Dendam

Penulis

Minggu, 8 Februari 2015 00:50 WIB

putu setia

Tumben, Romo Imam mau saya ajak bicara soal perseteruan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri. "Mumpung Presiden lagi di luar negeri," kata dia. Saya awali dengan pertanyaan khas presenter stasiun televisi, "Singkat saja Romo, kenapa KPK harus dilumpuhkan?"

"Memang mengejar target. Setelah Busyro Muqoddas habis masa jabatannya, pimpinan KPK tinggal empat," ucap Romo. "Dengan empat pimpinan, apa pun yang dilakukan KPK diduga tidak sah karena ada undang-undang yang mengatur pimpinan itu harus lima. Eh, ternyata salah, karena kepemimpinan yang kolektif dan kolegial tak harus lima. Maka Bambang Widjojanto diperkarakan. Menyusul Abraham Samad dan Adnan Pandu Praja. Tinggal Zulkarnain sendiri, tentu tak bisa lagi disebut kolektif kolegial, memangnya dengan siapa kolektif-kolektifan? Tapi, ah, tanggung, Zulkarnain pun mau dihabisi."

"Secepat itu?" kata saya. Romo tertawa. "Seperti sinetron kejar tayang. Pimpinan KPK harus diganti. Dengan pimpinan KPK yang baru lewat Perpu, siapa tahu bisa mengubah keputusan pimpinan lama, mencabut status tersangka untuk Komjen Budi Gunawan," ujar Romo.

"Wow, ujungnya ke sana. Kalau ternyata pimpinan KPK yang baru tak mau?" Pertanyaan saya itu dijawab enteng oleh Romo: "Ya, dijadikan tersangka lagi, nonaktif lagi, diganti lagi."

Saya melongo dan Romo melanjutkan, "Undang-undang KPK, setiap ada pimpinan yang jadi tersangka, langsung mengundurkan diri dan dinonaktifkan oleh presiden. Dijadikan tersangka itu gampang. Ada pengaduan dari masyarakat ke polisi, lalu saksi-saksi diperiksa, dan tersangka pun bisa dijatuhkan."

Advertising
Advertising

"Ah, gampang sekali," saya nyeletuk. Romo kembali tertawa: "Ya, memang gampang. Tugas polisi cuma menyidik, nanti dilemparkan ke jaksa untuk penuntutan. Bahwa jaksa bolak-balik mengembalikan berkas itu, bahkan bisa jadi ditolak lalu dikeluarkan SP3, tak masalah bagi polisi. Proses bolak-balik berkas itu lama, yang penting pimpinan KPK sudah tersangka."

"Cari pimpinan KPK yang bersih." Ucapan saya itu langsung disambar, "Lo, mana ada manusia yang bersih? Meski ada ratusan panitia seleksi bekerja mengobrak-abrik rekam jejak calon pimpinan KPK, pasti ada lubangnya. Misalnya, tiba-tiba ada yang melaporkan pimpinan KPK mencuri mangga saat kecil, atau pernah lupa memakai helm saat remaja, atau pernah berfoto mesra dengan wanita seksi."

"Itu dicari-cari, kriminalisasi," kata saya. Romo berujar, "Kalau menurut mantan Ketua MK Prof Mahfud Md., itu hal kecil yang dibesar-besarkan. Tapi, menurut Kadiv Humas Polri Ronny F. Sompie, itu soal hukum. Polisi tak boleh mengabaikan pengaduan masyarakat. Polisi tak ada gesekan dengan KPK, polisi juga ingin KPK kuat, penyidik KPK kan juga dari polisi, ini soal hukum."

"Romo..." saya memotong, tak sabar. "Apa masyarakat kita begitu bodoh menerima penjelasan seperti itu?" Romo kaget oleh ucapan saya yang keras, lalu menjawab enteng: "Ya, bagi jenderal polisi, masyarakat kita mungkin bodoh. Tapi orang bodoh tetap lebih baik dari orang tak jelas."

Saya mengelus dada, sakitnya di sini. "Saya ingin kata-kata bijak dari Romo, sebenarnya apa yang terjadi sekarang ini?" Romo tenang saja: "Dendam. Inilah kepemimpinan yang didasari dendam. Apa pun yang dilakukan seseorang, kalau masih didasari dendam, akan melahirkan dendam pula. Satu-satunya cara mengakhiri kisruh ini dan dendam tak berlanjut, amankan sang pendendam di kedua pihak. Jika perlu, disingkirkan dulu. Tapi itu membutuhkan keberanian atasan. Dan itu yang tak ada sekarang."

Saya kembali mengelus dada, sakitnya di sini.

Berita terkait

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Siap Tampil Mati-matian

3 menit lalu

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Siap Tampil Mati-matian

Atlet tunggal putra, Jonatan Christie, mengatakan tim putra Indonesia siap memberikan kemampuan terbaik pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

17 menit lalu

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

ksekutif Produser Musikal Keluarga Cemara, Anggia Kharisma mengatakan, kisah keluarga hangat ini tak lekang oleh zaman.

Baca Selengkapnya

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

28 menit lalu

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

Program Pra Kerja meraih penghargaan dari UNESCO atas kontribusinya dalam inovasi pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Selengkapnya

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

36 menit lalu

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

Penyebab fast charging tidak berfungsi dapat diakibatkan oleh beberapa hal. Salah satunya karena port pengisian daya rusak. Ketahui cara mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

53 menit lalu

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

Ivar Jenner sempat membawa Timnas U-23 Indonesia unggul lebih dulu atas Irak pada perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

59 menit lalu

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

Yura Yunita terpilih untuk menyanyikan original soundtrack Glenn Fredly The Movie, yang diciptakan oleh mentor musiknya sebelum berpulang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

1 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Google Docs yang Mudah

1 jam lalu

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Google Docs yang Mudah

Cara membuat daftar isi di Google Docs cukup mudah dilakukan. Anda dapat membuatnya secara otomatis tanpa perlu repot lagi. Ini caranya.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

1 jam lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

1 jam lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya