Heboh

Penulis

Sabtu, 14 Maret 2015 23:57 WIB

Putu Setia
@mpujayaprema

Suara pesawat menderu. Romo Imam langsung menatap langit. Dua Sukhoi terbang memecah mendung. "Apa mau dipulangkan lagi ke Bali?" kata Romo. Saya gagal paham. "Siapa yang dipulangkan?"

"Siapa tahu dua terpidana mati Bali Nine yang sudah di Nusakambangan mau dipulangkan ke Bali. Sewaktu diangkut ke Nusakambangan kan dikawal pesawat tempur," ujar Romo. Saya mulai paham. Saya katakan, "Tak mungkin balik lagi, Romo. Persiapan eksekusi sudah matang. Sudah lama Jaksa Agung Prasetyo bilang persiapan 95 persen. Dua kapal perang Angkatan Laut juga sudah berada di perairan Nusakambangan. Penembak dari Brimob sebanyak 130 orang juga sudah siaga. Sepuluh peti jenazah sudah siap. Rohaniwan pendamping sudah berada di sana. Keluarga terpidana mati sudah pula menjenguk yang terakhir kalinya."

Romo memetik bunga. "Kapan dor-nya?" tanya dia. Tapi Romo tak perlu jawaban saya. "Setelah persiapan matang, ternyata masih ada napi yang menunggu keputusan peninjauan kembali. Malah ada yang mengajukan peninjauan baru. Juga ada yang menggugat grasi ke pengadilan tata usaha negara. Ini bagaimana, sih? Kalau memang masih ada peluang hukum yang dibolehkan, jangan dong grasa-grusu mau nembak. Berapa biaya kapal-kapal perang yang siaga itu? Berapa dana yang dihabiskan untuk penantian yang tak jelas itu? Berapa energi yang dibuang, belum lagi penundaan ini melahirkan gunjingan macam-macam. Ada tekanan pihak luar, ada nego barter tahanan, meskipun semua dibantah, capek juga mendengarnya."

Saya diam, tapi tetap mengikuti langkah kecil Romo di kebun bunga itu. "Seharusnya Jaksa Agung bertanya dulu ke Mahkamah Agung, apakah masih ada lubang-lubang hukum yang bisa dipakai terpidana mati itu untuk memperpanjang hidupnya. Kalau masih ada, ya, sabar dulu. Kalau lubangnya tertutup, baru disiapkan eksekusinya. Ini ibarat pentas ketoprak yang sudah dikoar-koarkan keliling kampung, ternyata ditunda karena pemainnya sakit."

Advertising
Advertising

Dalam hati saya tertawa, tapi bukankah lebih baik diam? "Kita lebih banyak heboh dibanding bekerja. Bukan hanya soal eksekusi itu, tapi juga di banyak hal. Tadinya saya ikut mencela logo 70 tahun Indonesia merdeka yang ada kata-kata 'Ayo Kerja'. Saya bilang, ini slogan untuk apa, seolah bangsa ini menjadi bangsa pemalas sampai dihardik dengan kata itu. Eh, ternyata maksudnya mengajak kita untuk bekerja dan bukan ngomong doang."

Saya tak berkomentar. "Kita ngomongnya melambung terus. Bikin tol di laut, bikin tol di Sumatera, bikin jalur kereta di Kalimantan. Oke, oke. Tapi puluhan anak sekolah terjun ke sungai karena jembatan gantungnya roboh di Banten. Di Bone, di Boyolali, entah di mana lagi, orang-orang hanya mengandalkan tali untuk menyeberangi sungai. Itu kan di depan mata, mbok itu dulu dikerjakan."

Mungkin karena saya diam terus, Romo menatap saya. "Berapa banyak sekolah yang atapnya jebol, berapa ratus anak-anak belajar di lantai karena bangkunya rusak? Lha, ini kok membuat program pengadaan UPS yang biayanya miliaran rupiah. Orang bodoh pun tahu kalau itu peluang korupsinya besar. Ya, koruptor makin senang. Sudah Komisi Pemberantasan Korupsi dilemahkan, malah ada wacana remisi untuk koruptor mau dihidupkan lagi. Sebenarnya apa kita masih punya komitmen untuk berantas korupsi?"

Romo memelototi saya. "Sampeyan kok diam melulu?" Saya mencoba tersenyum dan bilang, "Saya sedang mencerna apa yang Romo katakan. Ternyata pemimpin kita terlalu banyak omong dan suka bikin heboh. Slogan 'Ayo Kerja' itu seharusnya ditujukan kepada mereka, bukan ke kita."

Berita terkait

Misa di Papua Nugini, Paus Fransiskus: Tuhan Menyentuh Orang hingga Ujung Dunia

4 menit lalu

Misa di Papua Nugini, Paus Fransiskus: Tuhan Menyentuh Orang hingga Ujung Dunia

Misa yang dipimpin oleh Paus Fransiskus di John Guise Stadium dihadiri sekitar 35 ribu umat.

Baca Selengkapnya

Penyebab Paus Fransiskus Hanya Hidup dengan Satu Paru-paru

8 menit lalu

Penyebab Paus Fransiskus Hanya Hidup dengan Satu Paru-paru

Meski hanya memiliki satu paru-paru, Paus Fransiskus sanggup melakukan perjalanan jauh ke berbagai penjuru dunia.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Langgar Kode Etik Soal Intervensi Mutasi ASN Kementan

16 menit lalu

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Langgar Kode Etik Soal Intervensi Mutasi ASN Kementan

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron terbukti melakukan pelanggaran kode etik soal penyalahgunaan pengaruh atau jabatan di balik mutasi ASN Kementan.

Baca Selengkapnya

Profil Cak Lontong, Ketua Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno yang Disebut Good Looking

18 menit lalu

Profil Cak Lontong, Ketua Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno yang Disebut Good Looking

Cak Lontong Ketua Tim Pemenangan Pramono Anung dan Rano Karno dalam Pilkada Jakarta 2024. Sebelumnya, Pramono sebut ketua timnya sosok good looking.

Baca Selengkapnya

Tips Mendaki Bagi Pemula dan 5 Larangan saat Naik Gunung

23 menit lalu

Tips Mendaki Bagi Pemula dan 5 Larangan saat Naik Gunung

Ada sejumlah persiapan dan larangan saat naik gunung

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Pernah Menunjuk Faisal Basri Jadi Satgas TPPU, Bongkar Kasus Impor Emas Senilai Rp 189 Triliun

32 menit lalu

Mahfud Md Pernah Menunjuk Faisal Basri Jadi Satgas TPPU, Bongkar Kasus Impor Emas Senilai Rp 189 Triliun

Mahfud Md pernah menunjuk Faisal Basri jadi Satgas TPPU. Ini hasil temuan bersama timnya, termasuk bongkar kasus impor emas senilai Rp 189 triliun.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Kritik Kinerja Mendikbud Nadiem Makarim: Tak Cukup Pengalaman Pendidikan

38 menit lalu

Jusuf Kalla Kritik Kinerja Mendikbud Nadiem Makarim: Tak Cukup Pengalaman Pendidikan

Jusuf Kalla menyampaikan kritik terhadap kinerja Mendikbud Nadiwm Makarim.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Terbukti Langgar Kode Etik, Berikut Sejumlah Kontroversinya Termasuk Soal Kaesang

40 menit lalu

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Terbukti Langgar Kode Etik, Berikut Sejumlah Kontroversinya Termasuk Soal Kaesang

Dewa KPK putuskan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron terbukti lakukan pelanggaran kode etik. Berikut sejumlah kontroversi Ghufron, termasuk soal Kaesang.

Baca Selengkapnya

Polisi Beberkan Peranan 4 Remaja dalam Pembunuhan dan Pemerkosaan Siswi SMP di Palembang

41 menit lalu

Polisi Beberkan Peranan 4 Remaja dalam Pembunuhan dan Pemerkosaan Siswi SMP di Palembang

Polrestabes Palembang beberkan peranan 4 remaja dalam pembunuhan dan pemerkosaan terhadap siswi SMP.

Baca Selengkapnya

Mengenal Jaipur yang Disebut Walled City, Menyimpan Warisan Budaya dan Arsitektur

41 menit lalu

Mengenal Jaipur yang Disebut Walled City, Menyimpan Warisan Budaya dan Arsitektur

Berbeda dengan wilayah metropolitan Jaipur yang lebih luas, Walled City adalah bagian bersejarah dan berbeda yang menonjol

Baca Selengkapnya