Belajar dari Jembatan Cisomang

Penulis

Minggu, 25 Desember 2016 22:42 WIB

Jembatan Cisomang merupakan contoh nyata betapa ketergesa-gesaan bisa berisiko fatal. Didirikan sebagai bagian dari pembangunan jalan tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi (Purbaleunyi) pada 2002, proyek ini dikebut untuk memenuhi tenggat pelaksanaan peringatan 50 tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA) pada 2005 di Bandung, Jawa Barat. Kini, pilar Jembatan Cisomang, bagian dari jalan tol itu, retak. Tanpa perbaikan, jembatan panjang yang berdiri di atas jurang sedalam puluhan meter itu bisa ambruk.

Sudah benar keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono membatasi kendaraan pelintas jembatan. Untuk sementara, hanya sedan, jip, pikap, atau truk kecil yang boleh melintas. Truk-truk besar dan bus yang rutin lalu-lalang Jakarta-Bandung melalui jalan tol ini, mulai Jumat pekan lalu, dialihkan ke jalan nasional non-tol.

Cara ini memang menimbulkan kemacetan. Apalagi pembatasan itu diterapkan saat liburan Natal dan tahun baru. Tapi tak ada pilihan lain. Keselamatan pengguna jalan merupakan prioritas utama. Kita berharap perbaikan pilar jembatan yang diperkirakan perlu waktu tiga bulan itu bisa tepat waktu.

Retaknya pilar jembatan ini mesti menjadi pelajaran bagi pemerintah yang sedang gencar membangun jalan tol Trans Jawa. Pembangunan infrastruktur, apalagi berlokasi di daerah yang secara geologis rawan, tidak boleh grusa-grusu. Pembangunan harus didasari perhitungan teknis yang matang. Proyek jangan dikebut untuk kepentingan citra politik.

Jalan tol Cipularang merupakan contoh pembangunan infrastruktur yang tergesa-gesa. Mulai dibangun pada masa pemerintahan Megawati pada 2002, ruas jalan tol sepanjang 120 kilometer itu selesai dalam waktu tiga tahun. Artinya, setahun tergarap 40 kilometer, atau rata-rata 110 meter per hari. Kerja ngebut itu dilakukan agar para delegasi KAA, yang puncak acaranya berlangsung di Bandung, bisa melintas dengan mobil dari Jakarta. Jalan tol memang selesai tepat waktu. Tapi, belakangan, muncul berbagai masalah.

Advertising
Advertising

Doyongnya kaki Jembatan Cisomang hanyalah salah satu masalah pada konstruksi yang baru berumur 11 tahun itu. Sebelumnya, beragam kejadian bermunculan. Misalnya, amblesnya jalan di kilometer 72 sepanjang 60 meter pada Januari 2014. Penyebabnya adalah pergeseran permukaan tanah, sehingga muncul retakan yang membahayakan. Pernah juga tebing di kilometer 118 longsor pada April lalu.

Pemerintah Jokowi harus berhati-hati dalam membangun ruas jalan tol Trans Jawa. Pembangunan asal jadi untuk mengejar target sebelum Pemilu 2019 bisa menimbulkan banyak masalah. Apalagi, kondisi geologis sejumlah ruas Trans Jawa mirip Cipularang, yakni membelah gunung dan membutuhkan banyak jembatan seperti Cisomang.

Berbagai penyakit konstruksi jalan tol Cipularang harus menjadi pelajaran bagi pemerintah dan perusahaan penggarap. Kerja yang terburu-buru akan menimbulkan beban perawatan dan perbaikan yang mahal di kemudian hari. Dan ujung-ujungnya, khalayaklah yang dirugikan.

Berita terkait

Hasil Piala Asia Putri U-17: Timnas Indonesia Putri U-17 Dihajar Filipina 1-6, Claudia Scheunemann Cetak Gol

30 detik lalu

Hasil Piala Asia Putri U-17: Timnas Indonesia Putri U-17 Dihajar Filipina 1-6, Claudia Scheunemann Cetak Gol

Claudia Scheunemann mencetak satu-satunya gol Timnas Indonesia Putri U-17 saat dihajar Filipina di Piala Asia Putri U-17 2024, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kongres Peradaban Aceh Bahas Budaya di Era Kecerdasan Buatan

6 menit lalu

Kongres Peradaban Aceh Bahas Budaya di Era Kecerdasan Buatan

Kongres Peradaban Aceh 2024 membahas nasib seni dan budaya di era kecerdasan buatan. Apa yang harus seniman lakukan?

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Tegaskan Nikah Beda Agama Tidak Diperbolehkan

9 menit lalu

Muhammadiyah Tegaskan Nikah Beda Agama Tidak Diperbolehkan

Abdul Mu'ti mengimbau masyarakat mematuhi ketentuan dalam kompilasi hukum Islam bahwa nikah beda agama tak diperbolehkan.

Baca Selengkapnya

Giliran OpenAI yang Menggarap Search Engine Berbasis AI, Saingi Produk Google dan Microsoft

11 menit lalu

Giliran OpenAI yang Menggarap Search Engine Berbasis AI, Saingi Produk Google dan Microsoft

OpenAI bersiap meluncurkan mesin pencari berbasis AI, tak ingin ketinggalan dari Gemini AI milik Google dan Copilot besutan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

13 menit lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

18 menit lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

8 Bulan Perang Gaza: 4 Tekanan yang Dihadapi Netanyahu

19 menit lalu

8 Bulan Perang Gaza: 4 Tekanan yang Dihadapi Netanyahu

Media Israel melaporkan bahwa tingkat tekanan dari Amerika Serikat akan menentukan tanggapan Netanyahu terhadap upaya pemerintahan Biden.

Baca Selengkapnya

Prabowo Hadiri Halalbihalal Bersama Pegawai Kemenhan, Ini Pesannya

20 menit lalu

Prabowo Hadiri Halalbihalal Bersama Pegawai Kemenhan, Ini Pesannya

Prabowo mengatakan misi pertahanan adalah misi yang sangat menentukan.

Baca Selengkapnya

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

20 menit lalu

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

ASEAN terdiri dari 11 negara yang berlokasi di Asia Tenggara. Ini dia negara terkecil di Asia Tenggara berdasarkan luas wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

22 menit lalu

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

Menteri Perdagangan Zulkfili Hasan alias Zulhas memastikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 yang mulai berlaku hari ini, bisa dipakai untuk penyelesaian kasus-kasus penyitaan barang kiriman dari pekerja migran Indonesia atau PMI yang masih tertahan.

Baca Selengkapnya