Bingung

Penulis

Sabtu, 9 Agustus 2014 23:57 WIB

Putu Setia

Silaturahmi saya dengan Romo Imam terasa sudah lama. Maka sore itu pun saya bermaksud pulang. Perut tak mempan lagi dimasukkan makanan, salaman bahkan sudah lebih dari sekali karena tak disengaja. Bahan obrolan pun sudah ke mana-mana tak ada fokusnya. Belum selesai soal pemilihan presiden di Korea Utara yang dipuji Prabowo, sudah beralih ke Roro Jonggrang yang membangun Tangkuban Perahu. Belum tuntas, eh, mengomentari rencana penculikan Ketua KPU. Saya pun minta pamit. "Mumpung belum malam, saya mau beli solar dulu."

Romo terbahak dan menarik tangan saya. "Apa ini musimnya orang bingung? Ada orang mendesak Tuhan agar calon presidennya dimenangkan Mahkamah Konstitusi. Astaga, Tuhan didesak-desak. Ini lagi, pembatasan bahan bakar bersubsidi kok yang dibatasi waktu pembelian, bukan jumlah yang dibeli. Kalau malam hari tak boleh beli solar, ya, beli saja siang hari. Apa repotnya?"

Saya tertunda pergi. "Kalau diizinkan malam hari kan pengawasan sulit, pembeli dan petugas SPBU bisa main mata membolehkan pembeli memakai jeriken. Kalau siang mudah diawasi," kata saya. Romo menggeleng. "Di pinggiran kota, apalagi di kampung, tak ada pengawasan. Kalaupun ada, tak setiap hari. Tetap saja orang beli solar dengan jeriken. Masyarakat pun tak ada yang melaporkan, cari musuh karena mereka saling kenal."

Saya tak bereaksi. "Premium juga dilarang dijual di jalan tol. Lah, apa susahnya isi tangki penuh sebelum masuk jalan tol? Anehnya, orang kok resah, padahal tak perlu," kata Romo. "Ini kebijakan yang sangat tanggung, bahkan cenderung kebijakan orang bingung. Kenapa sih tak mau menaikkan harga minyak bertahap? Orang-orang kampung sudah biasa membeli Premium di pengecer Rp 7.000 per botol, itu pun kurang dari seliter. Kita memberi subsidi kepada orang kota yang seharusnya mampu membeli minyak lebih mahal."

Saya sungguh capek kalau diajak berdiskusi soal subsidi bahan bakar minyak. Pemerintah selalu mengeluh soal besaran subsidi yang terus membengkak. Penghematan yang disarankan pemerintah selalu tak dipatuhi masyarakat. Kuota minyak bersubsidi menjadi hantu yang menakutkan. Namun, yang takut pemerintah, rakyat cuek saja. Tak peduli. Padahal tak ada opsi lain kecuali mengurangi subsidi yang berarti menaikkan harga minyak. Kenapa takut kehilangan citra, toh pemerintahan Presiden Yudhoyono tinggal dua bulan lagi? Jangan-jangan kalau dirundingkan dengan "pemerintahan transisi" presiden terpilih Joko Widodo ada kesepahaman soal kenaikan harga minyak ini.

Advertising
Advertising

"Saya kira Jokowi akan menanggung beban dari kebijakan soal minyak yang membingungkan ini," kata Romo setelah melihat saya diam. Kini saya menjawab sekenanya: "Mungkin ya, apalagi program Jokowi banyak sekali membutuhkan dana. Ada Kartu Sehat, ada Kartu Pintar. Kalau subsidi minyak harus ditambah lagi, mungkin berat. Tapi tak tahu juga, partainya Jokowi kan dulu tak setuju harga minyak dinaikkan karena memberatkan wong cilik. Entah sekarang."

"Tapi apa sudah pasti Jokowi yang dilantik menjadi presiden?" Celetukan spontan Romo Imam ini mengagetkan saya. Saya sampai tak mampu menjawab. "Jangan mendahului MK, jangan mendahului Tuhan. Siapa tahu ada keputusan yang membingungkan dari sembilan hakim MK, saya tak tahu, hanya mengingatkan saja," kata Romo setengah berbisik.

"Apa sembilan hakim itu berani melawan arus?" tanya saya. Romo langsung jawab: "Arus dari mana?" Saya menambahkan: "Romo seperti kura-kura dalam perahu, pura-pura tidak tahu." Romo tertawa. Saya kira kali ini Romo tak mungkin bingung.

Berita terkait

Hasil Piala Asia Putri U-17: Timnas Indonesia Putri U-17 Dihajar Filipina 1-6, Claudia Scheunemann Cetak Gol

31 detik lalu

Hasil Piala Asia Putri U-17: Timnas Indonesia Putri U-17 Dihajar Filipina 1-6, Claudia Scheunemann Cetak Gol

Claudia Scheunemann mencetak satu-satunya gol Timnas Indonesia Putri U-17 saat dihajar Filipina di Piala Asia Putri U-17 2024, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kongres Peradaban Aceh Bahas Budaya di Era Kecerdasan Buatan

6 menit lalu

Kongres Peradaban Aceh Bahas Budaya di Era Kecerdasan Buatan

Kongres Peradaban Aceh 2024 membahas nasib seni dan budaya di era kecerdasan buatan. Apa yang harus seniman lakukan?

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Tegaskan Nikah Beda Agama Tidak Diperbolehkan

9 menit lalu

Muhammadiyah Tegaskan Nikah Beda Agama Tidak Diperbolehkan

Abdul Mu'ti mengimbau masyarakat mematuhi ketentuan dalam kompilasi hukum Islam bahwa nikah beda agama tak diperbolehkan.

Baca Selengkapnya

Giliran OpenAI yang Menggarap Search Engine Berbasis AI, Saingi Produk Google dan Microsoft

11 menit lalu

Giliran OpenAI yang Menggarap Search Engine Berbasis AI, Saingi Produk Google dan Microsoft

OpenAI bersiap meluncurkan mesin pencari berbasis AI, tak ingin ketinggalan dari Gemini AI milik Google dan Copilot besutan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

13 menit lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

18 menit lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

8 Bulan Perang Gaza: 4 Tekanan yang Dihadapi Netanyahu

19 menit lalu

8 Bulan Perang Gaza: 4 Tekanan yang Dihadapi Netanyahu

Media Israel melaporkan bahwa tingkat tekanan dari Amerika Serikat akan menentukan tanggapan Netanyahu terhadap upaya pemerintahan Biden.

Baca Selengkapnya

Prabowo Hadiri Halalbihalal Bersama Pegawai Kemenhan, Ini Pesannya

20 menit lalu

Prabowo Hadiri Halalbihalal Bersama Pegawai Kemenhan, Ini Pesannya

Prabowo mengatakan misi pertahanan adalah misi yang sangat menentukan.

Baca Selengkapnya

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

20 menit lalu

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

ASEAN terdiri dari 11 negara yang berlokasi di Asia Tenggara. Ini dia negara terkecil di Asia Tenggara berdasarkan luas wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

22 menit lalu

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

Menteri Perdagangan Zulkfili Hasan alias Zulhas memastikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 yang mulai berlaku hari ini, bisa dipakai untuk penyelesaian kasus-kasus penyitaan barang kiriman dari pekerja migran Indonesia atau PMI yang masih tertahan.

Baca Selengkapnya