Sebuah Keluarga dan Sebuah Kepedihan

Penulis

Minggu, 23 September 2012 14:58 WIB

TEMPO.CO, Jakarta-


Apa yang ditemukan anggota keluarga Harper ketika sang Ayah berpulang? Sebuah keluarga lain yang selama ini tersembunyi.



PEOPLE LIKE US


Sutradara : Alex Kutzman


Skenario : Roberto Orci dan Jody Lambert.


Pemain : Chris Pine, Elizabeth Banks, Michelle Pfeiffer



Kematian tak selalu berarti sebuah garis akhir. Setelah kematian, ternyata ada kehidupan baru, pengetahuan baru dan anggota keluarga baru.


Itulah yang terlontar ke hadapan Sam Harper (Chris Pine), saat ia mendengar kabar berpulangnya sang Ayahanda. Jerry Harper, seorang produser terkemuka di Los Angeles yang dipuja seluruh artis di penjuru Amerika, itu justru sosok yang dibenci anaknya sendiri karena Jerry tak pernah memberikan waktu untuk anak lelakinya itu.


Meski enggan untuk melayat, Sam akhirnya mematuhi dorongan kekasihnya, Hannah (Olivia Wilde) untuk mengunjungi Ibunya, Lilian (Michele Pfeiffer) dan membantu pemakaman Ayahnya. Sementara Sam menolak untuk mengingat kepahitan masa kecilnya, dia disodorkan warisan ayahnya: segudang piringan hitam berharga dan sekotak tas alat cukur. Jengkel dengan ‘warisan’ sialan yang dianggap tak punya harga—maklum, Sam ditimpa hutang besar dan sedang dikejar-kejar yang berwajib karena kesalahan yang terjadi dalam pekerjaan—Sam malah menemukan sejumlah uang tunai di dalam tas alat cukur itu. Dengan satu memo tulisan Ayahnya: “tolong urus mereka.”


Sam tak tahu nama yang tercantum dalam memo itu. Dan dia juga tak tahu apakah duit itu layak diberikan kepada “mereka”. Sam mengikuti instingnya untuk menyimpan duit itu dulu dan melacak siapakah yang harus dia ‘urus’.


Dari hasil lacakannya, dia berkenalan dengan Frankie (Elizabeth Banks) seorang ibu tunggal dari son Josh (Michael Hall D’Addario) anak lelaki bandel (yang cerdas). Entah bagaimana, Sam terlanjur memperkenalkan dirinya sebagai sesama alkoholik yang bersama-sama Frankie tengah menjalani pengobatan berkelompok. Sam yang masih terkejut bahwa Ayahnya mempunyai ‘keluarga lain’ di luar dirinya memastikan hubungannya dengan Frankie menjadi hubungan perkawanan. Sementara Sam mencoba mempertanyakan Ibunya, perkawanan Sam, Frankie dan Josh semakin akrab.


Cerita keluarga dengan aroma kemesraan sekaligus kepedihan semacam ini hanya akan berhasil berdasarkan dua hal: skenario yang rapi dengan dialog yang cerdas dan jujur (untuk memberikan ciri khas pada setiap karakter) dan chemistry antar setiap pemain. Itulah sebabnya film seperti The Kids are Allright (Lisa Cholodenko, 2010) bisa menembus berbagai festival bergengsi sekaligus meraih penonton karena kita merasakan kejujuran, ketulusan dan dialog yang pas untuk setiap karakter. Terlebih lagi chemistry antar pemain –ibu dan anak, pasangan gay maupun pasangan heteroseksual—semuanya terasa cocok dan pas.


Film ini bermain pada teritori yang kita kenal: kematian yang membuka kotak pandora milik keluarga. Kita ingin menghindar, tapi kita tak bisa lari dari kenyataan. Sam diterpa kenyataan bahwa ia memiliki adik tiri, tetapi sang ibu, untuk waktu yang lama, menyangkalnya. Film seperti ini tidak mengandalkan kejutan atau suspens. Sejak awal kita sudah disodorkan cerita bahwa Jerry Harper mempunyai dua keluarga. Tetapi yang disajikan adalah: bagaimana anak-anak dari kedua keluarga itu menghadapi informasi baru yang mengejutkan itu. Sanggupkah atau bersediakah mereka menjadi adik-kakak yang saling mencintai?

Ada bagian yang agak terseret-seret pada paruh kedua film ini. Namun, debut Alex Kurtzman (yang sebelumnya lebih dikenal sebagai salah satu penulis skenario film Mission Impossible III, The Transfomer, Star Trek) ini sangat layak untuk disaksikan. Sebuah film keluarga yang manis, pedih sekaligus memberikan akhir dengan rangkaian gambar masa lalu yang tak membutuhkan kata.


Leila S.Chudori

SEBUAH KELUARGA DAN SEBUAH KEPEDIHAN


Apa yang ditemukan anggota keluarga Harper ketika sang Ayah berpulang? Sebuah keluarga lain yang selama ini tersembunyi.



PEOPLE LIKE US


Sutradara : Alex Kutzman


Skenario : Roberto Orci dan Jody Lambert.


Pemain : Chris Pine, Elizabeth Banks, Michelle Pfeiffer



Kematian tak selalu berarti sebuah garis akhir. Setelah kematian, ternyata ada kehidupan baru, pengetahuan baru dan anggota keluarga baru.


Itulah yang terlontar ke hadapan Sam Harper (Chris Pine), saat ia mendengar kabar berpulangnya sang Ayahanda. Jerry Harper, seorang produser terkemuka di Los Angeles yang dipuja seluruh artis di penjuru Amerika, itu justru sosok yang dibenci anaknya sendiri karena Jerry tak pernah memberikan waktu untuk anak lelakinya itu.


Meski enggan untuk melayat, Sam akhirnya mematuhi dorongan kekasihnya, Hannah (Olivia Wilde) untuk mengunjungi Ibunya, Lilian (Michele Pfeiffer) dan membantu pemakaman Ayahnya. Sementara Sam menolak untuk mengingat kepahitan masa kecilnya, dia disodorkan warisan ayahnya: segudang piringan hitam berharga dan sekotak tas alat cukur. Jengkel dengan ‘warisan’ sialan yang dianggap tak punya harga—maklum, Sam ditimpa hutang besar dan sedang dikejar-kejar yang berwajib karena kesalahan yang terjadi dalam pekerjaan—Sam malah menemukan sejumlah uang tunai di dalam tas alat cukur itu. Dengan satu memo tulisan Ayahnya: “tolong urus mereka.”

Sam tak tahu nama yang tercantum dalam memo itu. Dan dia juga tak tahu apakah duit itu layak diberikan kepada “mereka”. Sam mengikuti instingnya untuk menyimpan duit itu dulu dan melacak siapakah yang harus dia ‘urus’.

Dari hasil lacakannya, dia berkenalan dengan Frankie (Elizabeth Banks) seorang ibu tunggal dari son Josh (Michael Hall D’Addario) anak lelaki bandel (yang cerdas). Entah bagaimana, Sam terlanjur memperkenalkan dirinya sebagai sesama alkoholik yang bersama-sama Frankie tengah menjalani pengobatan berkelompok. Sam yang masih terkejut bahwa Ayahnya mempunyai ‘keluarga lain’ di luar dirinya memastikan hubungannya dengan Frankie menjadi hubungan perkawanan. Sementara Sam mencoba mempertanyakan Ibunya, perkawanan Sam, Frankie dan Josh semakin akrab.

Cerita keluarga dengan aroma kemesraan sekaligus kepedihan semacam ini hanya akan berhasil berdasarkan dua hal: skenario yang rapi dengan dialog yang cerdas dan jujur (untuk memberikan ciri khas pada setiap karakter) dan chemistry antar setiap pemain. Itulah sebabnya film seperti The Kids are Allright (Lisa Cholodenko, 2010) bisa menembus berbagai festival bergengsi sekaligus meraih penonton karena kita merasakan kejujuran, ketulusan dan dialog yang pas untuk setiap karakter. Terlebih lagi chemistry antar pemain –ibu dan anak, pasangan gay maupun pasangan heteroseksual—semuanya terasa cocok dan pas.

Film ini bermain pada teritori yang kita kenal: kematian yang membuka kotak pandora milik keluarga. Kita ingin menghindar, tapi kita tak bisa lari dari kenyataan. Sam diterpa kenyataan bahwa ia memiliki adik tiri, tetapi sang ibu, untuk waktu yang lama, menyangkalnya. Film seperti ini tidak mengandalkan kejutan atau suspens. Sejak awal kita sudah disodorkan cerita bahwa Jerry Harper mempunyai dua keluarga. Tetapi yang disajikan adalah: bagaimana anak-anak dari kedua keluarga itu menghadapi informasi baru yang mengejutkan itu. Sanggupkah atau bersediakah mereka menjadi adik-kakak yang saling mencintai?

Ada bagian yang agak terseret-seret pada paruh kedua film ini. Namun, debut Alex Kurtzman (yang sebelumnya lebih dikenal sebagai salah satu penulis skenario film Mission Impossible III, The Transfomer, Star Trek) ini sangat layak untuk disaksikan. Sebuah film keluarga yang manis, pedih sekaligus memberikan akhir dengan rangkaian gambar masa lalu yang tak membutuhkan kata.



Leila S.Chudori

Berita terkait

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

3 hari lalu

Glenn Fredly The Movie: Momentum Setelah Opname hingga Pengisi Vokal dalam Film

Film drama biopik Glenn Fredly The Movie mulai tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis, 25 April 2024

Baca Selengkapnya

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

5 hari lalu

Sinopsis The Fall Guy yang Dibintangi Ryan Gosling

The Fall Guy film aksi stuntman produksi Universal Pictures yang tayang di bioskop Indonesia, pada Rabu, 24 April 2024

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

5 hari lalu

Bamsoet Dukung FKPPI Produksi Film Anak Kolong

Bambang Soesatyo mengungkapkan, keluarga besar FKPPI akan segera memproduksi atau syuting film "Anak Kolong".

Baca Selengkapnya

Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

11 hari lalu

Peluncuran Ulang Film The Beatles 'Let it Be' Didahului Perilisan Buku 'All You Need Is Love'

Buku tentang The Beatles diluncurkan menjelang rilis ulang film Let It Be

Baca Selengkapnya

Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

13 hari lalu

Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.

Baca Selengkapnya

7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

14 hari lalu

7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.

Baca Selengkapnya

8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

17 hari lalu

8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.

Baca Selengkapnya

Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

19 hari lalu

Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

Christian Bale menjadi monster Frankenstein dalam film The Bridge karya Maggie Gyllenhaal

Baca Selengkapnya

7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

20 hari lalu

7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

Nicholas Galitzine adalah seorang aktor muda yang sedang melesat, Galitzine telah membuktikan dirinya sebagai salah satu bintang muda yang paling menjanjikan di industri hiburan.

Baca Selengkapnya

Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

20 hari lalu

Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

Selain terkenal sebagai komika, Babe Cabita juga pernah membintangi beberapa judul film, berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya