Euforia

Penulis

Sabtu, 12 Juli 2014 23:26 WIB

Euforia
Putu Setia

Yang saya cintai, segenap anak bangsa. Pekan lalu, di kolom Cari Angin ini, saya mendapat kiriman sepucuk surat yang baru pada alinea terakhir saya ngeh bahwa surat itu ditujukan kepada saya. Perkenankan saya membalasnya saat ini.

Inisial nama saya memang PS. Tentu saja bukan Prabowo Subianto, calon presiden yang kini menunggu pengumuman dari Komisi Pemilihan Umum. Tak ada hubungan saya dengan beliau sekecil apa pun, bahkan serambut dibelah tujuh pun tak ada. Prabowo seorang jenderal dan kebetulan pula kaya raya. Modal yang cukup untuk menjadi seorang calon presiden.

Saya pernah berpikir untuk mencoblos pada pemilu presiden, semata menghormati orang yang mau repot jadi calon presiden. Tapi saya diingatkan oleh istri, niat mencoblos itu-siapa pun yang dicoblos-harus diurungkan. Sejak pemilu 1971, saya mencoblos dengan berdarah-darah-ini bukan kiasan-kenapa Pemilu 2014 ini saya harus golput? Saya diingatkan, pemilu di Indonesia-negeri saya tercinta-masih primitif dengan syarat mencelupkan jari ke tinta. Tujuannya, agar pemilih tidak curang, mencoblos berkali-kali.

Sekarang saya jadi makhluk ajaib, di mana setiap benda yang mau melekat atau masuk ke tubuh saya harus dalam wujud suci sesuai dengan keyakinan agama saya. Ini merepotkan kalau saya mencoblos. Tentu saya ditertawai jika datang ke TPS membawa sesajen untuk "menyucikan tinta" itu. Lagi pula, dengan aturan bahwa saya harus mencelupkan jari ke tinta, berarti kejujuran saya diragukan-jangan-jangan saya berniat curang nyoblos di tempat lain lagi.

Saya membatin: "Siapa pun presidennya, pemilu nanti harus lebih modern, misalnya dengan sistem e-voting. Minimal administrasi kependudukan diperketat sehingga orang bisa memilih tanpa harus mencelupkan jari ke tinta." Belum sempat pikiran ini dirumuskan sebagai usul, tiba-tiba anak saya sudah memamerkan kedua jarinya yang bertoreh tinta ungu. Cucu saya usia empat tahun juga ikut-ikutan jarinya berisi tinta sambil teriak: "Salam dua jari, Kakek." Astaga, ada euforia baru pada pemilu presiden sekarang. Orang yang dulu cuek ramai-ramai mencoblos dan memamerkan jari bertinta termasuk meng-upload di media sosial. Tinta itu tiba-tiba jadi lambang dukungan.

Teman yang saya cintai. Inisial nama saya memang PS, tapi bukan Prabowo Subianto. Saya orang sederhana dan bahkan pada dasarnya pelit. Saking pelitnya saya bertanya kepada anak saya, untuk apa pulang kampung hanya mencoblos dua kertas-bersama istrinya-padahal harus membeli bensin Rp 150 ribu, belum lagi makanan? "Untuk Jokowi, presiden yang bukan siapa-siapa. Kalau dia menjadi presiden maka anak-anak desa terbuka peluangnya menjadi presiden, meski ayahnya bukan jenderal, bukan pengusaha minyak, bukan berdarah keraton." Jawaban anak saya ini terganggu oleh teriakan cucu saya: "Salam dua jari, Kakek."

Advertising
Advertising

Entah anak saya bergurau atau serius. Tapi kata-kata yang mirip seperti itu menjadi magnet berbondong-bondongnya orang mendukung Jokowi, padahal mereka tak pernah disapa partai banteng moncong putih. Megawati boleh saja menangis menyambut kemenangan (versi hitung cepat) Jokowi, tetapi saya kira ia harus secepatnya membenahi partainya. Surya Paloh, Wiranto, Muhaimin Iskandar, juga harus memperbaiki pengkaderan di partainya. Lima tahun lagi, belum tentu ada "wabah relawan" seperti euforia orang yang mendukung Jokowi saat ini. Apalagi sistem pemilu diserentakkan antara legislatif dan presiden. Kalau saat itu mesin partai mandek, jangan diharapkan calon presidennya terpilih.

Berita terkait

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

20 menit lalu

Menyusul Kritik dari Israel dan AS, Ini Tanggapan Jaksa ICC

Kantor kejaksaan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menyerukan diakhirinya apa yang mereka sebut sebagai intimidasi terhadap stafnya.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

1 jam lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

1 jam lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Hikayat Deep Blue, Super Komputer IBM Pernah Lawan Grandmaster Garry Kasparov: Sebuah Tonggak AI

3 jam lalu

Hikayat Deep Blue, Super Komputer IBM Pernah Lawan Grandmaster Garry Kasparov: Sebuah Tonggak AI

Grandmaster Garry Kasparov menjajal bertanding main catur dengan super komputer IBM, Deep Blue, pada 3 Mei 1997.

Baca Selengkapnya

Borussia Dortmund dan Marco Reus Sepakat Berpisah Akhir Musim Ini

3 jam lalu

Borussia Dortmund dan Marco Reus Sepakat Berpisah Akhir Musim Ini

Borussia Dortmund telah mengumumkan bahwa Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

3 jam lalu

Wakil Ketua DPRA Sebut Prabowo Bakal Kembalikan Dana Otsus Aceh 2 Persen

Wakil Ketua DPRA Safarudin mengatakan meski suara Prabowo di Pilpres 2024 kalah di Aceh, namun dia berkomitmen kembalikan dana otsus 2 persen.

Baca Selengkapnya

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

3 jam lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

3 jam lalu

Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

Tzuyu membagikan beberapa momen saat di Jakarta

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

3 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Piala Thomas 2024: Kunci Chou Tien Chen Kalahkan Viktor Axelsen dan Bawa Taiwan ke Semifinal

3 jam lalu

Piala Thomas 2024: Kunci Chou Tien Chen Kalahkan Viktor Axelsen dan Bawa Taiwan ke Semifinal

Taiwan akan menjadi lawan Indonesia pada babak semifinal Piala Thomas 2024. Chou Tien Chen mengalahkan Viktor Axelsen.

Baca Selengkapnya