Dolly

Penulis

Minggu, 1 Juni 2014 00:42 WIB

Putu Setia

Mari lupakan sejenak soal capres-cawapres. Meski segera memasuki masa kampanye, urusan copras-capres yang riuh selayaknya diselingi urusan lain. Saya tawarkan Dolly. Bukan kisah Dolly Parton dan juga tak menelusuri Tante Dolly yang mewariskan Gang Dolly itu. Ini cerita tebak-tebakan apakah upaya Ibu Tri Rismaharini berhasil menutup lokalisasi Dolly.

Gang Dolly begitu populer. Lokalisasi yang berada di Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Surabaya, Jawa Timur, ini akan ditutup oleh Wali Kota Surabaya Risma pada 19 Juni nanti, 10 hari sebelum memasuki bulan suci Ramadan. Apakah Risma, wali kota dengan seabrek penghargaan, berhasil menutup lokalisasi terbesar di Asia Tenggara itu? Apa pun hasilnya, ini berita penting, sepenting berita Piala Dunia di Brasil, dan jauh lebih penting dari kampanye capres yang bikin bodoh rakyat itu.

Bisnis esek-esek di Dolly dilayani lebih dari seribu wanita pelacur. Mau angka lebih pasti, ini catatan bulan lalu: ada 1.187 pelacur dengan 311 muncikari. Angka itu melonjak dibanding akhir 2012 sebesar 1.022 pelacur dan 292 muncikari. Jadi, pertumbuhannya meyakinkan setiap tahun. Wali kota sebelum Risma gagal terus menutup Dolly. Wali kota Bambang Dwi Hartono, misalnya, hanya berhasil menahan pertumbuhan Dolly dengan membatasi jumlah pelacur di tiap wisma.

Kini Risma tegas menutup Dolly, tapi tidak kejam, apalagi melanggar HAM. Tak ada wanita penghibur ataupun muncikari yang diculik. Risma melakukan dialog berkali-kali dan menjanjikan modal usaha kepada setiap pelacur setelah melakukan serangkaian pembinaan. Tak ada janji-janji untuk jabatan atau lapangan pekerjaan tertentu bagi yang lain, seperti tukang parkir, muncikari, dan para preman. Tak ada janji, misalnya, kalau Dolly berhasil ditutup, tukang parkir itu akan ditampung di tempat lain dengan status "tukang parkir utama".

Langkah Risma tidak mulus. Muncul koalisi penentang penutupan Dolly dari ormas dan LSM dadakan. Koalisi ini adalah gabungan masyarakat sekitar yang sehari-hari mencari nafkah di gang yang kini sudah tak mirip gang itu. Alasannya, rezeki terganggu, bahkan menjadi pengangguran lantaran sulit mencari kerja. Jadi, koalisi yang semata-mata urusan cari makan. Hebatnya, koalisi ini didukung juga oleh sejumlah "intelektual" yang mungkin sakit hati kepada Risma dengan alasan yang "ilmiah". Misalnya, kalau Dolly ditutup, bagaimana jika pelacur itu bergentayangan ke jalan-jalan, bukankah lebih sulit mengontrol kesehatannya? Penutupan Dolly hanya membikin resah kota lain yang akan menampung wanita yang terusir itu. Dan mereka pun menyebut Lamongan, Tuban, juga Bali, akan terkena dampak sistemik dari tutupnya Dolly.

Advertising
Advertising

Risma tetap konsisten, ora mikir dengan alasan itu. Ibu yang dijuluki Singa Kota itu punya alasan lebih manusiawi: memutus generasi yang merendahkan harga diri dengan menjual tubuh. Risma mengulang senjatanya yang terkenal ampuh, mengaku menangis dan miris ketika menyaksikan kehidupan di Gang Dolly, melihat anak-anak kecil dan usia remaja berada dalam "kawah prostitusi". Dan Risma pun bicara dalam bahasa agama yang sederhana: mbok mencari nafkah di jalan yang halal, jadilah wanita terhormat.

Saya tak tahu siapa nanti yang menang, seperti juga saya sulit menebak siapa yang menang di Brasil, serta siapa yang menang menjadi presiden, Jokowi atau Prabowo. Tapi, kalau Tuhan memihak kebenaran, orang-orang jujur, ikhlas dan sederhana, bekerja sesuai dengan perintah agama, dialah yang lebih besar menang. Dolly mungkin berhasil ditutup seperti Kramat Tunggak di Jakarta, lenyap tanpa bekas.

Berita terkait

Catat, Inilah Daftar Aplikasi Bawaan HP Xiaomi yang Memiliki Kerentanan Keamanan

10 menit lalu

Catat, Inilah Daftar Aplikasi Bawaan HP Xiaomi yang Memiliki Kerentanan Keamanan

Aplikasi bawaan Xiaomi baru-baru ini mengalami kerentanan keamanan. Apa saja aplikasinya?

Baca Selengkapnya

7 Daftar Negara yang Tidak Punya Tentara, Salah Satunya Panama

11 menit lalu

7 Daftar Negara yang Tidak Punya Tentara, Salah Satunya Panama

Ada beberapa negara yang tidak punya tentara. Untuk menjaga kemanan negara, umumnya dilimpahkan kepada pihak kepolisian.

Baca Selengkapnya

Arsenal Kembali Gagal Juara Liga Inggris, Apa Kata Mikel Arteta?

19 menit lalu

Arsenal Kembali Gagal Juara Liga Inggris, Apa Kata Mikel Arteta?

Arsenal finis di posisi kedua Liga Inggris dua kali beruntun, kalah dari Manchester City.

Baca Selengkapnya

Belum Terungkap Tuntas, Apa Kejanggalan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon?

21 menit lalu

Belum Terungkap Tuntas, Apa Kejanggalan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon?

Kuasa hukum keluarga Vina, Hotman Paris, mengungkapkan delapan pelaku dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon mengubah BAP saat di kejaksaan.

Baca Selengkapnya

KPU Bahas Aturan Pencalonan, Pastikan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju di Pilkada 2024

24 menit lalu

KPU Bahas Aturan Pencalonan, Pastikan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju di Pilkada 2024

Komisi II DPR telah menyetujui dua Rancangan PKPU tentang penyelenggaraan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Pesawat Jatuh di BSD, KNKT Bakal Periksa Percakapan Pilot dengan Menara Pengawas

25 menit lalu

Kecelakaan Pesawat Jatuh di BSD, KNKT Bakal Periksa Percakapan Pilot dengan Menara Pengawas

Selain menganalisa percakapan pilot dengan petugas menara saat itu, KNKT juga akan memeriksa serpihan pesawat jatuh di BSD tersebut.

Baca Selengkapnya

Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat hingga Rp 15.900 per Dolar AS

27 menit lalu

Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat hingga Rp 15.900 per Dolar AS

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini fluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp 15.900 - Rp 15.990.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Kenang Salim Said: Maestro Intelektual Paling Hebat

32 menit lalu

Rektor Paramadina Kenang Salim Said: Maestro Intelektual Paling Hebat

Menurut Didik J Rachbini, Salim Said memiliki perjalanan panjang sebagai seorang maestro intelektual yang paling hebat, paling detail, dan paling mendalam pengetahuannya tentang politik militer.

Baca Selengkapnya

Jalur Gaza Sudah Dipenuhi Tentara Israel

34 menit lalu

Jalur Gaza Sudah Dipenuhi Tentara Israel

Warga menceritakan seluruh wilayah Jalur Gaza sudah dimasuki tentara Israel, termasuk Rafah.

Baca Selengkapnya

UKT Melambung, Selain UGM dan UI di PTN Mana Lagi? Di Unsoed kenaikan hingga 300-500 Persen

36 menit lalu

UKT Melambung, Selain UGM dan UI di PTN Mana Lagi? Di Unsoed kenaikan hingga 300-500 Persen

Protes kenaikan UKT terus terjadi di sejumlah PTN, antara lain di UI, UGM, Unri, Unsoed, ITB, USU, dan IAIN Syarif Hidayatullah.

Baca Selengkapnya