Rasionalitas Pemilih Jakarta

Penulis

Kamis, 16 Februari 2017 21:14 WIB

Ada sejumlah catatan positif dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta, Rabu lalu. Pertama, dan terpenting, hasil hitung cepat berbagai lembaga survei menunjukkan gejala sektarianisme pemilih di Ibu Kota ternyata tak sebesar kekhawatiran banyak orang.

Pasangan inkumben Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, yang berbulan-bulan dipojokkan oleh isu agama, malah memperoleh suara tertinggi. Unjuk rasa besar-besaran yang dilakukan berturut-turut setelah Ahok dituduh menistakan agama- dilabeli dengan "aksi bela Islam I-III"- tak menggerus habis dukungan untuk mereka.

Dengan dua pesaing mereka, yakni Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, mengkapitalisasi "keunggulan agama" itu, Basuki-Djarot sempat diperkirakan bakal tersingkir. Sebab, 85 persen dari 7,1 juta pemilih Jakarta adalah muslim. Mendekati hari pemilihan, elektabilitas pasangan itu justru kembali meningkat.

Adalah menggembirakan bahwa mayoritas pemilih Jakarta tetap bersikap rasional. Mereka melihat kinerja dan riwayat gubernur inkumben sebagai acuan dalam mengambil keputusan. Pada kandidat Anies Baswedan pun tak semua memilihnya berdasarkan alasan kesamaan agama. Sejumlah sigi yang dilakukan di luar tempat pemungutan suara menunjukkan hanya belasan persen pemilih Anies yang mengaku menggunakan alasan itu. Sebagian besar responden menyatakan memilih Anies karena janji kampanye dan penampilannya dalam tiga kali debat publik lebih baik dibanding yang lain.

Isu sektarianisme dan primordialisme sempat menjadi hantu selama tiga bulan masa kampanye. Jika hanya melihat periode itu, demokrasi tampak suram. Kualitas pemilihan umum seolah runtuh. Musababnya, perdebatan di masyarakat dan media sosial lebih banyak berkutat pada masalah agama kandidat ketimbang program-programnya. Bahwa hasil pemilihan menjungkirkan kekhawatiran itu, sungguh satu hal yang patut dicatat secara positif.

Advertising
Advertising

Sudah semestinya persaingan para calon gubernur dilakukan dengan pertarungan gagasan untuk menciptakan kebijakan publik terbaik. Hal itulah yang semestinya dilakukan Basuki-Djarot dan Anies-Sandi menghadapi putaran kedua, yang akan dilakukan pada 19 April mendatang. Mereka perlu beradu konsep, katakanlah, tentang kelanjutan proyek reklamasi pantai utara Jakarta.

Catatan positif kedua, pemungutan suara pada Rabu lalu diikuti 77 persen pemilik suara. Angka itu melampaui jumlah pemilih pada tahun-tahun sebelumnya. Antusiasme plus rasionalitas warga Jakarta dalam memilih ini perlu dipelihara. Perdebatan sehat antarkandidat, yang menyangkut hajat hidup orang banyak, perlu lebih banyak dilakukan.

Dalam kaitan itu, Komisi Pemilihan Umum Jakarta selayaknya memperbaiki daftar pemilih tetap yang ternyata masih bermasalah. Rabu lalu, sejumlah penduduk Jakarta menyatakan tidak bisa memilih karena tak terdaftar. Perbaikan daftar itu akan semakin meningkatkan kualitas pemilihan Gubernur Jakarta.

Berita terkait

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

1 menit lalu

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

Sumber di Hamas mengatakan tak ada masalah dalam proposal gencatan senjata yang diajukan Israel.

Baca Selengkapnya

Jaga Selalu Kesehatan Mulut agar Terhindar dari Penyakit Ini

1 menit lalu

Jaga Selalu Kesehatan Mulut agar Terhindar dari Penyakit Ini

Penting untuk selalu menjaga kesehatan mulut agar tak mudah terkena penyakit terkait. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

4 menit lalu

Banyuwangi Terima Penghargaan Tertinggi dari Jokowi

Atas pencapaian hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) 2022, dan mendapatkan nilai terbaik nasional dengan status kinerja tertinggi.

Baca Selengkapnya

Momen Prabowo Diajak Foto bersama Lawrence Wong, PM Singapura Selanjutnya

5 menit lalu

Momen Prabowo Diajak Foto bersama Lawrence Wong, PM Singapura Selanjutnya

Peristiwa foto bersama Prabowo dan Lawrence itu terjadi di sela pertemuan tingkat tinggi PM Singapura Lee Hsien Long dan Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

159 Tahun Cornell University, Lahirkan 62 Pemenang Nobel

9 menit lalu

159 Tahun Cornell University, Lahirkan 62 Pemenang Nobel

Cornell University di Ithaca, New York, AS telah menghasilkan 62 pemenang nobel dari alumninya. Usia kampus ini 159 tahun.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

14 menit lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

15 menit lalu

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membukukan realisasi investasi senilai Rp 401,5 triliun pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

New Rush GR Sport Tampil Lebih Segar untuk Keluarga Indonesia

18 menit lalu

New Rush GR Sport Tampil Lebih Segar untuk Keluarga Indonesia

Kesan mobil premium terlihat jelas pada bagian interior dengan balutan hitam di sejumlah elemen

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

26 menit lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

26 menit lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya