Yang Mulia

Penulis

Sabtu, 10 Mei 2014 23:40 WIB

Putu Setia

Yang mengesankan dari kesaksian Wakil Presiden Boediono di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat lalu, adalah cara dia menyapa hakim dan jaksa. Boediono, sebagaimana layaknya para terdakwa dan saksi dalam persidangan yang lain, menyebut "Yang Mulia". Berbeda dengan mantan wakil presiden Jusuf Kalla, yang cukup menyapa hakim dan jaksa dengan "Bapak" atau "Pak". Apakah Jusuf Kalla terpengaruh lagu dangdut: "Bapak hakim dan bapak jaksa, tolonglah...."

Bagaimana seharusnya menyapa para hakim dalam persidangan? Saya pernah berbincang-bincang dengan seorang pakar hukum (dan teman itu, alhamdulillah, pernah menjadi Menteri Hukum dan HAM). Dia menyebutkan, hakim dalam sidang harus disapa "Yang Mulia". Dengan pakaian kebesaran itu, hakim adalah "wakil Tuhan". Keputusan hakim selalu membawa-bawa nama Tuhan. Semua orang harus hormat kepada hakim. Kalau di luar sidang mau disapa "Mas", "Bapak", "Bung", "Kakak", terserah. Diajak bercanda juga bisa.

Artinya, kita menghormati simbol. Saya pernah ikut mengecam seorang teman ketika ia ditangkap karena membakar gambar Presiden Yudhoyono yang persis sebagai simbol kepala negara. Sepanjang presiden itu masih sah, adalah penghinaan membakar fotonya. Sebaliknya, saya pernah membela sebuah kelompok yang dituduh menginjak-injak bendera Merah Putih, padahal yang diinjak itu kain merah dan kain putih yang membentang semrawut. Itu bukan bendera, karena bendera kebangsaan adalah simbol yang jelas perbandingan ukuran panjang dan lebar maupun porsi merah dan putihnya. Kalau semua warna merah dan putih yang bersanding dianggap "bendera", tim nasional PSSI tak boleh bercelana putih dan berbaju merah, karena "bendera" itu kadang dijatuhkan dan dilecehkan.

Dulu, sewaktu saya kecil, masyarakat sangat menghormati simbol. Polisi yang berpakaian seragam pun dianggap simbol negara. Saat itu ada polisi di desa yang bertengkar dan lawannya meminta, kalau mau tanding, buka dulu baju seragam. Alasannya, berkelahi melawan polisi berseragam berarti melawan aparat negara, berarti memusuhi negara.

Advertising
Advertising

Kalau polisi berseragam saja dihormati, apalagi presiden. Bukankah menyapa Presiden Sukarno tak boleh sembarangan? Di kelas II SMP, ketika akan ikut menyambut kedatangan presiden, saya dimarahi guru karena menulis dalam poster "Selamat Datang Bapak Presiden Soekarno". Harus ada kata PJM di depan kata "bapak". Apa itu PJM? Paduka Jang Mulia. Foto resmi presiden ketika itu tertulis "PJM Soekarno, Presiden RI".

Siapa yang tahu sejarahnya kenapa anggota DPR disapa "Yang Terhormat"? Karena mereka mewakili rakyat. Kalau mereka tak diberi predikat "terhormat", seluruh rakyat jadinya tidak terhormat. Sampai sekarang pun sebutan itu muncul dalam forum resmi, meski kita tahu sudah sekian banyak anggota DPR yang ditahan karena korupsi.

Presiden dan wakil presiden, walau tak lagi dengan sapaan Paduka Yang Mulia, tetaplah simbol negara. Ke mana-mana dikawal secara kenegaraan. Jangankan masih menjabat, baru jadi calon presiden saja dikawal. Coba lihat sebentar lagi, Jokowi pasti dikawal, suka atau tak suka. Berlebihan jika ada yang mengecam Boediono karena dikawal pasukan resmi ketika menjadi saksi di Pengadilan Tipikor. Yang dikawal bukan Boediono sebagai orang Yogya, melainkan simbol kenegaraan. Dan jika dalam sidang Boediono menyebut hakim dengan "Yang Mulia", itu bukan merendahkan jabatan wakil presiden, melainkan karena hakim simbol pengadil di dunia ini, "mewakili" Pengadil Maha Tinggi. Mari kita hormati simbol-simbol kenegaraan, untuk menghormati negara kita.

Berita terkait

Menpora Dito Ariotedjo Bahas Kerja Sama dengan Klub Al Nassr yang Diperkuat Cristiano Ronaldo

5 menit lalu

Menpora Dito Ariotedjo Bahas Kerja Sama dengan Klub Al Nassr yang Diperkuat Cristiano Ronaldo

Menpora RI Dito Ariotedjo membahas kerja sama olahraga dengan klub sepak bola Arab Saudi yang diperkuat Cristiano Ronaldo, Al Nassr.

Baca Selengkapnya

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

9 menit lalu

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

10 menit lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

PTUN Gelar Sidang Perdana Gugatan PDIP ke KPU Pagi Ini

10 menit lalu

PTUN Gelar Sidang Perdana Gugatan PDIP ke KPU Pagi Ini

Tim Hukum PDIP menggugat KPU akibat menerima pencalonan Gibran. Perubahan PKPU dilakukan tanpa proses di DPR.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

15 menit lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Liga Champions: PSG Kalah 0-1 di Markas Dortmund, Luis Enrique Masih Optimistis Bisa Lolos

29 menit lalu

Liga Champions: PSG Kalah 0-1 di Markas Dortmund, Luis Enrique Masih Optimistis Bisa Lolos

Paris Saint-Germain (PSG) kalah 0-1 dalam leg pertama semifinal Liga Champions. Luis Enrique masih optimistis bisa lolos.

Baca Selengkapnya

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

31 menit lalu

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

Korea Selatan tercatat sebagai negara penyumbang wisatawan asing terbesar di Vietnam dengan jumlah 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya

Pimpinan Mahkamah Agung Diduga Ditraktir Pengacara, Komisi Yudisial Terjunkan Tim Investigasi

33 menit lalu

Pimpinan Mahkamah Agung Diduga Ditraktir Pengacara, Komisi Yudisial Terjunkan Tim Investigasi

Komisi Yudisial masih memverifikasi laporan dugaan pelanggaran kode etik pimpinan Mahkamah Agung

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

44 menit lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

44 menit lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya