Dinasti Politik ala Klaten

Penulis

Minggu, 8 Januari 2017 22:54 WIB

Segala efek buruk politik dinasti bisa ditengok di Klaten, Jawa Tengah. Bupati Sri Hartini merupakan produk politik kekerabatan. Baru sekitar setahun menjabat, ia ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi karena terlibat jual-beli jabatan yang sistematis di daerah itu.

Sri Hartini diduga memanfaatkan celah Undang-Undang Aparatur Sipil Negara serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, yang mewajibkan pengisian jabatan melalui lelang terbuka. Aturan ini sesungguhnya dibuat guna mendapatkan pejabat yang kompeten, melalui proses transparan.

Celakanya, lelang jabatan justru diselewengkan oleh Hartini menjadi ajang jual-beli kedudukan. Temuan Komisi Aparatur Sipil Negara menunjukkan, Hartini memasang tarif suap posisi eselon II pada jabatan setingkat kepala dinas dengan harga hingga Rp 400 juta. Ia bahkan tak malu memperdagangkan posisi jabatan rendah. Sebagai contoh, ia memasang tarif jabatan pada bagian tata usaha puskesmas dengan harga Rp 15 juta.

Sri Hartini, yang terpilih menjadi bupati periode 2015-2020, merupakan istri Haryanto Wibowo, Bupati Klaten periode 2000-2005. Sang suami ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi pengadaan buku paket tahun ajaran 2003/2004 senilai Rp 4,7 miliar. Politikus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini juga dituduh terlibat perkara korupsi penggunaan duit Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk pergi ke luar negeri. Kasus Haryanto ditutup setelah kematiannya.

Sebelum memimpin Klaten, pada periode 2010-2015 Hartini menjadi wakil untuk periode kedua Bupati Sunarna. Kini, istri Sunarna yang bernama Sri Mulyati merupakan wakil bupati Sri Hartini. Satu pemerintahan dinasti yang menjadikan pengisian kursi kepala daerah mirip arisan. Haryanto-Hartini dan Sunarna-Mulyati seperti berkompromi mengkapling jabatan bupati dan wakilnya secara bergantian.

Advertising
Advertising

Politik dinasti di banyak daerah sangat mencemaskan. Dewan Perwakilan Rakyat dan pemerintah seyogianya segera membuat aturan yang membatasi meluasnya politik dinasti. Pada 2015, aturan sejenis telah dibuat melalui revisi Undang-Undang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota. Di situ diatur larangan calon kepala daerah berkonflik kepentingan dengan inkumben. Definisinya, calon tidak memiliki hubungan darah, ikatan perkawinan, atau garis keturunan satu tingkat lurus ke atas, ke bawah, dan ke samping, yakni ayah-ibu, mertua, paman, bibi, kakak, adik ipar, juga menantu. Aturan tidak berlaku setelah inkumben melewati jeda satu kali masa jabatan.

Sayangnya, aturan itu dibatalkan oleh Mahkamah Konstitusi yang menerima uji materi dari Adnan Purichta Ichsan. Anak Bupati Gowa Ichsan Yasin Limpo itu pada saat mengajukan uji materi sedang menjajaki kemungkinan menjadi calon bupati. Hingga kini, Dewan dan pemerintah belum membuat rumusan lain soal politik dinasti ini. Walhasil, contoh buruk politik kekerabatan seperti di Klaten bisa jadi masih akan ditemukan di banyak daerah.

Berita terkait

Top 3 Hukum: Penjelasan Ketua RW Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang, TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop

5 menit lalu

Top 3 Hukum: Penjelasan Ketua RW Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang, TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop

Pengeroyokan terhadap sekelompok mahasiswa Universitas Pamulang itu terjadi ketika mereka beribadah doa rosario.

Baca Selengkapnya

Saksi Sidang Syahrul Yasin Limpo Mengaku Pernah Ditagih Ajudan SYL untuk Beli Senjata, tapi Tak Ada Bukti

8 menit lalu

Saksi Sidang Syahrul Yasin Limpo Mengaku Pernah Ditagih Ajudan SYL untuk Beli Senjata, tapi Tak Ada Bukti

Dugaan pembelian senjata oleh ajudan itu diungkap ke persidangan oleh kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo, namun jaksa KPK bilang tidak ada.

Baca Selengkapnya

Fakta Menarik Met Gala 2024, Angkat Isu Sustainable Fashion

9 menit lalu

Fakta Menarik Met Gala 2024, Angkat Isu Sustainable Fashion

Met Gala 2024 fokus pada dibutuhkannya sistem sustainable fashion dengan mengusung tema Sleeping Beauties: Reawakening Fashion.

Baca Selengkapnya

Cerita Prestasi Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Raih Nilai Tes Nasional Tertinggi 2023

21 menit lalu

Cerita Prestasi Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Raih Nilai Tes Nasional Tertinggi 2023

Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember diharapkan tetap profesional dalam bekerja di masyarakat nanti.

Baca Selengkapnya

Pabik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Rugi atau Strategi Bisnis?

27 menit lalu

Pabik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Rugi atau Strategi Bisnis?

Kementerian Perindustrian mengaku belum mengetahui penyebab tutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Polisi Usut Perayaan Kelulusan Siswa SMA Dogiyai Pakai Atribut Bintang Kejora

28 menit lalu

Polisi Usut Perayaan Kelulusan Siswa SMA Dogiyai Pakai Atribut Bintang Kejora

Foto dan video konvoi siswa berseragam motif bintang kejora beredar di media sosial.

Baca Selengkapnya

Bertemu Pemerintah Belanda, JATAM Kaltim Beberkan Dugaan Pelanggaran HAM di IKN

28 menit lalu

Bertemu Pemerintah Belanda, JATAM Kaltim Beberkan Dugaan Pelanggaran HAM di IKN

JATAM Kaltim berharap negara lain tak menanam modal di IKN lantaran menilai pembangunan IKN telah banyak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

SK Rektor soal UKT Belum Terbit, BEM UI: Nasib Mahasiswa Baru Terkatung-katung

38 menit lalu

SK Rektor soal UKT Belum Terbit, BEM UI: Nasib Mahasiswa Baru Terkatung-katung

Ketua BEM UI Verrel Uziel mengaku menerima banyak laporan dari mahasiswa baru yang diterima lewat jalur SNBP dan talent scouting yang belum mengetahui soal biaya kuliah.

Baca Selengkapnya

UKT Naik, Ini Biaya Kuliah UI 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

38 menit lalu

UKT Naik, Ini Biaya Kuliah UI 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

Rincian biaya UKT jalur SNBP, SNBT, PPKB, SJP, dan SIMAK UI tahun akademik 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Grup EXO yang Pernah Gondol Billboard Music Awards

41 menit lalu

Sepak Terjang Grup EXO yang Pernah Gondol Billboard Music Awards

Sejak resmi dibentuk pada 8 April 2012, EXO telah memenangkan berbagai gelar bergengsi, termasuk Penghargaan Musik Mnet Asian, Golden Disk Awards, dll

Baca Selengkapnya