Avengers

Penulis

Minggu, 10 Mei 2015 01:57 WIB

Toriq Hadad
@thhadad

Tiba-tiba saya menemukan pahlawan. Dia bukan orang Istana, bukan pula tokoh partai, pimpinan ormas, olahragawan, apalagi pemuka kepolisian. Saya ketemu jagoan-jagoan saya itu pekan lalu di sebuah mal di Jakarta Selatan. Mereka orang jauh, dari Amerika, bahkan ada yang berumah di Asgard--entah di galaksi sebelah mana tempat itu.

Terus terang, saya idolakan mereka--Captain America, Black Widow, dan Thor--karena anak saya yang kelas V SD sangat memuja mereka. Demi tiga karakter film The Avengers itu, saya sekeluarga rela antre dua setengah jam. Kami bergabung dengan ratusan orang yang berbaris tertib. Tak ada yang memprotes ketika panitia meminta kami duduk lesehan di lantai berkarpet merah, menunggu para superhero itu.

Saya takjub, beberapa anak yang ditanya pembawa acara, tak seorang pun meleset menjawab warna baju Captain America atau palu godam Thor. Bahkan, anak-anak itu hafal betul kebiasaan para Avengers. Begitu pembawa acara berteriak, "Avengers....", anak-anak membalas riuh rendah: "Assemble" Ini kode para jagoan itu siap bertempur.

Begitu tampil di panggung, tiga bintang itu langsung disambut tepukan meriah. Padahal tiga hero tersebut hanya bergerak seadanya dan jauh dari mengesankan. Si Black Widow, yang wajahnya dingin dan kaku seperti patung lilin di museum Madame Tussauds, sekadar meliuk-liuk sambil menjulurkan kaki, atau menyilangkan tangan. Lihatlah Thor: hanya menunjuk-nunjuk penonton di balkon atas atrium itu, lalu mengayun-ayunkan palu godamnya. Captain America, tokoh yang paling ditunggu, cuma menyeringai, meringis, sambil memamerkan tamengnya.

Tibalah saat yang dinanti-nanti: berfoto bersama. Di atas panggung, anak saya bersalaman dengan takzim. Saya bisikkan kepada Captain America, anak saya sudah menonton seri terbaru The Avengers: Age of Ultron. Si Captain tersenyum bahagia, "dagangan"-nya sukses besar. Lalu kami berpotret. Setelah berbasa-basi beberapa detik, saling mengadu kepalan tangan, kami menuruni panggung.

Tak saya duga, di bawah panggung, anak saya berkomentar, "Pak, kita antre dua jam lebih ternyata hanya untuk ketemu jagoan KW." Saya terperangah. Apa maksudnya? Mereka bukan pemeran Avengers orisinal. Mereka bukanlah Chris Hemsworth (pemeran Thor), Chris Evans (Captain America), atau Scarlett Johansson (Black Widow). Anak saya terlihat kecewa. Saya cepat menenangkannya, "Sudahlah, yang penting kostumnya asli."

Advertising
Advertising

Soal KW tadi ternyata benar. Ketika kami keliling mal, terlihat tiga pemeran hero tadi--dengan T-shirt seadanya--agaknya sedang mencari-cari tempat makan. Benar saja, mereka bukan pemeran asli. Tanpa baju "kebesaran"-nya, tak seorang pun berusaha berfoto bersama mereka atau sekadar menyapa mereka. Rupanya "trik pemasaran" film Avengers ini diketahui banyak orang. Toh, orang ramai tak peduli. Berfoto bersama kostum Captain America cs saja sudah cukup menggembirakan, tak peduli siapa di balik kostum itu.

Di sini saya merasa sedih. Anak saya, juga anak-anak sebayanya, harus memilih pahlawan impor ketimbang pahlawan lokal. Ini bukan salah mereka. Buat mereka, Diponegoro, Bung Tomo, atau Rudy Hartono, itu masa lalu. Sedangkan yang mereka pelajari dari masa kini adalah keriuhan, ribut politik, hujat-menghujat, gugat-menggugat, yang seakan tiada henti. Jangankan pahlawan, mencari negarawan saja sudah hampir mustahil di negeri ini. Keributan Kepolisian vs KPK, gontok-gontokan PSSI, ricuh partai politik, hanya mendorong anak-anak kita mencari idola impor.

Dalam perjalanan pulang, anak saya berkata, "Pak, saya tak lagi mengidolakan Avengers KW itu." Saya tersenyum, mengira dia sudah menemukan pahlawan dalam negerinya. Ternyata, katanya serius, "Kita mesti menemui Avengers yang asli di Amerika."

Berita terkait

Jenis Ikan yang Perlu Rutin Disantap, Sahabat Kesehatan dan Jantung

1 menit lalu

Jenis Ikan yang Perlu Rutin Disantap, Sahabat Kesehatan dan Jantung

Tak semua ikan punya kandungan nutrisi super yang sama sehingga disarankan untuk memilih yang tepat. Berikut saran ahli diet.

Baca Selengkapnya

Piala Thomas 2024: Fajar Alfian Ingin Tim Bulu Tangkis Indonesia Lebih Kompak dan Saling Percaya

7 menit lalu

Piala Thomas 2024: Fajar Alfian Ingin Tim Bulu Tangkis Indonesia Lebih Kompak dan Saling Percaya

Fajar Alfian memiliki tekad untuk bisa mengantarkan Indonesia menjadi juara Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

13 menit lalu

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

Gibran lalu disambut Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Peserta JDM Funday Mandalika 2024 Menelusuri Keindahan Mandalika

13 menit lalu

Peserta JDM Funday Mandalika 2024 Menelusuri Keindahan Mandalika

JDM Funday Mandalika Time Attack 2024 digelar pada 28 April - 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Eks Penyidik KPK Heran Nurul Ghufron Tak Paham Soal Trading In Influence Karena Minta Kerabatnya Dimutasi

13 menit lalu

Eks Penyidik KPK Heran Nurul Ghufron Tak Paham Soal Trading In Influence Karena Minta Kerabatnya Dimutasi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pernah meminta Kementan untuk memutasi kerabat atau keluarganya dari Jakarta ke Malang. Bakal jalani sidang etik.

Baca Selengkapnya

Klasemen Piala Thomas dan Piala Uber 2024: Tim Putra Indonesia di Puncak Usai Kalahkan Inggris 5-0

22 menit lalu

Klasemen Piala Thomas dan Piala Uber 2024: Tim Putra Indonesia di Puncak Usai Kalahkan Inggris 5-0

Tim bulu tangkis Indonesia memuncaki klasemen sementara Grup C Piala Thomas dan Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Hari Ini 75 Tahun Kepergian Chairil Anwar, Sastrawan Pelopor Angkatan 45

24 menit lalu

Hari Ini 75 Tahun Kepergian Chairil Anwar, Sastrawan Pelopor Angkatan 45

Menurut Abdul Hadi WM dalam ceramahnya Peringatan 30 Tahun Wafatnya Penyair Chairil Anwar mengatakan penamaan Angkatan 45 datang dari Chairil Anwar.

Baca Selengkapnya

Tanpa Diautopsi, Jenazah Polisi yang Diduga Bunuh Diri dalam Alphard Dimakamkan di Manado Hari Ini

31 menit lalu

Tanpa Diautopsi, Jenazah Polisi yang Diduga Bunuh Diri dalam Alphard Dimakamkan di Manado Hari Ini

Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi, polisi yang diduga bunuh diri di dalam mobil Alphard di Mampang dimakamkan di Manado. Tidak diautopsi.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra soal Keinginan PKS Dikunjungi Prabowo seperti PKB dan NasDem

48 menit lalu

Respons Gerindra soal Keinginan PKS Dikunjungi Prabowo seperti PKB dan NasDem

Dasco mengatakan Gerindra terbuka untuk melakukan dialog mengenai keinginan PKS bergabung ke kubu Prabowo.

Baca Selengkapnya

Promo Gajian di Yoshinoya, Pepper Lunch, dan HokBen: Diskon 50 Persen hingga Beli 1 Gratis 1

49 menit lalu

Promo Gajian di Yoshinoya, Pepper Lunch, dan HokBen: Diskon 50 Persen hingga Beli 1 Gratis 1

Sejumlah merchant makanan menawarkan ragam promo di pekan terakhir April 2024. Cek daftar lengkap promo tersebut berikut ini.

Baca Selengkapnya