KW

Penulis

Sabtu, 28 Maret 2015 23:32 WIB

Toriq Hadad
@thhadad

Saya tidak setuju kalau ada yang bilang para pembantu Presiden Jokowi kualitasnya cuma KW-3. Istilah KW-dari kata "kwalitas" yang menunjuk barang bukan asli, lawan kata dari "original" ("ori")--hanya pantas disandangkan untuk tas, handphone, sepatu, atau keramik. Bukan untuk orang.

Terlalu berlebihan juga kalau pernyataan "menteri KW-3" itu kemudian disangkut-pautkan dengan keengganan investor menanam modal di Indonesia. Pendapat Fadli Zon, Wakil Ketua DPR dari Partai Gerindra, itu juga tergolong statement KW. Sebab, Fadli hanya mengulangi ucapan Rizal Ramli, ekonom yang sekarang menjadi aktivis politik anti-pemerintah. Saya tidak ingat, juga belum sempat meneliti, apakah omongan Rizal tergolong "ori" atau termasuk KW juga.

Yang saya ingat, sebagian orang bijak berpendapat: sebagaimana kalian, demikian pula pemimpin kalian. Jelasnya, pemimpin itu cerminan kita. Bila wakil-wakil kita di DPR terus ribut, polisi tak henti bersitegang dengan KPK, penegak hukum sering kali tegas kepada orang kecil tapi lunglai di depan yang besar, begal dan pungli masih berjaya, rakyat gampang tersulut, mana mungkin lahir pemimpin kelas "ori" dari kekalutan ini.

Seandainya pun Presiden Jokowi dan sekalian menterinya bukan kelas "ori", setidaknya mereka pasti berusaha membuat program unggulan. Bahwa buntut program itu tak sesuai dengan harapan orang banyak, dan karenanya mutunya merosot menjadi KW, itu yang perlu segera dievaluasi.

Advertising
Advertising

Program menggenjot pajak bisa jadi contoh. Penerimaan pajak akan digenjot naik 40 persen dibanding tahun lalu. Luar biasa. Inilah kenaikan terbesar, paling tidak dalam sepuluh tahun terakhir. Gaji pegawai pajak dinaikkan tinggi sekali. Pengusaha kecil dan menengah akan dikejar, termasuk pengusaha rumah kos. Ibu-ibu yang suka pakai perhiasan mahal segera ditambah pajaknya. Sebanyak 4.000 perusahaan modal asing (PMA), yang selama ini tak bayar pajak, masuk sebagai target.

Mengejar PMA itu rencana bagus. Tapi lihat juga kondisi pengusaha lokal. Rupiah melemah tajam, nyaris semua industri lesu. Bukankah semestinya pemerintah justru melonggarkan pajak agar perusahaan punya dana cukup untuk pengembangan usaha? Dari hasil pengembangan usaha itulah perusahaan mampu bayar pajak. Ibarat sapi perah di musim kemarau saat rumput kering, pemerintah semestinya memberikan suplemen cukup bila ingin susu tetap bisa diperah.

Program melarang pegawai negeri rapat di hotel tak kalah hebat. Demi menghemat anggaran negara, rapat harus diadakan di kementerian. Setelah dijalankan, ternyata penghematan tak tercapai, rapat pun tidak efektif. Sementara itu, dampaknya sudah memukul hotel, karyawan, perusahaan katering, sampai petani sayur-mayur. Niat menghemat gagal, tapi dampak berantainya sudah memukul ekonomi rakyat.

Menteri Susi menenggelamkan kapal asing pencuri ikan. Semua angkat jempol. Dalam sekejap, ia menjadi "media darling". Lalu ia mulai bicara pelestarian lingkungan laut. Ini juga gagasan bagus. Tapi, ketika ia melarang alat tangkap cantrang yang biasa dipakai nelayan lokal tanpa sama sekali menyediakan solusi, banyak yang antipati. Ia bahkan didemo nelayan. Tabungan prestasi Susi membakar kapal asing, habis terkuras di tangan nelayan negeri sendiri.

Tapi saya tak percaya kita bangsa KW. Di Jakarta, Ahok pasti kelas "ori" (minus kata-kata tajamnya). Begitu pula Ridwan Kamil di Bandung atau Risma di Surabaya. Kalau kelak mereka tak terpilih kembali, jangan-jangan kita memang tak mampu melahirkan pemimpin selain kelas KW.

Berita terkait

Sepekan Jelang Lengser, Kegiatan Jokowi: Tanda Tangan 2 Keppres, ke Aceh dan Sumut sampai Jenguk Cucu

54 detik lalu

Sepekan Jelang Lengser, Kegiatan Jokowi: Tanda Tangan 2 Keppres, ke Aceh dan Sumut sampai Jenguk Cucu

Dalam sepekan terakhir sebelum lengser, Jokowi melakukan berbagai kegiatan mulai dari kunjungan ke Aceh dan Sumut, sampai menandatangani dua Keppres

Baca Selengkapnya

Survei: Kepercayaan Warga pada Media Asal Amerika Serikat Terus Berkurang

1 menit lalu

Survei: Kepercayaan Warga pada Media Asal Amerika Serikat Terus Berkurang

Warga Amerika Serikat yang mengklaim total tidak mempercayai media masih tinggi dibanding yang mempercayainya

Baca Selengkapnya

Tarif Tol Terpeka Resmi Naik, Hutama Karya: Penyesuaian Pertama Sejak Beroperasi pada 2020

1 menit lalu

Tarif Tol Terpeka Resmi Naik, Hutama Karya: Penyesuaian Pertama Sejak Beroperasi pada 2020

Operator jalan tol trans Sumatera, PT Hutama Karya akan memberlakukan tarif baru untuk Jalan Tol Terpeka mulai semalam.

Baca Selengkapnya

Sekjen Partai NasDem Ungkap Isi Pertemuan Surya Paloh dan Prabowo di Kemhan

2 menit lalu

Sekjen Partai NasDem Ungkap Isi Pertemuan Surya Paloh dan Prabowo di Kemhan

Ketum NasDem Surya Paloh menyambangi Presiden terpilih Prabowo Subianto di Kantor Kemhan pada Kamis kemarin. Apa yang dibahas?

Baca Selengkapnya

MPR Gelar Gladi Kotor Pelantikan Prabowo-Gibran Hari Ini

4 menit lalu

MPR Gelar Gladi Kotor Pelantikan Prabowo-Gibran Hari Ini

MPR akan menggelar gladi kotor pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih hari ini pukul 14.00 WIB.

Baca Selengkapnya

4 Negara dengan Jumlah Menteri Terbanyak

6 menit lalu

4 Negara dengan Jumlah Menteri Terbanyak

Berikut daftar empat negara dengan jumlah menteri terbanyak tanpa mempertimbangkan luas wilayah dan jumlah warga negara.

Baca Selengkapnya

Perenang Joe Aditya Beberkan Target ke Depan Usai Meraih 8 Medali Emas di PON 2024

6 menit lalu

Perenang Joe Aditya Beberkan Target ke Depan Usai Meraih 8 Medali Emas di PON 2024

Perenang Joe Aditya menuturkan rencana dan target dalam waktu dekat setelah berhasil meraih delapan medali emas di 2024.

Baca Selengkapnya

Muhadjir Effendy Akan Kembali Mengajar setelah Tak Lagi Jadi Menteri

15 menit lalu

Muhadjir Effendy Akan Kembali Mengajar setelah Tak Lagi Jadi Menteri

Menko PMK Muhadjir Effendy akan kembali mengajar setelah tidak lagi menjabat sebagai menteri di kabinet Jokowi.

Baca Selengkapnya

Wapres Ma'ruf Amin Menjelang Lengser: Tak Perlu Dipoles hingga Minta Setwapres Bantu Gibran

24 menit lalu

Wapres Ma'ruf Amin Menjelang Lengser: Tak Perlu Dipoles hingga Minta Setwapres Bantu Gibran

Wapres Ma'ruf Amin meminta segenap jajaran Setwapres bekerja dengan sepenuh hati membantu Wapres Terpilih Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Kata Arsjad Rasjid soal Kehadirannya dan Anindya Bakrie Hadir di KTT Asean 2024 di Laos: Dua Hal yang Berbeda

27 menit lalu

Kata Arsjad Rasjid soal Kehadirannya dan Anindya Bakrie Hadir di KTT Asean 2024 di Laos: Dua Hal yang Berbeda

Arsjad Rasjid mengatakan kedatangannya dalam acara KTT ASEAN 2024 di Laos mewakili Indonesia untuk ASEAN Business Council.

Baca Selengkapnya