKM memasarkan produknya.

Baca Selengkapnya

Sule: Mahalini akan Pindah Agama dan Menikah dengan Rizky Febian secara Islam

18 menit lalu

Sule: Mahalini akan Pindah Agama dan Menikah dengan Rizky Febian secara Islam

Sule menjelaskan bahwa Mahalini akan menjadi mualaf sebelum menikah dengan Rizky Febian secara Islam di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Inggris: Chelsea Kalahkan West Ham United 5-0, Nicolas Jackson Bikin Brace

19 menit lalu

Hasil Liga Inggris: Chelsea Kalahkan West Ham United 5-0, Nicolas Jackson Bikin Brace

Chelsea berpesta gol di gawang West Ham United dan mengalahkan lawannya itu dengan skor 5-0 dalam pertandingan Liga Inggris.

Baca Selengkapnya

Kado Hari Pendidikan Nasional: UKT Naik di Berbagai Kampus Negeri

27 menit lalu

Kado Hari Pendidikan Nasional: UKT Naik di Berbagai Kampus Negeri

UKT naik di berbagai kampus, buah dari penerapan Keputusan Mendikbudristek

Baca Selengkapnya

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

28 menit lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

35 menit lalu

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

Tiga karyawan PT Wanatiara Persada, perusahaan tambang nikel di Halmahera Selatan dipecat usai melakukan aksi Hari Buruh.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

47 menit lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

48 menit lalu

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

Pesawat Lion Air JT 316 rute Surabaya-Banjarmasin delay selama lima jam karena menunggu kedatangan pesawat Lion Air dari Batam.

Baca Selengkapnya

Menpora Dito Ariotedjo Ingin Beri Bonus Tim Bulu Tangkis Indonesia yang Lolos ke Final Piala Thomas dan Piala Uber 2024

48 menit lalu

Menpora Dito Ariotedjo Ingin Beri Bonus Tim Bulu Tangkis Indonesia yang Lolos ke Final Piala Thomas dan Piala Uber 2024

Menpora Dito Ariotedjo menilai perjuangan wakil Indonesia di Piala Thomas dan Piala Uber 2024 patut diapresiasi.

Baca Selengkapnya