Membendung Merkuri

Penulis

Kamis, 9 Maret 2017 22:43 WIB

Pengetahuan tentang racun merkuri seharusnya bukan ilmu selik-melik. Tapi, dalam prakteknya, pencegahan pemakaiannya dalam penambangan emas, terutama yang berskala kecil dan perorangan, seakan-akan rumit amat. Penggunaannya yang masih luas jelas menimbulkan ancaman keracunan parah, yang bisa berdampak pada keturunan orang yang terpapar--jika mereka bertahan hidup.

Sebuah penelitian lapangan di Sekotong, Lombok Barat, dan Poboya, Sulawesi Tengah, menunjukkan kandungan merkuri pada tubuh penduduk setempat melampaui batas maksimum 0,58 ppm, mencapai 0,82 dan 13,3 ppm. Bisa disimpulkan, penduduk setempat yang menambang emas di belakang rumah mereka berpotensi menderita penyakit saraf dan menurunkan merkuri kepada anak-anak mereka.

Penduduk di dua tempat itu memang menambang menggunakan merkuri. Sebagaimana di wilayah dan negara lain, pada penambangan berskala kecil dan perorangan, merkuri merupakan bahan yang mempermudah pemisahan emas dari bahan lain. Dengan merkuri pula biaya operasional bisa ditekan. Tak mengherankan bila di seluruh dunia permintaan terbesar merkuri berasal dari penambangan berskala kecil dan perorangan.

Pada saat yang sama, emisi merkuri yang dihasilkannya terhitung besar, yakni 11 persen dari total sumber merkuri produksi manusia--merupakan setengah dari jumlah seluruh merkuri yang dilepaskan ke lingkungan. Di Indonesia, penambangan emas berskala kecil malah menjadi sumber terbesar (57 persen) pencemaran merkuri. Karena pencemaran semacam itulah, juga mengingat kandungan racunnya yang merusak, ada upaya di tingkat internasional untuk mengurangi dan menghentikan penggunaan merkuri di berbagai kegiatan ekonomi.

Pada 2013, setelah melalui perundingan tiga tahun, disepakatilah Konvensi Minamata--nama yang digunakan sebagai pengingat bencana keracunan merkuri di kota di Jepang itu. Konvensi Minamata bertujuan mengurangi dan menghentikan penggunaan merkuri pada beberapa produk dan proses pada 2020. Juga mengurangi pasokan dan mengendalikan perdagangan merkuri di seluruh dunia. Dalam prakteknya, konvensi ini sebatas indah di atas kertas. Belum semua negara meratifikasinya. Indonesia, satu di antara 100 lebih penanda tangan konvensi, termasuk di antara negara-negara itu.

Advertising
Advertising

Sementara ratifikasi Konvensi Minamata masih perlu waktu, Indonesia sebetulnya punya sekurang-kurangnya dua peraturan yang bisa digunakan untuk mencegah kerusakan akibat pemakaian merkuri. Selain Undang-Undang tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, ada Peraturan Menteri Perdagangan tentang Pengadaan, Distribusi, dan Pengawasan Bahan Berbahaya. Di beberapa tempat, misalnya di Aceh, dua tahun lalu, ada kasus penjualan dan pencemaran merkuri yang oleh polisi ditindak dengan aturan-aturan itu.

Seraya memastikan pencegahan dan penindakan, harus dicari upaya baru penambangan berskala kecil tanpa merkuri dan memberikan pelayanan medis bagi mereka yang telanjur terpapar.

Berita terkait

Polusi Udara akan Menjadi Pekerjaan Rumah Besar Pemerintahan Prabowo-Gibran

3 menit lalu

Polusi Udara akan Menjadi Pekerjaan Rumah Besar Pemerintahan Prabowo-Gibran

Pemerintahan Prabowo-Gibran akan dituntut untuk menyelesaikan persoalan polusi udara yang semakin parah.

Baca Selengkapnya

Hanya Satu Perbatasan RI-Timor Leste yang Dibuka Selama Kunjungan Paus Fransiskus ke Dili

5 menit lalu

Hanya Satu Perbatasan RI-Timor Leste yang Dibuka Selama Kunjungan Paus Fransiskus ke Dili

Kunjungan Apostolik Paus Fransiskus ke Timor Leste memberikan kesempatan bagi masyarakat NTT untuk turut hadir.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Salah Seorang Pendiri INDEF, Berikut Profil Institute for Development of Economics and Finance

9 menit lalu

Faisal Basri Salah Seorang Pendiri INDEF, Berikut Profil Institute for Development of Economics and Finance

Faisal Basri merupakan saah seorang pendiri INDEF. Berikut lembaga riset independen dan otonom yang berdiri pada Agustus 1995 di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Butuh Banyak Tenaga Kerja, PT INKA Banyuwangi Beroperasi Penuh 2025

16 menit lalu

Butuh Banyak Tenaga Kerja, PT INKA Banyuwangi Beroperasi Penuh 2025

Pabrik kereta api PT INKA (Persero) Banyuwangi ditargetkan beroperasi penuh pada 2025. Akan membutuhkan banyak tenaga kerja.

Baca Selengkapnya

Imigrasi Usir WNA Asal Kanada yang Dirikan Perusahaan Fiktif di Bali

16 menit lalu

Imigrasi Usir WNA Asal Kanada yang Dirikan Perusahaan Fiktif di Bali

Hasil pemeriksaan Imigrasi Ngurah Rai, perusahaan milik WNA Kanada itu tidak ditemukan pada alamat yang didaftarkan.

Baca Selengkapnya

Bersama Erwin Gutawa, Kunto Aji Rilis Ulang Lagu Pilu Membiru Versi Orkestra

18 menit lalu

Bersama Erwin Gutawa, Kunto Aji Rilis Ulang Lagu Pilu Membiru Versi Orkestra

Kolaborasi GUT Orchestra bersama Kunto Aji dan Erwin Gutawa membawakan ulang lagu Pilu Membiru dengan versi orkestra.

Baca Selengkapnya

Bupati Trenggalek Terima Tanda Kehormatan Satyalancana

19 menit lalu

Bupati Trenggalek Terima Tanda Kehormatan Satyalancana

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, yang akrab disapa Mas Ipin, menerima tanda kehormatan Satyalancana Wira Karya dari Presiden Joko Widodo

Baca Selengkapnya

Aryna Sabalenka Juarai US Open 2024 dengan Kalahkan Jessica Pegula, Raih Gelar Grand Slam Ketiga dalam Kariernya

27 menit lalu

Aryna Sabalenka Juarai US Open 2024 dengan Kalahkan Jessica Pegula, Raih Gelar Grand Slam Ketiga dalam Kariernya

Aryna Sabalenka berhasil menjuarai US Open 2024. Ia meraih gelar Grand Slam ketiga dalam kariernya dengan mengalahkan Jessica Pegula.

Baca Selengkapnya

Atasi Kelangkaan, Pertamina Tambah Pasokan Gas LPG 3 Kg di Solo

29 menit lalu

Atasi Kelangkaan, Pertamina Tambah Pasokan Gas LPG 3 Kg di Solo

PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah menambah pasokan gas LPG 3 Kg untuk mengatasi kelangkaan di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Kualifikasi Piala Dunia 2026: Kiper Australia Mathew Ryan Waspadai Pengaruh 'Belanda" di Timnas Indonesia

34 menit lalu

Kualifikasi Piala Dunia 2026: Kiper Australia Mathew Ryan Waspadai Pengaruh 'Belanda" di Timnas Indonesia

Kiper Timnas Australia Mathew Ryan berbicara tentang pengaruh "Belanda" di Timnas Indonesia menjelang laga putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026

Baca Selengkapnya