Palsu

Penulis

Minggu, 31 Mei 2015 00:59 WIB

Putu Setia

DULU yang saya cemaskan hanya uang palsu. Mencari uang itu sulitnya setengah mati, sementara saya tak ahli menerawang dan meraba untuk tahu uang asli apa palsu. Kalau gigi palsu saya tak peduli, orang bilang apa saja, saya cuek. Toh gigi palsu sangat pribadi, tak menyangkut hajat hidup orang lain.

Kini saya cemas terhadap palsu-palsu yang lain. Misalnya, beras palsu, baik yang terbuat dari plastik sejenis paralon maupun plastik lainnya. Syukurlah beras plastik itu sudah dibantah keberadaannya, meskipun saya bingung kok semudah itu mengatakan tidak ada. Kalau tidak ada, bagaimana sampai ada penjelasan yang rinci berhari-hari agar masyarakat waspada terhadap beras plastik? Beras plastik itu putih mulus, beras asli ada bintiknya, beras plastik mengambang di air, beras asli terbenam. Dan seterusnya. Lho, kalau bendanya tidak ada, bagaimana bisa membandingkan?

Oke, saya tak pakai istilah beras plastik, takut diperiksa polisi. Saya harus percaya benda itu tidak ada. Tetapi beras palsu itu tetap mencemaskan saya. Palsu, misalnya, beras merah ternyata bukan asli merah (yang umumnya organik), tetapi diberi zat pewarna. Beras pandanwangi ternyata hanya beras jenis C4 yang diberi cairan pewangi beraroma daun pandan. Saya resah karena memang ada kebutuhan untuk mengkonsumsi beras seperti itu disebabkan berbagai alasan yang panjang untuk dijelaskan.

Adapun jenis kepalsuan yang lain, yang ternyata begitu banyak belakangan ini bagai virus yang menyebar cepat, tak membuat saya resah. Cukup geli saja. Ini kan negeri paling lucu, asalkan kita pandai mencari sudut pandangnya. Bayangkan saja ada Keppres pengangkatan Direktur Jenderal Imigrasi yang palsu. Trauma dengan kepalsuan itu, maka seorang Dirjen di Kementerian ESDM "diusir" oleh anggota DPR karena tak membawa Keppres pengangkatannya. Apakah mulai saat ini setiap pejabat negara ke mana-mana harus membawa surat pengangkatannya yang asli? Tapi jangan dulu menyebut DPR itu bersih dari kepalsuan. Ternyata ada anggotanya-kalau diusut bisa jadi banyak-menggunakan gelar palsu. Waduh, kalau batu akiknya yang palsu masih bisa ditoleransi, kini banyak orang yang tiba-tiba sok tahu batu akik.

Gelar palsu ini laris karena dikaitkan dengan pangkat dan jabatan untuk seorang pegawai negeri. Semasih gelar itu dijadikan acuan naik pangkat, dan bukan prestasi yang terukur, semakin marak kepalsuan, baik palsu karena membeli dari perguruan tinggi abal-abal, maupun palsu karena penerima gelar tak "memadai ilmunya". Saya sering membantu mahasiswa menyusun skripsi, sesekali membantu menulis tesis untuk gelar master. Ketika mahasiswa itu diwisuda, saya menggerutu setengah berdoa: "Ya Tuhan, seharusnya hamba ini menyandang gelar itu."

Advertising
Advertising

Apa yang mau saya nyinyiri? Kepalsuan itu harus diberantas dengan dua cara: hukum ditegakkan, etika dan moral diperbaiki. Pengoplos beras harus ditindak tegas, bukan pelapornya yang diperiksa. Pengedar uang palsu harus diusut sampai ke ujungnya, siapa yang mencetak. Penjual gelar palsu harus dihukum. Pembeli gelar palsu juga dihukum, karena sanksi moral tak membuatnya malu.

Masyarakat harus dididik untuk menilai seseorang bukan dari gelarnya yang berderet-deret, tetapi dari intelektual kesehariannya, apa karyanya, bagaimana dia berargumentasi dan sebagainya. Kepalsuan harus dihina, kecuali gigi palsu yang memang penting untuk mengunyah makanan membantu kerja pankreas. Akan halnya pemakai akik palsu, ya, sudahlah, pasrahkan saja. Ini cuma mode, sebentar lagi dilupakan.

Berita terkait

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

4 menit lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

6 menit lalu

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

Atlet sepak bola Malaysia yang menjadi korban serangan air keras, Faisal Halim, berada dalam kondisi kritis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

6 menit lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Perpusnas Masukkan Naskah Kuno Banyuwangi dalam Ingatan Kolektif Nasional 2024

7 menit lalu

Perpusnas Masukkan Naskah Kuno Banyuwangi dalam Ingatan Kolektif Nasional 2024

Perpustakaan Nasional atau Perpusnas mengusung naskah kuno Banyuwangi menjadi Ingatan Kolektif Nasional (IKON) 2024.

Baca Selengkapnya

Kim Go Eun Raih Aktris Terbaik di Baeksang Arts Awards 2024 Lewat Film Exhuma

9 menit lalu

Kim Go Eun Raih Aktris Terbaik di Baeksang Arts Awards 2024 Lewat Film Exhuma

Bintang Exhuma, Kim Go Eun berlinang air mata ketika menerima piala Aktris Terbaik di Baeksang Arts Awards 2024.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

11 menit lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

14 menit lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Lee Memperkenalkan Koleksi Golf Pertama, Mengenal Asal-usul Jenama Ini

24 menit lalu

Lee Memperkenalkan Koleksi Golf Pertama, Mengenal Asal-usul Jenama Ini

Jenama celana jeans Lee meluncurkan koleksi golf pertama untuk pria

Baca Selengkapnya

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

25 menit lalu

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

Vladimir Putin diambil sumpahnya untuk masa jabatan kelima sebagai presiden Rusia dalam sebuah upacara di Kremlin, Selasa.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Pakar Hukum: Kayak Klub Golf Aja

26 menit lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Pakar Hukum: Kayak Klub Golf Aja

Juru bicara Prabowo mengatakan ide presidential club Prabowo ditujukan untuk menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya