Gaduh

Penulis

Sabtu, 14 Februari 2015 23:42 WIB

Putu Setia
@mpujayaprema

Konflik dua lembaga, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan kepolisian, sudah sampai pada tingkat gaduh. Cuma, volume kegaduhan itu berbeda-beda diterima orang. Sebagian orang menganggap sudah di ambang batas dan dampaknya akan besar dalam pemberantasan korupsi. Tapi sebagian lain menyebut ini hanya sebuah dinamika sambil menyembunyikan gesekan penyebab gaduh dengan berlindung pada proses hukum. Bagi Presiden Bapak Jokowi (begitu sebutan resmi yang diedarkan Menteri Dalam Negeri), barangkali kegaduhan itu adalah musik pengantar tidur. Sampai sekarang tak ada tindakan apa pun dari presiden.

Pangkal kegaduhan ini terang-benderang, ibarat gagak terbang siang. Jokowi mengusulkan Komjen Budi Gunawan sebagai satu-satunya calon Kapolri. Ternyata beliau kemudian menjadi tersangka KPK namun lolos seleksi oleh DPR. Jokowi pun menunda pelantikannya. Mulailah gesekan KPK-Polri terjadi dan bla-bla-bla. Dendam, sebuah sifat khas yang dibawa manusia sejak lahir, bercampur baur dengan hukum yang bisa diseret ke sana-kemari. Kini sudah ke tingkat teror dan itu disampaikan terbuka oleh pimpinan KPK.

Siapa yang melakukan teror ke KPK? Kalau anak kecil ditanya, jawabnya jelas: "ya lawannya dong." Anak kecil belum tahu intrik, konspirasi, politik, dan seterusnya. Kalau ditanya Jokowi, jawabnya: tangkap. La, siapa yang ditangkap, tak jelas. Kalau polisi ditanya, belum ada laporan resmi soal teror itu. Yang menarik, kalau ditanya Menkopolhukam, jawabnya adalah: tak ada teror.

Presiden Bapak Jokowi masih bersilat lidah. Maklum, baru dinobatkan sebagai pendekar utama pencak silat oleh Prabowo. Sebelum berangkat ke luar negeri untuk tugas mulia, antara lain menyaksikan kerja sama bisnis mobil Proton, Jokowi berjanji akan menuntaskan kasus Budi Gunawan pada "pekan depan". Lalu Syafii Maarif membocorkan isi telepon Jokowi yang menyebutkan tidak akan melantik Budi Gunawan sebagai Kapolri. "Pekan depan" itu sudah berlalu kemarin, tetapi Jokowi memberi sinyal bahwa keputusan yang akan diambilnya tergantung keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, apakah mengabulkan atau menolak praperadilan Budi Gunawan. Logika normal, kalau praperadilan itu dikabulkan, Budi Gunawan akan dilantik. Jika begitu, apakah telepon-teleponan Jokowi dan Buya Maarif benar ada atau main-main saja? Ini pasti bikin gaduh lagi.

Seperti mendung yang tak selalu membawa hujan, kegaduhan tak selalu membawa petaka. Bagi orang bijak, kegaduhan bisa mendatangkan perbaikan. Misalnya, inilah saatnya memperbaiki KPK dengan memberikan mandat lebih besar untuk tugas memberantas korupsi. Kepercayaan orang kepada polisi dan jaksa untuk memberantas korupsi belum pulih, karenanya bebaskan kedua lembaga hukum itu dari tugas memberantas korupsi. Urusan korupsi full di tangan KPK. Dengan begitu, kalau ada polisi yang punya rekening gendut, tak usah ditangani polisi-pasti ada apa-apa dan bisa selesai tanpa masalah.

Advertising
Advertising

Dengan KPK yang memonopoli pemberantasan korupsi mengharuskan pimpinan KPK terdiri atas orang-orang yang hanya fokus memburu koruptor. Bukan memburu gaji tinggi, apalagi memburu jabatan sampingan, misalnya, berniat menjadi wakil presiden. Mereka harus sudah selesai "memburu duit" dan selesai "memburu jabatan". Targetnya hanya membuat negeri ini tidak hancur oleh korupsi. Jadi, usianya tak boleh muda, harus orang tua yang tak lagi punya pamrih dan ambisi jabatan. Kalau meminjam istilah lembaga agama, mereka itu adalah "pendeta yang paham hukum". Apa ada orang seperti itu? Mari kita cari.

Berita terkait

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

3 menit lalu

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

Truk trailer bermuatan peti kemas Mitsubishi Fuso dengan nomor polisi B 9789 BEH terguling di Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi

Baca Selengkapnya

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

10 menit lalu

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

Hingga Maret 2024, Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran tiga sumur eksplorasi.

Baca Selengkapnya

Muhaimin Iskandar Sebut PKB Buka Pintu untuk Khofifah Daftar Pilkada Jawa Timur

32 menit lalu

Muhaimin Iskandar Sebut PKB Buka Pintu untuk Khofifah Daftar Pilkada Jawa Timur

PKB menyambut baik jika nantinya Khofifah mendaftar diri mengikuti seleksi internal di partai itu untuk maju di Pilkada Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Kemenag: 195.917 Visa Jemaah Haji Reguler Sudah Terbit, Keberangkatan Mulai 12 Mei

38 menit lalu

Kemenag: 195.917 Visa Jemaah Haji Reguler Sudah Terbit, Keberangkatan Mulai 12 Mei

Total kuota jemaah haji Indonesia tahun ini adalah 241.000 orang.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Inggris: Arsenal Menang 3-0 atas Bournemouth, Declan Rice Cetak Gol dan Assist

39 menit lalu

Hasil Liga Inggris: Arsenal Menang 3-0 atas Bournemouth, Declan Rice Cetak Gol dan Assist

Arsenal memetik kemenangan 3-0 atas Bournemouth dalam laga Liga Inggris 2023-2024 pekan ke-36 di Stadion Emirates pada Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

42 menit lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

51 menit lalu

Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

Airlangga membahas terkait komitmen Indonesia dalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan di pertemuan OECD.

Baca Selengkapnya

Viral Dugaan Penyalahgunaan KIP Kuliah Mahasiswa Undip, Kemendikbud: Tanggung Jawab Kampus

55 menit lalu

Viral Dugaan Penyalahgunaan KIP Kuliah Mahasiswa Undip, Kemendikbud: Tanggung Jawab Kampus

Sejumlah mahasiswa penerima KIP Kuliah menjadi perbincangan karena menampilkan gaya hidup mewah.

Baca Selengkapnya

Film Possession: Kerasukan, Angkat Klenik Lokal dan Isu Kesetaraan, Tayang Empat Hari Lagi

1 jam lalu

Film Possession: Kerasukan, Angkat Klenik Lokal dan Isu Kesetaraan, Tayang Empat Hari Lagi

Possession: Kerasukan sendiri diadaptasi dari film Prancis berjudul sama Possession yang dibuat pada 1981.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya